Sabtu, 31 Desember 2011

10 Sikap Hidup Bahagia

1. Lepaskanlah Rasa Ketakutan & Kuatir.
Ketakutan & kekuatiran hanyalah imajinasi pikiran akan suatu kejadian di masa depan yang belum tentu terjadi, kebanyakan hal-hal yang Anda kuatirkan & takutkan tak pernah terjadi !
It is all only in your mind.

2. Buanglah Dendam.
Dendam & amarah yang disimpan hanya akan menyedot energi diri Anda & hanya mendatangkan KELELAHAN JIWA, BUANGLAH !!

3. Berhentilah Mengeluh.
Mengeluh berarti selalu tak menerima apa yang Ada saat ini, secara tak sadar Anda membawa-bawa beban negatif.

4. Bila Ada Masalah, Selesaikan Satu Persatu.
Hanya inilah cara menangani setiap persoalan satu demi satu.

5. Tidurlah Dengan Nyenyak.
Semua masalah tak perlu dibawa tidur. Hal tersebut buruk & tak sehat, biasakanlah tidur dengan nyaman.

6. Jauhi Urusan Orang Lain.
Biarkan masalah orang lain menjadi urusan mereka sendiri. Mereka memiliki cara sendiri untuk menangani setiap masalahnya.

7. Hiduplah Pada Saat Ini, Bukan Masa Lalu.
Nikmati masa lalu sebagai kenangan, jangan tergantung padanya. Konsentrasilah hidupmu pada kejadian saat ini, karna apa yang Anda miliki adalah saat ini, bukan kemarin, bukan besok.
"Be totally present"

8. Jadilah Pendengar Yang Baik.
Saat menjadi pendengar, anda belajar & mendapatkan ide-ide baru berbeda dari orang lain.

9. Berpikirlah Positif.
Rasa frustasi datang dari pikiran negatif. Kembalilah berpikir positif. Bertemanlah dengan orang-orang yang berpikiran positif & terlibatlah dengan kegiatan-kegiatan positif.

10. Bersyukurlah.
Bersyukurlah atas hal-hal kecil yang akan membawa Anda pada hal-hal besar. Sekecil apapun karunia yang Anda terima, akan menghasilkan hal-hal besar & selalu membawa Anda kepada Kebahagiaan saat Anda bersyukur.

Baca selengkapnya...

Berbuat Dengan Segenap Hati

Suatu ketika pemilik Mercedez Benz memiliki masalah dengan kran air di kamar mandi dalam rumahnya. Kran tersebut selalu bocor sampai Big Bos Marcedez itu khawatir akan keselamatan anaknya yang mungkin saja dapat terpeleset & jatuh.

Mengikuti rekomendasi temannya, Mr. Benz menghubungi tukang ledeng agar memperbaiki kran miliknya. Akhirnya dibuat perjanjian untuk memperbaiki yaitu dua hari kemudian. Karena si tukang ledeng cukup sibuk, sampai lupa akan janjinya. Si tukang ledeng sama sekali tidak mengetahui bahwa si penelpon adalah termasuk orang penting, pemilik perusahaan mobil terbesar di Jerman

Setelah ditelepon, satu hari kemudian si tukang ledeng menghubungi Mr. Benz untuk menyampaikan ucapan terima kasih karena telah bersedia menunggu hingga satu hari lagi. Mr. Benz-pun kagum atas pelayanan si tukang ledeng & cara berbicaranya.

Hari berikutnya pada hari yang telah ditentukan, si tukang ledeng datang untuk memperbaiki kran yang bocor di rumah Mr. Benz. Setelah diutak-atik, akhirnya kran pun selesai diperbaiki. Setelah menerima pembayaran atas jasanya, si tukang ledeng pun pulang.

Sekitar dua minggu kemudian, si tukang ledeng menelpon Mr. Benz untuk menanyakan apakah kran yang telah diperbaiki sudah benar-benar beres & tidak ada masalah yang timbul?

Mr. Benz puas akan kerja si tukang ledeng dan mengucapkan terima kasih atas pelayanan si tukang ledeng. Mr. Benz berpikir, bahwa orang ini pasti orang yang hebat walaupun hanya tukang ledeng. Beberapa bulan kemudian Mr. Benz merekrut si tukang ledeng untuk bekerja di perusahaannya.

Tahukah Anda siapa si tukang ledeng itu?

Ya, dialah Christopher L. Jr. Saat ini jabatannya adalah General Manager Customer Satisfaction and Public Relation di Mercedez Benz.

Cerita di atas memberikan pelajaran kepada kita untuk memberikan yang terbaik di kehidupan ini apapun posisi kita saat ini.

"Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu

Baca selengkapnya...

Empat Harta

Empat harta paling berharga dalam kehidupan adalah tidur dengan tenang, makan dengan senang, tertawa dengan suka cita dan bekerja dengan jiwa raga sehat.

- Master Cheng Yen -

Baca selengkapnya...

Jumat, 30 Desember 2011

Nasehat

Di suatu sore yang cerah, tampak beberapa anak bermain layang-layang. Salah satu layang-layang berkata "Aku kesal..Aku ingin terbang setinggi-tingginya tanpa ada yg menahan. Kenapa aku harus diikat dengan benang? Aku jadi tidak bisa terbang dengan bebas".

Anginpun lalu bertiup kencang.

"Nah, anginnya kencang" lanjut si layang-layang. "Aku akan mendekati layangan lain, supaya benangku bisa putus. Aku bisa terbang tinggi, bebas lepas!".

Maka dengan dorongan angin, si layan-layang mendekati layangan lain dan membiarkan benangnya bergesekan dengan benang lain. Sesaat kemudian, benangnya pun putus!!.

"Sekarang aku bisa terbang semauku, naik tinggi sesukaku!".

Tapi sejurus kemudian.. Kkkrosaakkk!" Layang-layang itupun jatuh dan tersangkut di atas pohon. "Lhoo..aku tersangkut!! Kenapa begini? Bukannya terbang tinggi, malah aku tersangkut di pepohonan?" kata si layang2 dengan sedih.

"Sekarang aku tahu" lanjut si layang-layang. "Justru karena aku terikat benang, makanya aku bisa tetap melayang di udara. Ternyata benang itu yang membuat aku tetap bisa terbang".

Hati manusia sama seperti layang-layang tadi. Pada dasarnya manusia ingin hidup bebas sesuka hati tanpa peduli nasihat dan didikan. Sering kita pikir nasihat dan didikan adalah sesuatu yang mengekang. Padahal kedua hal itu sebenarnya sama seperti benang pada layangan. Itulah yang membuat kita tetap terbang dan berhasil.

Saat hati kita akan membuat pilihan yang salah, benang (nasihat dan didikan) menarik kita untuk tetap ada dijalan yang benar.

Saat hati kita mulai sombong karena ada di puncak keberhasilan, benang (nasihat dan didikan) menarik kita kembali untuk rendah hati.

Biarlah hati kita selalu terbuka untuk nasihat dan didikan, sehingga kita dapat tetap terbang melayang..

Baca selengkapnya...

Kamis, 29 Desember 2011

Asal Mula Manusia

Seorang anak bertanya kepada mamanya,"Bagaimana sih asal mula manusia?"

Mamanya menjawab,"Tuhan menciptakan Adam & Hawa. Mereka mempunyai anak-anak. Dan anak-anak mereka punya anak-anak berikutnya lagi. Dan begitu seterusnya sampai mama punya kamu sebagai anak."

Dua hari kemudian si anak bertanya kepada papanya pertanyaan yang sama. Papanya menjawab, "Bertahun-tahun yang lampau ada kera yang perlahan-lahan berevolusi menjadi manusia..."

Karena bingung, si anak kembali kepada mamanya dan bertanya,"Ma, kenapa mama bilang manusia diciptakan Tuhan, padahal papa bilang manusia berasal dari kera?"

Setelah berpikir sebentar, sang mama menjawab,"Oh, begitu... Ya.. Masalahnya kan mama cerita tentang keluarga dari pihak mama.. Sedangkan papamu cerita dari pihak keluarganya..."

Baca selengkapnya...

Jangan Pernah Terburu-Buru Menilai Seseorang

Seorang dokter yang sedang bergegas masuk ke dalam ruang operasi.. Ayah dari anak yang akan dioperasi menghampirinya. "Kenapa lama sekali anda sampai ke sini? Αpa anda tidak tahu, nyawa anak saya terancam jika tidak segera di operasi?" Labrak si ayah.

Dokter itu tersenyum, "Maaf, saya sedang tidak di Rumah Sakit tadi, tapi saya secepatnya ke sini setelah ditelepon pihak Rumah Sakit."

Kemudian Ia menuju ruang operasi, setelah beberapa jam Ia keluar dengan senyuman di wajahnya. "Puji Tuhan keadaan anak anda kini stabil." Tanpa menunggu jawaban sang ayah, dokter tersebut berkata "Suster akan membantu anda jika ada yang ingin anda tanyakan." Dokter tersebut berlalu.

"Kenapa dokter itu angkuh sekali? Dia kan sepatutnya memberikan penjelasan mengenai keadaan anak saya!" Sang ayah berkata pada suster.

Sambil meneteskan airmata suster menjawab :"Anak dokter tersebut meninggal dalam kecelakaan kemarin sore, Ia sedang menguburkan anaknya saat kami meneleponnya untuk melakukan operasi pada anak anda. Sekarang anak anda telah selamat, Ia bisa kembali berkabung."

Jangan Pernah Terburu-Buru Menilai Seaeorang..
tapi maklumilah tiap jiwa disekeliling kita yang menyimpan cerita kehidupan tak terbayangkan di benak kita...

Ada air mata dibalik setiap senyuman..

Ada kasih sayang dibalik setiap amarah..

Ada pengorbanan dibalik setiap ketidak pedulian..

Ada harapan dibalik setiap kesakitan..

Ada kekecewaan dibalik setiap derai tawa..

Semoga bermanfaat agar kita menjadi manusia dengan rasa maklum yang semakin luas dan bersyukur dengan apa yang telah TUHAN berikan dalam hidup ini.

Ingat, kita bukan satu-satunya manusia dengan segudang masalah..

Tersenyumlah..

Senyum mampu membasuh setiap luka..

Maafkanlah...Maaf mampu menyembuhkan semua rasa sakit..

Baca selengkapnya...

Rabu, 28 Desember 2011

Kisah Uang

Uang Rp. 1.000 dan Rp. 100.000 sama-sama terbuat dari kertas, sama-sama dicetak dan diedarkan oleh dan dari Bank Indonesia... Pada saat bersamaan mereka keluar dan berpisah dari Bank dan beredar di masyarakat.

Empat bulan kemudian mereka bertemu lagi secara tidak sengaja di dalam dompet seorang pemuda. Kemudian diantara kedua uang tersebut terjadilah percakapan.

Yang Rp. 100.000 bertanya kepada yang Rp. 1.000; "Kenapa badan kamu begitu lusuk, kotor dan bau amis...?" dijawablah olehnya" karena aku begitu keluar dari Bank langsung ditangan orang-orang bawahan dari tukang becak, tukang sayur, penjual ikan dan ditangan pengemis".

Lalu Rp.1.000 bertanya balik pada Rp. 100.000; "Kenapa kamu kelihatan begitu baru, rapi dan masih bersih?" dijawabnya; "Karena begitu aku keluar dari Bank, langsung disambut perempuan cantik dan beredarnyapun di restauran mahal, di mall dan juga hotel-hotel berbintang serta keberadaanku selalu di jaga dan jarang keluar dari dompet".

Lalu Rp. 1.000 bertanya lagi; "Pernahkah engkau mampir di tempat ibadah? "Dijawablah... "Belum pernah". Rp. 1.000 pun berkata lagi; "Ketahuilah walaupun keadaanku seperti ini adanya, setiap Jum'at/ Minggu aku selalu mampir di Mesjid-mesjid, vihara, gereja dan ditangan anak-anak yatim, bahkan aku selalu bersyukur kepada Tuhan. Aku tidak dipandang manusia bukan sebuah nilai tapi yang dipandang adalah sebuah manfaat...

"Akhirnya menangislah uang Rp. 100.000 karena merasa besar, hebat, tinggi tapi tidak begitu bermanfaat selama ini. Jadi.... bukan seberapa besar penghasilan Anda, tapi seberapa bermanfaat penghasilan Anda itu. Karena kekayaan bukanlah untuk kesombongan. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang selalu mensyukuri nikmat dan memberi manfaat untuk alam semesta serta dijauhkan dari sifat sombong.

Baca selengkapnya...

Tidak Lapor Beli Saham, Kena Denda Berapa?

Saya tahun 2006 membeli saham jumlahnya Rp 10 miliar, dan tahun 2007 2008 2009 ada setor untuk beli saham tapi waktu sunset saya belum lapor. Jadi sekarang harus bagaimana apakah ada sanksi berapa ?

Sesuai Pasal 4 ayat (2) butir c UU PPh, disebutkan bahwa penghasilan dari transaksi saham yang diperdagangkan di bursa dikenai pajak bersifat final. Maka terhadap laba atas penghasilan penjualan saham yang telah dipungut PPh Final, tidak perlu diperhitungkan kembali PPh-nya pada saat pelaporan SPT PPh Tahunan saudara.

Namun, saudara diwajibkan untuk tetap melaporkan total nilai penjualan saham di bursa efek dan PPh terhutang yang telah dipungut dalam suatu tahun pajak pada Lampiran 1770S - II bagian A huruf 3 atau Lampiran 1770 - III bagian A huruf 3.

Jika sampai saat ini, saudara belum pernah melaporkan penghasilan dari penjualan saham tersebut, dan juga belum pernah dilakukan pemeriksaan oleh petugas pajak, maka saudara dapat membetulkan sendiri SPT Tahunan PPh untuk Tahun Pajak 2006 s/d 2009 (Confirm Perdirjen Pajak No. PER-13/PJ/2009).

Pada umumnya, jika hasil pembetulan SPT Tahunan PPh, ternyata menyebabkan pajak yang harus dibayar bertambah, maka WP akan dikenakan sanksi administrasi sebesar 2%/bulan atas jumlah pajak yang kurang dibayar. Tapi dalam kasus saudara, tidak ada pajak yang kurang dibayar dari pelaporan penghasilan yang bersifat final, sehingga tidak ada sanksi yang dikenakan.


Antari Fawziah

Baca selengkapnya...

Selasa, 27 Desember 2011

Ingin Sukses Investasi Emas? Jangan Ngutang!

Harga emas dunia saat ini terus naik turun karena dampak krisis ekonomi dunia. Untuk anda yang ingin berinvestasi emas batangan tak perlu khawatir membeli emas. Asalkan investasi ini diperoleh tidak dengan berutang.

Marketing Manajer Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Bambang Wijanarko mengatakan, investasi di produk emas batangan merupakan investasi untuk jangka panjang yang tujuannya adalah untuk memproteksi nilai dan kekayaan kita dari pelemahan daya beli uang atau yang biasa kita bahasakan dengan istilah inflasi.

"Itu sebabnya sangat tidak disarankan untuk melakukan investasi emas dalam jangka waktu yang singkat dengan harapan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga emas, apalagi investasi tersebut dilakukan dengan cara berutang," jelas Bambang kepada detikFinance, Senin (26/12/2011).

Memang banyak orang yang ingin mendapatkan keuntungan sesaat untuk membeli emas lewat cara utang, apalagi harga beli emas batangan sudah di atas Rp 500 ribu per gram. Menurut Bambang, investor yang membeli emas lewat utang berpotensi besar mengalami kerugian.

"Investor seperti ini (berutang), ketika harga emas turun, bersamaan dengan cash flow mereka yang tidak sehat, maka kerugian sudah pasti di depan mata mereka karena terpaksa menjual kembali emas dengan harga lebih rendah dari harga beli, plus beban bunga/biaya administrasi yang harus dibayar," cetus Bambang.

Jadi, lanjut Bambang, posisikan emas itu selalu untuk instrumen investasi jangka panjang, jangan jadikan emas sebagai alat spekulasi jangka pendek dengan harapan bisa kaya mendadak.

Seperti diketahui, di saat ekonomi dunia mengalami ketidakpastian akibat krisis utang di negara-negara Eropa, harga emas mengalami volatilitas tajam dalam jengka pendek.

Menurut catatan detikFinance, harga emas batangan di Logam Mulia milik Antam naik turun mengikuti perkembangan harga emas dunia. Pada 15 Desember 2011 lalu, harga emas batangan Antam pecahan 1 kg dijual Rp 499 ribu/gram. Ini berarti turun dari sebelumnya Rp 502 ribu/gram.

Namun pada 23 Desember 2011 lalu, harga emas batangan Antam untuk pecahan 1 kg kembali naik menjadi Rp 507 ribu per gram. Jika anda ingin investasi emas saat ini, pastikan anda investasi untuk kebutuhan jangka panjang dan jangan berutang.

Sementara harga emas di pasar spot pada perdagangan Jumat (23/12/2011) kemarin ditutup turun tipis ke level US$ 1.604,90 per ounce. Harga emas surut dalam volume perdagangan yang tipis menjelang libur panjang natal.


Wahyu Daniel

Baca selengkapnya...

Senin, 26 Desember 2011

INDONESIA HARUS PERCAYA DIRI MEMASUKI TAHUN 2012

Di tengah pandangan pesimis soal prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2012. Negara ini justru memetik hikmah positif dengan diraihnya predikat sebagai negara layak investasi (investment grade) oleh sebuah lembaga pemeringkat internasional. Adalah Fitch rating yang memberikan predikat itu dengan notasi BBB- dari sebelumnya BB+.

Dengan predikat terbaru itu, kini Indonesia bakal diperhitungkan oleh investor asing yang akan menanamkan modalnya ke suatu kawasan. Predikat yang sudah ditunggu-tunggu sejak setahun terakhir itu pun akan tercapai. Ini bisa menjadi semacam senjata bagi pemerintah Indonesia untuk menjaring investasi lebih besar guna menjaga target pertumbuhan ekonomi tahun 2012 sebesar 6,7% dapat diraih ketika tekanan ekspor semakin membesar disebabkan krisis utang Eropa.

Sebelumnya Bank Dunia merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan menjadi 6,2%, lebih rendah dari proyeksi Oktober 2011 yang sebesar 6,3% karena krisis ekonomi dunia diperkirakan masih berkepanjangan dan berdampak negatif pada aliran portofolio dan harga komoditas dunia.

Proyeksi ini juga lebih rendah dari perkiraan Bank Indonesia yang sebesar 6,3% – 6,4% dan prediksi pemerintah 6,3% – 6,7%. Menurut Bank Dunia, lingkungan ekonomi global yang terus memburuk mempengaruhi pertumbuhan ekspor Indonesia. Pengaruh tersebut terlihat dari perlambatan pertumbuhan ekspor yang mulai terjadi Mei 2011 hingga saat ini. Hal ini dikarenakan harga komoditas terus jatuh dan pertumbuhan ekspor turun.

Di sisi lain, data Badan Pusat Statistik mencatat, ekspor Mei 2011 tercatat USD18,33 miliar, tumbuh 10,76% dibanding ekspor April yang sebesar USD16,55 miliar. Akan tetapi, pada April ekspor hanya tumbuh 0,96% dibanding Maret yang sebesar USD16,29 miliar. Ekspor mengalami penurunan signifikan pada September menjadi USD17,54 miliar dan Oktober USD16,8 miliar.

Sejalan dengan itu, pasar keuangan yang bergejolak selama 2011 diperkirakan akan berlanjut hingga tahun 2012. Kondisi ini diprediksi akan memengaruhi kinerja ekonomi Indonesia. Namun, ekonomi Indonesia masih akan tetap tumbuh dengan baik karena ditopang sektor ekonomi domestik, sisi fiskal yang kuat dan stabil, akumulasi cadangan devisa yang besar, dan kinerja pasar keuangan yang baik.

Bank Dunia sampai pada kesimpulan tahun depan masih ada ruang bagi pemerintah Indonesia untuk menutup penurunan ekspor dengan memperbaiki sisi fiskal. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan stimulus mempercepat pencairan dan lebih mengefektifkan penyerapan belanja modal. Maklum, saat ini peran fiskal dinilai masih kurang didorong, apalagi rendahnya penyerapan belanja modal.

Sebenarnya Bank Dunia memiliki tiga skenario pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertama, skenario goncangan keuangan global yang terus berlanjut. Kedua, terjadi krisis keuangan internasional. Ketiga, perlambatan ekonomi global yang parah.

Pada skenario pertama, jika krisis keuangan global terus berlanjut, diperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini mencapai 6,4% dan 6,2% pada tahun 2012. Skenario kedua, dampak krisis keuangan global besar akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi tahun 2011 yang diperkirakan sebesar 6,3% dan pada tahun 2012 sebesar 5,5%. Skenario ketiga, jika perlambatan ekonomi global sangat parah pertumbuhan ekonomi tahun ini hanya akan mencapai 6,3% dan tahun 2012 sebesar 4,1%.

Kalangan ekonom sepakat bahwa masih buruknya ekonomi dunia menyebabkan perlambatan ekonomi dunia pada tahun 2012. Perlambatan tersebut ditandai dengan penurunan permintaan produk komoditas di tingkat dunia. Indonesia mulai merasakan dampak krisis Eropa terhadap perlambatan pertumbuhan ekspor tahun ini.

Mereka memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2012 akan berada dikisaran 6,3%-6,5% atau lebih rendah dari proyeksi sebelumnya sebesar 6,6% dengan asumsi terjadi perlambatan ekonomi pada negara tujuan ekspor seperti China dan India. Jika pertumbuhan China melemah 1%, dampak terhadap pertumbuhan Indonesia sebesar 0,33%. Jika pertumbuhan Cina 8%-9%, maka perekonomian Indonesia dinilai masih aman.
Agar pertumbuhan tahun depan tetap positif, peran kebijakan fiskal harus lebih cepat dan efisien. Salah satu kebijakan yang bisa dilakukan adalah dorongan stimulus pada sektor-sektor yang dianggap terpengaruh dan merealisasikan anggaran belanja pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur.

Jika hal tersebut dilakukan, pertumbuhan Indonesia tetap bisa bertahan di level 6%-7% tahun depan dan pada tahun 2025 termasuk 10 negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Memang benar bahwa tahun depan merupakan masa ketidakpastian ekonomi global yang akan menyebabkan banyak negara mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Indonesia dipastikan akan terpengaruh dengan mulai berkurangnya permintaan produk ekspor dari negara tujuan seperti China dan India. Kontribusi ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dipastikan akan menurun, sehingga ekonomi hanya akan tumbuh pada rentang 6,3%-6,5%.

Asumsi itu muncul dari faktor eksternal yang makin memburuk dan belum membaiknya belanja pemerintah hingga akhir 2011. Ini dengan kalkulasi bahwa kontribusi ekspor China dan India ke Eropa sebesar 20% dan Indonesia akan terkena second round effect.
Karena itu, agar pertumbuhan tahun depan tetap positif perlu kebijakan pemerintah yang dapat mendorong peningkatan ekonomi domestik yang telah berkontribusi 3% terhadap total pertumbuhan. Adapun investasi harus didorong dengan insentif dan penyelesaian Undang-Undang Pengadaan Lahan.

Hampir bisa dipastikan arus investasi bakal membanjiri Indonesia menyusul dicapainya perbaikan rating. Namun demikian, di sisi mikro atau operasional pemerintah harus menyiapkan segala sesuatunya dengan lebih baik agar ketika investor asing masuk, mereka akan dengan suka cita menanamkan modalnya di negara ini. Pelayanan birokrasi perizinan untuk investasi harus benar-benar diperbaiki sehingga Indonesia benar-benar atraktif di mata pemodal asing.


Business News

Baca selengkapnya...

Jumat, 23 Desember 2011

Sikap

Dua orang ibu memasuki toko pakaian dan membeli baju seragam anaknya.

Ternyata pemilik tokonya lagi "bad mood" sehingga tidak melayani dengan baik, malah terkesan buruk, tidak sopan dengan muka cemberut.

Ibu pertama jelas jengkel menerima layanan yang buruk seperti itu.
Yang mengherankan, ibu kedua tetap enjoy, bahkan bersikap sopan kepada penjualnya.

Ibu pertama bertanya, “Mengapa Ibu bersikap demikian sopan pada penjual yang menyebalkan itu?”

Lantas dijawab, “Mengapa aku harus mengizinkan dia menentukan caraku dalam bertindak? Kitalah sang penentu atas hidup kita, bukan orang lain.”

"Tapi ia melayani dengan buruk sekali," bantah Ibu pertama.

"Itu masalah dia. Kalau dia mau "bad mood", tidak sopan, melayani dengan buruk dan lain-lain, toh tidak ada kaitannya dengan kita. Kalau kita sampai terpengaruh, berarti kita membiarkan dia mengatur dan menentukan hidup kita, padahal kitalah yang bertanggung jawab atas diri kita," jelas Ibu kedua.

Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan orang lain kepada kita. Kalau orang memperlakukan kita buruk, kita akan membalasnya dengan hal yang buruk juga. Dan sebaliknya.

Kalau orang tidak sopan, kita akan lebih tidak sopan lagi. Kalau orang lain pelit terhadap kita, kita yang semula pemurah tiba-tiba jadinya sedemikian pelit kalau harus berurusan dengan org tersebut. Ini berarti tindakan kita dipengaruhi oleh tindakan orang lain.

Kalau direnungkan, sebenarnya betapa tidak arifnya tindakan kita. Mengapa untuk berbuat baik saja, harus menunggu orang lain baik dulu?

Jagalah suasana hati kita sendiri, jangan biarkan sikap buruk orang lain menentukan cara kita bertindak!

Kitalah yang bertanggungjawab atas hidup kita, bukan orang lain..

Baca selengkapnya...

Kamis, 22 Desember 2011

Rahasia Memenangkan Beasiswa Studi Luar Negeri

Mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi di luar negeri menjadi dambaan kebanyakan orang. Untuk mendapatkannya, bukanlah perjuangan mudah. Serangkaian tes harus dilalui untuk membuktikan bahwa Anda adalah kandidat yang pantas mendapatkannya. Nah, ada beberapa catatan kecil yang mungkin bisa Anda coba saat mencoba memeroleh beasiswa!

Pertama, penguasaan bahasa asing, khususnya Bahasa Inggris. Mau tidak mau dan suka tidak suka, bahasa asing adalah syarat mutlak untuk studi di luar negeri.

Kedua, Anda harus ingat setiap beasiswa itu pasti ada kriterianya. Ketahuilah, setiap lembaga pendonor beasiswa selalu mempunyai tujuan dan maksud yang berbeda. Selain harus proaktif mencari segala informasi, Anda juga harus mempelajari dengan seksama kriteria di masing-masing program beasiswa. Semua harus diformulasikan dengan sebaik-baiknya dan internet adalah langkah awal yang baik untuk menggali segala informasi mengenai beasiswa.

Ketiga, hal pertama yang akan ditelisik oleh panelis adalah dokumen aplikasi beasiswa yang Anda ajukan. Untuk itu, Anda harus mempersiapkan kelengkapan dokumen sesuai dengan syarat yang ditentukan. Tak perlu heran jika Anda diminta untuk memberikannya dalam beberapa salinan, karena tim panelis yang melakukan seleksi biasanya lebih sari satu orang. Hal itu juga berguna sebagai peluru cadangan, manakala ada salah satu dokumen Anda yang tidak lengkap.

Keempat, perlu dipahami bahwa beerapa lembaga pendonor beasiswa tidak hanya menilai kecakapan secara akademis. Ada saat-saat di mana lembaga pendonor beasiswa lebih memperhitungkan visi dan misi di luar hal-hal yang bersifat akademis.

"Ketika memberikan beasiswa, kita tidak semata-mata menilai secara akademis, tetapi juga konsisten. Dalam beasiswa, kita lebih mementingkan sisi holistik. Seperti keterlibatan dalam organisasi sosial dan kepandaian ketika merepresentasikannya dalam mengisi aplikasi," kata Director Indonesia International Education Foundation (IIEF), Diana Kartika Jahja, saat menjadi pembicara dalam diskusi beasiswa studi di luar negeri, Rabu (6/7/2011) malam, di @America, Pacific Place, Jakarta.

Kelima, saat wawancara, Anda harus bisa memberikan alasan yang meyakinkan kenapa Anda merasa layak mendapatkan beasiswa tersebut. Ingat, wawancara adalah saat yang paling berharga untuk tampil dan menunjukan bahwa Anda adalah yang kandidat yang paling tepat.

"Saat ditanya tentang alasan ingin mendapatkan beasiswa, banyak yang menjawab mereka akan berguna untuk nusa dan bangsa. Itu tidak salah, tetapi apa artinya? Harusnya berikan jawaban yang lebih detail," kata Diana.

Selanjutnya, yang perlu diperhatikan adalah prasyarat TOEFL. Minimal skor TOEFL internasionalnya mencapai 550. Selain itu, kemahiran dalam menulis essai juga perlu dipersiapkan. Tulis dan manfaatkan media yang tersedia untuk menulis sebanyak-banyaknya. Melalui essai yang Anda tulis, panelis menilai kreatifitas dan cara Anda mengembangkan ide.

"Intinya, orang Indonesia bisa sangat jempolan jika diberi dan mampu memanfaatkan kesempatan langka ini," tambah Diana.


Indra Akuntono

Baca selengkapnya...

Rabu, 21 Desember 2011

Jangan Terlena Rayuan Emas

Magnet bisnis emas batangan memang luar biasa. Bukan hanya investor berpengalaman, bahkan ibu-ibu rumah tangga dan bujangan yang punya uang lebih ala kadarnya, ramai-ramai belanja komoditas tersebut. Marketing yang menawarkan investasinya pun tak kalah gesit — sudah bisa datang ke rumah untuk presentasi.

Karena itu, sebaiknya kita pahami beberapa hal yang mempengaruhi nilai investasi komoditas ini. Jangan sampai terkena bujuk rayu atau bahkan terkena hipnotis keuntungan semu.

Inilah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan investasi emas, baik melalui sistem gadai maupun jual-beli.

Pertama, sadari bahwa sifat dari investasi — tak terkecuali investasi emas — cenderung spekulatif. Anda bisa untung, bisa juga rugi. Biasanya, untuk mengurangi potensi kerugian, digunakan perhitungan yang matang dengan memasukkan variabel yang berpengaruh. Baik positif maupun negatif.

Untuk itulah, alangkah baiknya Anda menanamkan uang lebih (di luar biaya operasional bulanan) dan tidak sekaligus dalam satu jenis investasi.

Kedua, jangan pernah berpikir dan tertipu rayuan bahwa harga emas selalu naik. Pada tahun ini saja sudah beberapa kali terjadi fluktuasi. Harga September misalnya, lebih tinggi dibandingkan bulan Oktober. Kenaikan sebenarnya terjadi pada harga rata-rata tahunan.

Namun, rata-rata kenaikan tahunan itu pun tidak selalu besar. Di bursa London, sepanjang tahun 2000-2001, perubahan harga emas malah negatif (-1,7 persen dan -3,9 persen). Atau, pada tahun 2005 dan 2009, kenaikan tahunannya cuma tiga persen.

Satu-satunya periode yang kenaikan harganya mencapai angka 30-an persen, seperti banyak dijadikan simulasi perhitungan ketika sedang membujuk calon investor, adalah tahun 2008. Karena itu, bersikap kritislah terhadap bujukan pemasar atau orang yang akan mengelola investasi Anda.

Ketiga, seperti komoditas lainnya, harga emas dipengaruhi oleh kondisi permintaan dan penawaran. Satu hal yang juga perlu diingat, Bank Indonesia juga melakukan jual beli emas — yang biasanya digunakan untuk menjaga stabilitas moneter. Tahun lalu, Bank Indonesia dan Dana Moneter Internasional (IMF) melepas sebanyak 53,2 ton emas.

Ketika perubahan harga emas hanya tiga persen, yaitu pada tahun 2005 dan 2009, bank sentral dan IMF pada tahun sebelumnya mengguyur pasar dengan 395,8 dan 157 ton. Itulah data yang dilansir oleh World Gold Council.

Saat ini, ada kesepakatan para bank sentral yang disebut sebagai Central Bank Gold Agreement, agar emas yang dilepas di pasar tidak lebih dari 400 ton.

Selain itu, indikator ekonomi makro seperti suku bunga, kurs, apalagi indikator pasar modal, bisa secara langsung mempengaruhi harga emas. Jika ada tawaran menarik dari suku bunga, atau ada gairah di pasar saham, dan bisa juga di pasar obligasi, aliran dana bisa berpindah. Para pemburu keuntungan akan meninggalkan emas.

Keempat, jika pada akhirnya Anda memutuskan investasi di komoditas emas, jangan lupa mendiskon keuntungan nominal yang diperoleh dengan inflasi. Sehingga, yang didapat adalah keuntungan yang benar-benar riil atau nyata. Seandainya keuntungan yang diperoleh sesuai janji, katakanlah 15 persen, sementara inflasi rata-rata 6 persen, maka keuntungan yang riil adalah 9 persen.

Namun, melongok data 2005 dan 2009, setelah didiskon oleh inflasi, maka justru kerugian yang makin besar.

Selain itu, secara nominal perlu juga dikurangi untuk biaya penyimpanan jika ingin menyimpannya secara fisik atau biaya administrasi eandainya “dikuasakan” kepada manajer investasi.

Karena itulah, kenalilah lahan investasi sebelum masuk ke dalamnya. Dan pastikan, dana yang diinvestasikan adalah dana lebih (bukan biaya sehari-hari). Jangan sampai malah terjerembab. Selain itu, ingatlah baik-baik pesan Warren Buffet, magnet bisnis Amerika yang kekayaannya mencapai $ 39 miliar: “Never invest in a business you cannot understand.”

Buffett seolah ingin menegaskan, jangan sampai tersengat racun di balik rayuan manis investasi.


Tempo

Baca selengkapnya...

Selasa, 20 Desember 2011

KEN Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi 2012 Antara 6,2 - 6,7 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2012 diperkirakan akan melaju pada kisaran 6,3 persen - 6,7 persen.

"Namun bila tiga penyakit bangsa bisa diatasi seperti korupsi, inefisiensi birokrasi dan soal infrastruktur, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa lebih tinggi lagi," kata Ketua Komite Ekonomi Indonesia (KEN) Chairul Tanjung, di Jakarta, Minggu malam (18/12/2011).

Selama ini pertumbuhan ekonomi nasional banyak ditopang oleh hasil sumber daya alam dan konsumsi domestik. Sementara pembangunan infrastruktur di Indonesia masih jauh tertinggal.

"Sebaliknya ekonomi China bisa tumbuh tinggi karena pembangunan infrastrukturnya berlangsung massif," ujar Chairul Tanjung.

Pada kesempatan itu hadir para pengurus KEN seperti diantaranya Christianto Wibisono, Purbaya Yudhi Sadewa, H.S Dillon, pengusaha Hartati Murdaya dan James Riyadi.

KEN mengingatkan pemerintah bahwa gejolak di pasar keuangan dunia dan resesi di kawasan Eropa berpotensi mengganggu perekonomian Indonesia. Pertumbuhan ekspor diperkirakan akan menurun akibat pelemahan permintaan barang dari negara maju seperti Eropa dan Amerika.

Akibat melambatnya pertumbuhan ekonomi global, ujar Chairul, pertumbuhan ekspor akan melambat dari sekitar 15 persen menjadi 10 persen. "Hal ini akan mengurangi pertumbuhan ekonomi nasional sebesar sekitar 0,3-0,4 persen," tambah Chairul Tanjung yang juga CEO CT Corp.

Untuk memacu pertumbuhan domestik, pemerintah harus dapat meningkatkan penyerapan anggaran belanjanya. Selain itu, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) perlu dipertahankan pada level yang rendah. Yang lebih penting lagi adalah suku pinjaman harus dapat turun sesuai dengan penurunan BI Rate.


Kompas

Baca selengkapnya...

Emas Semakin Tersungkur Di 2012?

Harga emas diproyeksi masih akan terus mengalami pelemahan. Bahkan, pada kuartal I-2012, harga logam mulia ini akan anjlok hingga berada di bawah USD1.500 per ounce.

Demikian hasil jajak pendapat yang dilakukan Reuters atas 20 fund manager, ekonom, dan pedagang (trader). Sebelumnya emas kehilangan statusnya sebagai komoditi safe haven setelah anjlok ke posisi terendahnya dalam dua setengah bulan terakhir, yakni di USD1.450.

Prediksi negatif tersebut keluar usai harga emas melorot hingga 11 persen pada akhir bulan ini. Tampaknya ruang emas untuk menguat telah tertutup, dan telah memasuki tren pelemahan sekarang ini.

Sebagian besar responden mengatakan harga emas bakal anjlok hingga USD1.450 per ounce pada tiga bulan pertama di 2012. Dengan posisi batas bawah terendah ada di USD1.400.

"Yang mengejutkan di tengah meningkatnya risiko, harga emas malah jatuh dari posisi tertingginya. Kami percaya, di 2012, harga emas akan berada di posisi terburuknya," jelas CEO dari Tiberius, Christoph Eibl. (wdi)


Widi Agustian

Baca selengkapnya...

Berbelas Tak Pernah Sia-Sia

Pengusaha Sukanta Tanudjaja memandang pria di depannya dengan galau. Ia terenyuh kepada pria 30 tahun tersebut karena masih semuda itu menderita sakit ginjal dan lever yang parah. Padahal, dua anaknya baru berusia dua dan empat tahun.

”Engkau ke dokter sekarang,” ujar Sukanta sambil memasukkan sejumlah uang ke saku anak muda itu. ”Besok kebetulan saya akan ke Tiongkok. Saya akan bawakan obat manjur dari sana untuk mengobati penyakitmu,” ujarnya.

Pulang dari Tiongkok, Sukanta membawa obat yang direkomendasi di sana berdasarkan rekam medis anak muda itu. Pria tadi akhirnya sembuh dan melanjutkan kuliahnya di S-2 Universitas Indonesia dan S-3 di Boston, Amerika Serikat, dengan beasiswa sebuah perusahaan di Indonesia. Kini, ia sukses bekerja di sebuah perusahaan pertambangan.

Ia hormat kepada Sukanta tidak semata karena pernah dibantu, tetapi karena sosok yang patut dihormati. ”Kalau saya ajak berbicara tentang bantuannya 13 tahun silam, ia hanya tersenyum, lalu cepat-cepat mengalihkan percakapan,” ujarnya.

Dalam dunia usaha dan organisasi kemasyarakatan, Sukanta dikenal setia kawan. Pengusaha ritel dan perangkat otomotif ini acap bercerita bahwa ia bisa seperti sekarang karena kemurahan Tuhan, juga kebaikan sahabat-sahabatnya. ”Jangan pernah takut berbagi karena rezeki kita seluas rahmat Allah,” ujarnya

Kebaikan sahabat-sahabat membuatnya selalu setia kawan. Rasa inilah yang selalu menopangnya, termasuk ketika perusahaannya terayun ombak. Banyak teman dekatnya yang seolah berebut membantunya.

Tentu tidak hanya Sukanta yang punya sikap seperti ini. Pelbagai kalangan, termasuk para pengusaha, memiliki belas yang sama. Seorang bankir yang terjerembab akibat krisis ekonomi 1998 menyatakan, saat bingung karena asetnya tergerus 70 persen, ia kedatangan tamu, mantan pejabat tinggi yang hendak berobat ke Jepang, tetapi terhalang ”kantong kering”.

Pengusaha ini pun membantu, bahkan menunggui pejabat itu. ”Ini bisa saya lakukan karena saya tidak sesibuk dulu,” ujarnya. Ketika menunggu pejabat itu, dokter di sana mengajak ia mengecek kesehatan. Dari pemeriksaan yang subtil, ia divonis menderita kanker paru-paru stadium satu. Ia segera berobat dan berada di sana tiga bulan. ”Kalau saya tidak mengantarnya, mana saya tahu kena kanker? Sekarang saya sembuh total.”

Tiga tahun kemudian, saat mengantar sahabatnya berobat ke sebuah klinik terkenal di Amerika Serikat, pengusaha ini kembali diajak mengecek kesehatan. Ternyata, ia mengidap kanker kulit stadium 2 C. Ia terkejut, lalu menjalani terapi di sana. Enam bulan kemudian, ia dinyatakan sembuh hingga kini.

Seorang pengusaha besar yang di antaranya bergerak di bidang makanan ringan bercerita hal yang sama. Ia mengantar temannya berobat di Singapura tahun 2001. Dokter keponakannya mengajak dia mengecek kesehatan. Dari pemeriksaan yang renik, ketahuan bahwa ia menderita kanker getah bening stadium dua. Ajaib, ia bisa sembuh dan sehat hingga hari ini.

Menurut Sukanta, juga kedua pengusaha tersebut, kita jangan pernah ragu berbuat baik sebab berbuat baik tidak pernah sia-sia. Ketiga pengusaha tersebut menyatakan, jangan ge-er saat membantu orang. Siapa yang tahu kalau lima menit kemudian justru mereka itulah yang membantu kita dari kesulitan.


Kompas

Baca selengkapnya...

Senin, 19 Desember 2011

Cacat Sensus Penduduk

Setelah data konsumsi kentang diketahui tidak akurat, konsumsi beras per kapita yang tidak valid dan tidak akurat, kini jagad statistical Indonesia kembali dikejutkan oleh ketidakauratan penghitungan penduduk Indonesia hasil Sensus Penduduk 2010. Bagaimana menjelaskan persoalan yang serius ini?

Seperti diketahui, jumlah total penduduk Indonesia yang diperoleh dari hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010 yang dilakukan oleh BPS disebutkan 237.641.326 jiwa. Angka ini lalu menjadi pegangan bagi semua kalangan yang tidak hanya terbatas di Indonesia tetapi di seluruh dunia. Berbagai analisis dan kebijakan yang dibuat tentu saja mengacu pada angka tersebut. Namun, setelah setahun berjalan, terungkap fakta yang cukup menghebohkan. Pasalnya, angka itu tidak tepat alias salah sebagai akibat terjadinya ke­salahan penghitungan.

Sembilan juta penduduk Indonesia belum terhitung dalam sensus penduduk tadi. Yang mengherankan, kekeliruan itu justru mencuat setelah dikemukakan di Bappenas, bukan di gedung BPS sebagai otoritas pelaksana Sensus Penduduk tahun 2010 itu. Seperti diberitakan, dalam rapat yang diadakan oleh Bappenas yang dihadiri sejumlah elemen, seperti UNFPA, BKKBN, LDFEUI, Kementerian Kesehatan, Australia National University, LSM, dan BPS sendiri, terkuak bahwa sembilan juta penduduk Indonesia tidak terhitung di dalam total penduduk sebesar 237.641.326 jiwa tersebut yang dipublikasikan sebagai hasil SP-2010 (www.jurnas.com, 1/12/2011).

Kalangan terkait boleh saja mengajukan apologi dengan mengatakan bahwa kekeliruan itu terjadi karena ada kekurangan saat melakukan sensus atau karena terkendala luasnya geografis Indonesia sehingga menyulitkan petugas sensus mendata seluruh penduduk. Tetapi, bagaimanapun, kesalahan yang terungkap setelah satu tahun ini mesti dilihat sebagai malapetaka statistikal yang cukup serius. Mengapa?

Pertama, angka jumlah penduduk merupakan basis data yang melandasi semua kebijakan terkait penduduk atau manusia di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu. Ambil beberapa contoh, kebutuhan gedung sekolah di suatu daerah selalu mengacu pada jumlah penduduk sesuai jenjang usia. Tidak hanya itu. Jumlah penduduk dan persebarannya juga menjadi acuan penentuan jumlah penduduk miskin di suatu daerah. Angka tersebut akan menentukan besaran beras raskin, jamkesmas dan lain-lain terkait pemberantasan kemiskinan. Dan masih banyak lagi. Jumlah sembilan juta itu tidak sedikit. Jumlah itu le­bih besar daripada penduduk Sulsel. Juga lebih besar dari gabungan penduduk Provinsi Sulut, Sulteng dan Gorontalo. Maka, bisa dibayangkan jika angka yang tidak masuk hitungan itu berada di daerah-daerah yang dikenal sebagai kantong-kantong kemiskinan.

Kedua, data statistik merupakan acuan pen­ting bagi peneliti dalam melakukan penelitian, penelitian mana seringkali digunakan sebagai acuan atau pertimbangan penting bagi pemerintah dan pembuat kebijakan. Itu sebabnya, penggunaan data yang tidak akurat dipastikan akan menimbulkan persoalan pada kebijakan itu sendiri, bahkan penerapannya di lapangan.

Ketiga, malapetaka ini lagi-lagi dapat dikaitkan dengan fenomena rendahnya integritas lembaga pemerintah, baik pusat maupun daerah, sebagaimana disimpulkan dari survei integritas yang dilakukan KPK belum lama ini. Dalam kaitan itu, kesalahan tersebut sesungguhnya bukan hanya soal cacat sensus itu sendiri, akan tetapi cacat serius yang diproduksi oleh lembaga sekaliber BPS yang selama ini menjadi satu-satunya badan pelaksana sensus penduduk di Indonesia. Terungkapnya ketidakakuratan data itu setelah lebih setahun tak pelak menempatkan BPS pada titik sorotan. Maka, wajar jika publik menuding BPS telah melakukan pembiaran, untuk tidak mengatakan pembohongan publik.

Andai saja sembilan juta penduduk yang tidak dihitung itu tersebar merata di seluruh provinsi, maka di tiap provinsi terdapat setidaknya 272 ribu penduduk yang tidak dihitung. Mengingat seriusnya masalah ini, BPS perlu segera mengambil langkah konkret dengan merilis jumlah penduduk yang sebenarnya dari SP-2010. Ini penting dilakukan untuk memastikan adanya koreksi secara resmi. Pengguna data itupun terbantu karena tidak berlama-lama berpegang pada data yang tidak akurat.


Business News

Baca selengkapnya...

Minggu, 18 Desember 2011

Menurunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2012

Belakangan ini sejumlah lembaga pemerintah maupun swasta menurunkan proyeksi perekonomian Indonesia tahun 2012. Ambil contoh Bank Indonesia (BI) yang mengoreksi target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2012 dari 6,7% menjadi 6,3% akibat krisis global.

Angka itu lebih rendah dari target pemerintah sebesar 6,7%. Proyeksi BI itu berasal dari beberapa indikator seperti konsumsi rumah tangga 4,7%, total konsumsi 4,6%, dan total investasi 11%. Permintaan domestik diperkirakan 6,3%, ekspor barang dan jasa 10,9% dan impor barang dan jasa 12%.

Padahal pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2011 mencapai 6,6%, yang terdiri atas konsumsi rumah tangga 4,8%, total konsumsi 5,9%, dan total investasi 9,4%. Sedangkan permintaan domestik 6,9%, ekspor barang dan jasa 14,3% dan impor barang dan jasa 18%. Sektor konsumsi yang porsinya mencapai 65,8% tetap akan menjadi pendukung utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Penurunan permintaan dan harga komoditas di pasar global akan membuat inflasi menurun. Laju inflasi tahun 2011 dan tahun 2012 diperkirakan mencapai 4,7% dan 4,9%, atau sesuai dengan target inflasi BI. Namun BI mewaspadai ancaman kenaikan inflasi tahun 2012 akibat kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) dan pembatasan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Proyeksi penurunan pertumbuhan ekonomi itu disebabkan turunnya perkiraan pertumbuhan ekonomi global yang semula 4% menjadi 3,8%. Penurunan ini disebabkan turunnya kinerja ekspor Indonesia yang berdampak lesunya permintaan investasi sektor ini. Namun hal ini tidak berlaku pada konsumsi dan investasi pada bidang domestik. Sektor konstruksi, transportasi, dan penambahan mesin untuk pemenuhan permintaan dalam negeri masih tumbuh kuat.

Sementara itu, kendati krisis surat utang di kawasan Eropa dan pelemahan ekonomi Amerika Serikat diperkirakan semakin dalam, perekonomian negara-negara di kawasan timur Asia, termasuk Indonesia, diperkirakan tumbuh moderat pada tahun 2012.
Untuk Indonesia, perkiraan pertumbuhan direvisi turun menjadi 6,5% dari sebelumnya 6,8%. Keyakinan tersebut disampaikan Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) dalam laporan terakhir berjudul ‘Asia Economic Monitor’ yang dirilis pekan lalu (6/12).

ADB optimistis, kalaupun krisis yang melanda Eropa dan AS makin parah, dampaknya terhadap perekonomian negara-negara berkembang di kawasan Asia Timur masih dapat terkelola dengan baik.

Namun demikian, gejolak yang melanda Eropa akan makin membahayakan bagi perdagangan dan keuangan negara Asia Timur yang tengah berkembang. Jadi, para pembuat kebijakan di wilayah ini harus mempersiapkan dengan baik, tegas, dan kolektif untuk menangkal apa yang dikhawatirkan sebagai pelemahan ekonomi global yang berkepanjangan.

Kendati negara-negara Asia Timur cukup kuat menahan dampak krisis ekonomi dunia, ADB menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk kawasan pada tahun depan menjadi 7,2% dari sebelumnya 7,5%. Pada tahun ini, pertumbuhan ekonomi diperkirakan masih sebesar 7,5%.

Dari skenario terburuk yang dibuat ADB jika ekonomi di wilayah Eropa dan AS makin parah, pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Timur masih akan berkembang sebesar 5,4%. Hal ini bisa terjadi karena diversifikasi pasar ekspor kawasan Asia Timur dan meningkatnya permintaan dalam negeri sebagai sumber pendorong pertumbuhan.

Khusus untuk Indonesia, ADB masih memperkirakan perekonomian tumbuh 6,6% pada tahun ini. Namun, ADB menurunkan perkiraaannya untuk Indonesia untuk tahun 2012 menjadi 6,5% dari perkiraan sebelumnya sebesar 6,8%.

Lalu, Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memperkirakan pertumbuhan ekonomi untuk enam negara Asia Tenggara diperkirakan mencapai 5,6% selama tahun 2012-2016. Indonesia memiliki pertumbuhan tertinggi yaitu 6,6%. OECD melihat, ketidakpastian global menjadi peluang untuk menciptakan pertumbuhan. Sifat pertumbuhan di Asia kini berubah, yakni menjadi lebih seimbang.

Menurut OECD, ekonomi Asia Tenggara akan lebih digerakkan oleh ekonomi domestik. Dua mesin pendorong pertumbuhan yaitu investasi berskala besar terkait infrastruktur dan konsumsi pribadi yang digerakkan kelas menengah. Maklum, sebelumnya pertumbuhan sangat tergantung pada permintaan dari luar.

Yang pasti, pemerintah Indonesia harus mawas diri. Ini lantaran dalam kondisi ketidakpastian, sulit jika harus bergantung pada negara lain. Jangan ada suatu negara yang ekspor atau impor terus-menerus, karena akan menimbulkan ketidakseimbangan.

Indonesia saat ini tengah mengalihkan perhatiannya pada pasar dalam negeri. Dengan populasi yang besar dan pertumbuhan dari daya beli masyarakat yang terjaga akan dimanfaatkan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi domestik. Negara seperti itu yang akan dapat bertahan di tengah perkembangan global.

Yang pasti, pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Timur yang sedang berkembang akan terus mengalami moderasi memasuki tahun 2012. Hal ini seiring dengan membesarnya masalah utang dalam obligasi mata uang asing (sovereign debt) dari negara-negara Eropa dan lesunya perekonomian di Amerika Serikat yang meningkatkan kekawatiran tentang anjloknya perekonomian global.

Masih dari laporan ADB, disebutkan pula bahwa jika perekonomian di zona euro dan Amerika Serikat berkontraksi secara tajam, dampak terhadap perekonomian Asia Timur yang sedang berkembang akan serius tetapi masih bisa ditangani. Gejolak yang berasal dari Eropa makin membahayakan bagi perdagangan dan keuangan di dalam kawasan Asia Timur yang sedang berkembang. Maka dari itu, para pembuat kebijakan di kawasan tersebut harus siap untuk bertindak cepat, tegas dan bersama-sama untuk menghadapi apa yang bisa menjadi penurunan ekonomi global yang berkepanjangan.
Laporan tengah tahunan ADB mengkaji perekonomian di 10 negara ASEAN, yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Republik Rakyat Demokratik Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Dalam laporannya ADB menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk kawasan pada tahun 2012 menjadi 7,2% dari 7,5% pada bulan September ketika meluncurkan “Asian Development Outlook 2011 Update”. Pertumbuhan tahun ini diperkirakan masih 7,5%.
Meskipun demikian, sistem keuangan kawasan tetap rentan seperti pada waktu tahun 2008. Laporan ADB mencatat bahwa para investor makin ingin menghindari resiko sehingga mereka akan mengurangi kepemilikan mereka atas aset-aset finansial di Asia sedangkan bank-bank di Eropa yang sudah memiliki banyak hutang, akan mengurangi pinjaman sehingga memperketat kondisi kredit.

Untuk mengatasi kemungkinan terjadinya krisis global yang berkepanjangan dan pemulihan yang lambat setelah krisis, para pembuat kebijakan di Asia bisa menggunakan perangkat finansial, moneter dan fiskal yang tersedia. Termasuk mekanisme yang sudah ada untuk melindungi stabilitas finansial dan menjamin tersedianya kredit secara mencukupi di kawasan regional.

Kebijakan moneter harus tetap fleksibel, sementara koordinasi nilai tukar akan menghindari terjadinya kompetisi untuk melakukan devaluasi. Kawasan ini masih memiliki ruang fiskal yang cukup untuk memberikan stimulus secara bertahap dan hati-hati jika diperlukan dan pada saat yang sama menghindari tekanan yang terlalu besar terhadap anggaran.

Lembaga sejenis ADB, yakni Bank Dunia menyatakan kawasan Asia Timur (negara Asean, China, Hong Kong, Korea) tetap akan tumbuh kuat. Namun pertumbuhan itu akan melandai karena lemahnya permintaan eksternal.

Dalam laporannya mengenai update Ekonomi Asia dan Pasifik, Bank Dunia menyebutkan bahwa di tengah ketidakpastian Eropa dan perlambatan pertumbuhan global, PDB riil Asia Timur akan naik 8,2% pada tahun 2011. Sedangkan tahun depan akan turun menjadi 7,8%. Kontribusi terbesar berasal dari permintaan domestik di negara berpenghasilan menengah.

Menurut Bank Dunia, pertumbuhan rendah di Eropa akibat adanya penghematan fiskal dan kebutuhan bank untuk meningkatkan modal, akan memengaruhi Asia Timur. Penurunan kredit dari bank-bank Eropa juga akan memengaruhi aliran modal ke Asia timur. Namun tingginya cadangan devisa dan surplus neraca berjalan akan melindungi sebagian besar negara-negara di wilayah tersebut dari dampak tekanan keuangan baru yang mungkin terjadi.

Laporan Bank Dunia menyebutkan perlambatan pertumbuhan di wilayah Asia Timur lebih terlihat nyata pada bidang produksi industri. Ekspor dari perusahaan-perusahaan besar yang menjadi bagian dari industri regional, terutama dalam bidang elektronik, telah mengalami penurunan.

Permintaan domestik untuk komoditas dan bahan baku tetap bertahan, sehingga membantu ekonomi-ekonomi kaya sumber daya untuk menjaga tingkat ekspor dan pertumbuhan PDB yang tinggi. Dengan melemahnya permintaan dari negara-negara maju, porsi China dalam impor global telah meningkat, menjadi sumber permintaan global yang semakin penting, pergeseran ke impor barang konsumsi yang lebih tinggi di China juga menguntungan bagi para eksportir manufaktur di wilayah Asia Timur.

Yang jelas, prospek pertumbuhan Asia Timur dihambat oleh ketidakpastian global dan dampak bencana alam, lambatnya kemajuan penyelesaian masalah utang di zona euro dan naiknya kekhawatiran investor terhadap stabilitas dan pertumbuhan global.

Aliran modal akan keluar dari pasar yang baru tumbuh ke sektor yang lebih aman. Hal itu juga menyebabkan investasi portofolio mengalami perubahan arah dan pasar-pasar saham mengalami penurunan nilai di Asia Timur.

Dengan pertumbuhan di atas, Bank Dunia juga memperkirakan 38 juta jiwa di Asia Timur yang berkembang akan bergerak keluar dari kemiskinan pada akhir tahun 2011. Bank Dunia mengkhawatirkan adanya potensi dampak situasi ekonomi global terhadap masyarakat yang lemah. Karena upaya pengentasan kemiskinan dapat terhambat peristiwa-peristiwa seperti lonjokan bahan pangan secara tiba-tiba, bersama-sama dengan perlambatan pertumbuhan pendapatan.

Untuk menjaga daya beli masyarakat tidak jatuh dalam, maka langkah yang bisa dilakukan oleh pemerintah adalah dengan memberi Bantuan Langsung Tunai (BLT) seperti yang dilakukan pada krisis tahun 2009 silam. Bantuan yang diberikan langsung kepada masyarakat dalam jangka pendek memang akan efektif meningkatkan konsumsi, meskipun dari jangka panjangnya tidak produktif.

Selain itu, pemerintah perlu menjaga inflasi tetap rendah, salah satunya stok pangan dan distribusi. Untuk memperlancar distribusi pemerintah harus memperbaiki sistem logistik nasional. Untuk stok pemerintah bisa impor, tetapi pemerintah harus memperlancar distribusi agar harga juga tidak naik.


Business News

Baca selengkapnya...

Sabtu, 17 Desember 2011

HARAPAN KEPADA KELAS MENENGAH

Istilah kelas menengah (middle class) merupakan produk dari pelapisan sosial (social stratification) di lapangan ilmu sosial. Menurut Sorokin, stratifikasi sosial adalah pengelompokan penduduk atau masyarakat ke dalam lapisan-lapisan kelas secara hirarkis alias bertingkat.

Batasan kelas menengah dalam perspektif ekonomi tidak tegas. Bank Dunia mengatakan, kelas menengah adalah penduduk dengan pengeluaran per kapita di atas USD2 hingga USD20 sehari. De­ngan demikian, seseorang dengan pengeluaran antara Rp600 ribu hingga Rp6 juta per bulan dikategorikan sebagai kelas menengah. Sementara kalangan lain mengatakan, kelas menengah adalah penduduk de­ngan pengeluaran sekurang-kurangnya Rp1,3 juta per orang atau Rp3,9 juta per keluarga per bulan.

Kelas menengah bukan hanya sebuah realitas yang penting dalam konteks ekonomi. Kelas mene­ngah juga penting dalam kaitan dengan demokrasi. Sebab, kelas menengah sesungguhnya merupakan pilar demokrasi. Dengan kata lain, perkembangan demokrasi sangat ditentukan oleh lapisan kelas menengah di suatu negara. Semakin banyak penduduk yang berada di dalam lapisan kelas menengah, semakin mudah demokrasi berkembang. Begitu pun sebaliknya.

Akhir-akhir ini, pernyataan pelaku ekonomi dan pemerintah menyiratkan kebahagiaan seiring bertambahnya jumlah kelas menengah di Indonesia. Baik pemerintah maupun pelaku ekonomi itu melihat kelas menengah dalam kaitannya dengan kepentingan ekonomi. Pertumbuhan kelas menengah merupakan isyarat baik bagi pertumbuhan ekonomi ke depan, kata mereka. Memang, salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah belanja rumah tangga. Bangsa Indonesia memang patut bersyukur karena mengalami pertumbuhan kelas menengah yang cukup signifikan. Menurut Bank Dunia, dalam tujuh tahun terakhir, kelas menengah Indonesia bertambah 49 juta orang atau rata-rata tujuh juta per tahun. Pertumbuhan ini jauh melampau penurunan angka kemiskinan yang hanya sekitar 800 ribu orang per tahun.

Di sini, kita mencoba melihat kelas mene­ngah lebih dari sekadar urusan ekonomi. Di luar urusan ekonomi, kelas menengah justru diharapkan menjadi motor penggerak demokrasi. Mengapa? Dalam perspektif politik, kelas menengah bukan saja mereka yang berpendapatan di atas rata-rata alias menengah, melainkan mereka yang tidak sepenuhnya tergantung pada uluran tangan pemerintah. Dengan demikian, PNS yang sepenuhnya menerima gaji dari pemerintah bukanlah kelas menengah, kendati sebagian di antara mereka berpendapatan di atas rata-rata.

Kita tidak menolak realitas bahwa masyarakat berpendapatan menengah penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi, melihat kelas menengah hanya dari sisi kepentingan ekonomi tentu saja merupakan tindakan yang mendistorsi makna dasariah dan strategis yang dimiliki dan mesti dimainkan kelas menengah. Kita tidak menafikan betapa kelompok pengusaha berkepentingan dengan pe­ningkatan daya beli masyarakat sebagai syarat utama dinamisasi perekonomian domestik. Kita juga tidak menafikan bahwa pemerintah dan dunia usaha sangat berkepentingan dengan masyarakat yang konsumtif. Harapan kepada mesyarakat konsumtif bahkan kian besar tatkala ancaman yang ditebar krisis ekonomi zona Eropa dan AS makin nyata.

Kelas menengah adalah kelompok masyarakat yang diharapkan tidak hanya meramaikan jagad belanja yang bersifat konsumtif, tetapi juga kelak menjadi kekuatan pendorong perkembangan demokrasi di Tanah Air. Lebih khusus, kelas menengah diharapkan menjadi kekuatan pengimbang dominasi negara melalui kritik-kritik yang cerdas, tajam, dan konstruktif. Peran ini dapat dan mesti dimainkan kelas menengah, sebab mereka memiliki independensi dan kemandirian dibandingkan kelompok lain meskipun pendapatan ekonomi kelompok ini dikategorikan sebagai kelas menengah.

Kendatipun jumlah kelas menengah saat ini masih kalah dibandingkan kelompok miskin dan hampir miskin (49 juta berbanding 57 juta), pertumbuhan kelas menengah yang cukup pesat itu tentu saja merupakan realitas yang menggembirakan. Dan, akan semakin menggembirakan jika kelas menengah itu dapat menjadi penyuara kepentingan rakyat menghadapi negara. De­ngan menyuarakan kepentingan rakyat, kelas mene­ngah akan mencapai derajat keluhuran budi.


BusinessNews

Baca selengkapnya...

Memantapkan Identitas Kota Medan sebagai Surga Kuliner Indonesia

Sebuah nama selalu dikenal atau dikenang atas identitas yang melekat kepadanya. Begitu jugalah hukum alam ini berlaku pada sebuah kota. Jati diri sebuah kota lahir sebagai akumulasi dari khazanah kebudayaan serta sumber daya alam yang tumbuh dan berkembang di dalamnya. Sadar ataupun tidak, terlepas dari makna yang terkandung, identitas ‘baru’ ini pun kemudian semakin memperkokoh citra sebuah kota. Konkritnya berlaku universal, termasuk di Indonesia. Julukan ‘Ibukota’ berarti Jakarta, ‘Kota Pelajar’ berarti Yogyakarta, ‘Kota Hujan’ berarti Bogor, ‘Serambi Mekkah’ berarti Aceh, ‘Pulau Dewata’ berarti Bali, dan sebagainya.
Pesimisme dan apatisme mungkin mencuat. Apalah artinya sebuah nama. Percaya atau tidak, identitas ini kemudian bermetamorfosis lebih jauh. Tidak sedikit yang kemudian diwujudkan menjadi tujuan bersama (baca: visi) masyarakatnya. Visi melahirkan misi. Misi pun melahirkan aksi. Begitulah semestinya, bukan sebaliknya.

Dengan embel-embel ‘ibukota’, Jakarta kemudian secara nyata menjadi pionir pembangunan di negeri ini. Yogyakarta tidak ingin ketinggalan. Kiblat pendidikan nasional pun disematkan kepadanya. Untuk referensi wisata akhir pekan, ‘Kota Hujan’ Bogor hampir tidak pernah sepi pengunjung. Ada satu kesamaan nyata diantara ketiga daerah tersebut. Yang pasti, mereka telah berhasil mengelola peran citra dirinya masing-masing. Sukses menggali potensi kekayaan lokal dan mempropagandakannya.

Bagaimana dengan Kota Medan? Sudahkah Kota Medan berhasil mendapatkan peran yang seharusnya? Ingin dikenal atau dikenang sebagai apakah kota yang berpenduduk 2,1 juta orang ini? Kombinasi pertanyaan yang unik dan sulit. Harapan setiap pribadi juga boleh jadi berbeda. Tidak ingin tergesa-gesa dengan sebuah kesimpulan akhir; sebuah studi pun layak dilakukan. Mungkin bukanlah sebuah prostulat, hanya hipotesa belaka. Siapa tahu.

Medan (memang) Surga Kuliner

Apa yang pertama kali hinggap di pikiran lawan bicara kita ketika mendengar kata Medan? Boleh jadi cerita tentang keindahan Danau Toba (padahal tidak terletak di Kota Medan), ramainya lalu lintas sehari-hari, karakter masyarakatnya yang dicap kasar ataupun kalau untuk oleh-oleh hanya bika ambon. Pertanyaan pun lantas muncul. Apakah memang demikian citra diri yang terbentuk selama 421 tahun lebih usia Kota Medan? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya kita mengenal lebih jauh Medan lewat ensiklopedia kulinernya.

Jikalau suatu ketika kita iseng menggunakan jasa pencarian laman id.wikipedia.org dan memasukkan kata kunci ‘makanan khas Sumatera Utara’, bersiaplah untuk takjub melihat kekayaan kuliner yang dimiliki Sumatera Utara. Tidak kurang dari 30 jenis makanan khas tertulis di laman tersebut. Selain bika ambon, terdapat arsik, angsle, cimpa, cipera, dalini horbo, kidu-kidu, lappet, lemang, lomok-lomok, nanidugu, naniura, ombus-ombus, pangsit, popia, saksang, tanggo-tanggo, terites, tipa-tipa, tok-tok, tuak, uyen, dan lainnya.

Itu baru yang berhasil terdata. Namun, jumlah itu pasti belum mencerminkan semuanya. Masih di laman yang sama pula, jumlah makanan khas yang dimiliki Sumatera Utara (Sumut) termasuk sangat banyak, jauh menggungguli perolehan beberapa daerah di Indonesia. Terlepas pula dari subjektivitas penulis, dari segi kelezatan, daftar nama makanan khas yang disebutkan diatas juga boleh diadu.

Ditilik dari sejarahnya, Kota Medan memang memiliki heterogenitas etnis yang besar. Walau begitu, untuk masalah selera makanan, identitas kesukuan masih terasa sangat menonjol. Hal ini tidak malah menjadi bumerang bagi masyarakat Medan. Malah sebaliknya, orisinalitas tradisi kuliner yang dibawa oleh nenek moyang tetap terpelihara dengan baik. Artinya, tidak ada pemaksaan pencampuran bumbu atau tambahan bahan lainnya agar makanan itu sesuai dengan selera.

Kejadian diatas telah dibuktikan sendiri oleh Andreas Maryoto, wartawan Kompas dan penulis buku Jejak Pangan. Dalam liputannya tentang Medan, beliau tercengang dengan kuatnya orisinalitas kuliner Medan. Sebagai contoh, masakan China di Medan benar-benar mirip di daerah asalnya di daratan China. Hal yang sama juga terjadi dengan masakan Jawa, Melayu, Toba, Karo, Mandailing, India, dan lain-lain yang belum terpengaruh oleh berbagai kuliner etnis lainnya. Ini (mungkin) hanya dapat ditemukan di Medan!

Itu barulah sekelumit cerita tentang kuliner Kota Medan. Tidak ketinggalan pula lokasi food street yang tersebar di setiap sudut Kota Medan. Lokasi-lokasi ini menyuguhkan sisi lain atmosfer dan nuansa malam Kota Medan. Sebut saja Merdeka Walk, Jalan Semarang, Jalan

Selat Panjang, Jalan Pagaruyung, sekitaran Kampus USU, dan Angel Walk. Walaupun dikategorikan food street, tapi sistem manajemen mutu yang sederhana tetap tidak terlupakan.

Melihat potensi diatas, pilihan untuk fokus pada wisata kuliner dan menjadikannya sebagai salah satu kekuatan utama pariwisata Kota Medan bukannya tidak beralasan. Pertama, belum ada kota di Indonesia yang berani secara terang-terangan mempromosikan diri sebagai surga kuliner. Kedua, tantangan yang lebih besar (terutama urusan dana) akan diperlukan bila hanya mengandalkan wisata alam dan sejarah. Terakhir, wisata kuliner hadir sebagai referensi inovatif baru pariwisata menyambut Visit Medan Year 2012.

Penutup

Dalam hitungan beberapa bulan ke depan, Kota Medan yang diwakili Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Medan akan melaksanakan agenda Visit Medan Year 2012. Sedikitnya 10 agenda pariwisata telah disiapkan untuk menyukseskan tahun kunjungan wisata ke Medan itu. Lebih lanjut, agenda wisata yang bernafaskan This is Medan! tersebut berfungsi menunjukkan representasi profil dan potensi wisata Kota Medan yang pada dasarnya majemuk. Kebetulan pula promosi makanan khas (kuliner) termasuk dalam agenda kumulatif tersebut (disbudpar. pemkomedan.go.id, 10/10/11).

Namun, amat disayangkan, hingga tulisan ini dibuat, masih ditemukan berbagai kelemahan yang mendasar pada mekanisme promosi Visit Medan Year 2012. Promosi agenda besar ini terkesan adem ayem, utamanya promosi melalui internet (dunia maya). Pada laman dinas terkait, penjelasan akan wisata kuliner masih terkesan ala kadarnya. Ditambah lagi, pengunjung laman pasti akan kewalahan untuk melakukan tanya jawab atau korespodensi karena tidak tersedianya alamat email atau nomor kontak yang bisa dihubungi.

Pada akhirnya, bicara tentang pengembangan pariwisata memang tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Perlu sinergitas semua pihak terkait. Sudah saatnya bagi Pemerintah Kota Medan untuk mempertimbangkan pariwisata dengan wisata kuliner sebagainya salah satu core bisnis yang harus dikembangkan guna mendatangkan devisa. Karunia khazanah kebudayaan Kota Medan tersebut kalau tidak digarap secara profesional, jangan harap akan menghasilkan apa-apa. Salah-salah malah sudah keburu dicaplok pihak lain. ***

Oleh : Donny Orlando

Baca selengkapnya...

Jumat, 16 Desember 2011

Tidak Benar, Ayam Broiler Disuntik Hormon

Masih ada saja salah persepsi tentang broiler. Ayam ras yang memiliki pertumbuhan yang sangat cepat sering dipersepsikan dibantu dengan hormon baik lewat suntik atau dicapur ke dalam pakan selama ayam dalam masa pemeliharaan.

Anggapan tersebut termuat dalam berita Jawa Pos, minggu 11 Januari 2009 mengenai Cowok Suka Paha atau Sayap Ayam Cenderung Feminim. Dokter Suyuti direktur RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun menjelaskan pengaruh bagian tubuh ayam tsb.terhadap perilaku konsumen karena ayam tsb. disuntik hormon kewanitaan/insulin x.(apa yang dimaksud dengan hormon kewanitaan/insulin x). Jika dikonsumsi, hormon tadi akan ikut masuk dan menumpuk di dalam tubuh manusia. Lama kelamaan, kelebihan hormon hewan kewanitaan di dalam tubuh itu mengakibatkan si cowok berubah karakter menjadi feminin, seperti wanita alias banci. Demikian penjelasan dr Suyuti kepada Radar Sampit (grup Jawa Pos).

Dua puluh tahun lampau issue ini pernah muncul dalam satu majalah ibukota, yang menyatakan: "Hati-hati terhadap leher ayam broiler". Kemudian ada pejabat tinggi DepKes yang mengatakan bahwa keluarganya tidak makan daging broiler karena berpendapat bahwa besarnya ayam tersebut akibat disuntik hormon. Ada juga tulisan lain tentang kemungkinan adanya penggunaan hormon sebagai pemacu pertumbuhan, berita adanya kasus membesarnya buah dada anak perempuan usia 7 tahun dan juga pada anak laki-laki yang terjadi di Puerto Rico akibat mengkonsumsi daging broiler yang mengnadung hormon estrogen. Atas terbitnya berita tersebut, berbagai reaksi telah timbul dari berbagai pihak baik dari perorangan maupun organisasi yang menyanggah adanya penggunaan hormon di Indonesia.

Hormon sebagai pemacu pertumbuhan atau penggemukan yang mengandung hormon Diethylstilbestrol/DES dan hormon lain sejenis berdasarkan surat Edaran Direktur Kesehatan Hewan no.329/XII-4-10-1983 dilarang diedarkan dan dipergunakan.Hormon, menurut Sk DirJenbPet no.179/Kpts/DJP/Deptan/1980 termasuk dalam golongan obat keras. Adapun obat keras untuk hewan adalah obat hewan yang apbila pemakaiannya tidak sesuai dengan ketentuan, akan berbahaya bagi hewan dan atau manusia yang mengkonsumsi hasil hewan tersebut. Oleh karena tergolong sebagai obat keras maka obat hewan yang mengandung hormon yang boleh beredar di Indonesia hanyalah jenis yang digunakan untuk terapi atas dasar indikasi, misalnya obat-obat hormon untuk pengobatan penyakit reproduksi. Dengan demikian tidak diperbolehkan peredaran dan penggunaan hormon sebagai pemacu pertumbuhan atau penggemukan.

Hormon phobia di kalangan masyarakat kita tidak lain bermula dari keheranan masyarakat awam tentang pertumbuhan ayam ras yang luar biasa itu. Coba bayangkan, DOC (Day Old Chick/ ayam umur sehari) beratnya 40 gram, dalam waktu 1 minggu beratnya lebih dari 4 x semula (175 gram) dan siap dipotong pada umur 30 hari karena beratnya sudah mencapai 1.5 kg. Maka, wajar jika muncul pertanyaan:rekayasa macam apa yang telah diberikan dan mungkin masih banyak lagi pertanyaan yang muncul dibenak masyarakat awam.


Tabel 1 Standar performan mingguan CP broiler

Umur(mg) Rata-rata BB(gram) konsumsi pakan (gram) FCR
------------------------------------------------------------------
DOC 40 - -
1 175 150 0.857
2 486 512 1.052
3 932 1167 1.252
4 1467 2105 1.435
5 2049 3283 1.602
6 2634 4604 1.748
7 3177 5995 1.887
8 3635 7380 2.030
------------------------------------------------------------------
Keterangan : FCR (Feed Conversion Ratio/ angka konversi pakan), yaitu : jumlah pakan yang digunakan untuk menghasilkan 1 kg daging.

Tabel diatas merupakan suatu referensi atau pedoman yang menggambarkan performans strain ayam pada kondisi optimum, tanpa pembatasan pada tiap tingkatan umur (Data tahun 2006).

Ilmu peternakan yang paling sederhana telah menggaris bawahi bahwa usaha beternak apa saja ada tiga faktor yang harus diperhatikan yaitu faktor genetik, lingkungan (pakan, kesehatan, manajemen) serta permintaan pasar. Rupanya faktor genetiklah yang menyebabkan pertumbuhan broiler tersebut begitu cepat. Lalu pertanyaan muncul mengapa genetik ayam ras lebih "super" dibanding ayam buras/ ayam kampung? Itulah hasil kemajuan ilmu genetika dan seleksi rumit yang dilakukan oleh genetisis.

Sudah lebih dari 50 tahun penelitian tentang ayam yang meliputi seleksi genetis,serta pencatatan asal usulnya, telah dilakukan oleh para genetisis mulai dari galur murni (pure line), garis kakek nenek (grand parent stock), garis orang tua (parent stock) sampai garis akhir (final stock). Dikatakan final stock karena bila ayam-ayam tersebut dikawin silangkan lagi maka keturunan berikutnya akan lebih jelek dari pada performa orang tuanya.Jadi ayam final stock adalah ayam terbaik yang dihasilkan dari proses kawin silang dan seleksi genetis generasi sebelumnya.


Tabel 2 Perkembangan broiler

tahun umur pada berat badan 1800 gr(hari) FCR
----------------------------------------------------------------------------

1950 84 3.25
1960 70 2.50
1970 59 2.20
1980 51 2.10
1990 43 1.95
2000 35 1.65
2010 28 1.50
----------------------------------------------------------------------------

Dari data tersebut di atas, terlihat perkembangan genetik dari broiler. Kalau pada tahun 1950 untuk mencapai berat badan 1800 gram dibutuhkan waktu 84 hari degan FCR 3.25 maka tahun 2000, waktu yang dibutuhkan 35 hari dengan FCR 1.65 dan tahun 2010 diperkirakan hanya dalam waktu 28 hari telah mencapai 1800 gram dgn FCR 1.5. Lalu apa yang terjadi di tahun 2020?

Untuk mendukung keunggulan genetis suatu ternak dan menjadikan penampilan ternak sesuai yang diharapkan, perlu kondisi lingkungan yang memadai. Lingkungan yang dimaksud adalah pakan yang bernilai nutrisi tinggi, kesehatan yang prima, kandang yang nyaman serta disiplin pemeliharaan. Maka, diharuskan memberikan apakan yang cukup sesuai dengan kebutuhan ayam dan dilakukan pencegahan penyakit (vaksinasi), dan lain sebagainya. Seperti yang telah dilakukan selama ini.

Itu artinya, tak setetespun hormon pertumbuhan yang diperlukan peternak untuk menghasilkan ayam broiler berbobot 2 kg dalam waktu 35 hari. Selain hormon dilarang dipergunakan juga menambah ongkos produksi/tidak ekonomis(Rp 400 per ekor pada Des 89) dan menghabiskan waktu untuk menyuntik ayam satu persatu.

Kita semua tahu bahwa protein hewani adalah salah satu unsur yang penting untuk membentuk kualitas berpikir maupun kesehatan manusia. Dibandingkan dengan negara lain kita sangat ketinggalan dalam konsumsi protein hewani pertahun/kapita yang dapat dilihat pada tabel 3 berikut:


Negara Daging ayam (kg) telur (butir)
--------------------------------------------------------------------------------
Kamboja 2.0 16
Vietnam 3.5 41
Myanmar 4.0 -
Indonesia 4.5 67
Filipina 8.5 -
Thailand 14.0 93
Singapura 28.0 64
Malaysia 38.5 311
China - 304
--------------------------------------------------------------------------------

Kita harus tingkatkan konsumsi protein hewani agar generasi mendatang tumbuh dengan baik dan tidak "stunted" (pendek). Perlu adanya kampanye gizi yang terus menerus secara nasional dalam rangka menyadarkan masyarakat tentang pentingnya protein hewani antara lain : daging, susu dan telur mulai dari pemimpin yang paling tinggi sampai ke desa-desa, agar timbul kesadaran secara nasional sehingga masyarakat dapat mengalokasikan belanja rumah tangga dengan cara yang benar.

Perkembangan teknologi sudah sedemikian maju, demikian juga komunikasi yang sudah begitu canggih. Manusia tidak dapat menguasai semua ilmu, masing-masing ada spesialisasinya. Karena itu tanyakan pada "ahlinya" kalau kita tidak menguasai ilmu tersebut. Sehinga isu 20 tahun lalu tidak terulang lagi 20 tahun yang akan datang. Semoga


Drh. Askam Sudin, Praktisi Perunggasan Senior

Baca selengkapnya...

Kamis, 15 Desember 2011

Kerja Adalah Sebuah Kehormatan

Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.

Saat seorang pemuda sedang makan, datanglah seorang anak kecil laki-laki menjajakan kue kepadanya,“Pak mau beli kue?”.

Dengan ramah pemuda yang sedang makan menjawab, “Tidak, saya sedang makan”.

Anak kecil tersebut tidak putusasa dengan tawaran pertama.

Ia tawarkan lagi kue setelah pemuda itu selesai makan, pemuda tersebut menjawab: “Tidak Dik, saya sudah kenyang”.

Setelah pemuda itu membayar ke kasir & beranjak pergi dari warung kaki lima,
anak kecil penjaja kue tidak menyerah dengan usahanya.

Mungkin anak ini berpikir, “Saya coba lagi tawarkan kue ini kepada bapak itu,
siapa tahu kue ini dijadikan oleh-oleh buat orang di rumah”

“Pak mau beli kue saya?”

Pemuda yang ditawarkan jadi risih juga untuk menolak yang ketiga kalinya,
kemudian ia keluarkan uang Rp. 2000,- dan ia berikan sebagai sedekah tanpa menerima kuenya.

Lalu uang yang diberikan pemuda itu di ambil dan diberikan kepada pengemis yang sedang meminta-minta.

Pemuda tadi jadi bingung, lho ini anak dikasih uang kok malah dikasihkan kepada orang lain, “Kenapa kamu berikan uang tersebut kepadd pengemis?".

Anak kecil menjawab, “Saya sudah berjanji sama ibu di rumah, ingin menjualkan kue buatan ibu, bukan jadi pengemis dan saya akan bangga pulang ke rumah bertemu ibu kalo kue buatan ibu terjual habis."

Kemudian pemuda tadi memborong semua kue yang dijajakan lelaki kecil, bukan karena ia kasihan, bukan karena ia lapar, tapi karena prinsip yang dimiliki oleh anak kecil itu, “KERJA ADALAH SEBUAH KEHORMATAN”.


Pesan Moral,
Kerja bukanlah masalah uang semata, namun lebih mendalam mempunyai sesuatu arti bagi hidup kita.

Sekecil apapun yang kita kerjakan, sejauh itu memberikan rasa bangga di dalam diri,
maka itu akan memberikan arti besar.

Bukan masalah tinggi rendah/ besar kecilnya suatu profesi, namun yang lebih penting adalah etos kerja, dalam arti penghargaan terhadap apa yang kita kerjakan.

Baca selengkapnya...

Rabu, 14 Desember 2011

Kaya Rasa, Kaya Makna

“Cangkul, cangkul, cangkul yang dalam…”

Kemiskinan badan yang berjumpa dengan kemiskinan pikiran, demikian seorang murid mendengar bisikan gurunya di akhir meditasi. Rumah sakit yang seyogyanya menjadi tempat penyembuhan, tidak saja mahal malah mengirim pasiennya ke penjara. Rumah tangga yang dulunya menjadi tempat teduh pertumbuhan manusia, sekarang menjadi ladang perkelahian yang kering kerontang. Sekolah yang dulunya membahagiakan, sekarang ketika ujian dijaga polisi. Bahkan terjadi penangkapan-penangkapan menakutkan. Contoh seperti ini masih bisa ditambah dengan yang lain. Dari sini timbul pertanyaan bagi generasi baru, ke mana peradaban akan berteduh?

Sekolah yang indah

Di banyak tempat, mulai ditemukan kasus-kasus home schooling. Anak-anak takut pergi ke sekolah karena berbagai alasan. Dari dipukuli teman, ngeri guru galak, pekerjaan rumah yang menumpuk, ujian (ulangan) yang tidak ada habisnya.

Seorang sahabat menteri kabinet yang anaknya terkena home schooling, memutar kepala habis-habisan bagaimana agar wajah sekolah menjadi indah di mata anaknya. Ini memberi inspirasi, mungkin ini saatnya merenungkan sisi-sisi sekolah yang indah. Dan diantara sekian pilihan yang tersedia, latihan memberi adalah salah satu alternatif.

Di sebuah pelatihan supir untuk perusahaan taksi terkemuka pernah dilakukan latihan memberi yang menarik. Di hari pertama peserta diminta membawa nasi bungkus karena tidak diberikan makan siang. Maka berlomba peserta membawa makanan yang seenak-enaknya. Ternyata di waktu makan siang supir diminta meletakkan nasi bungkusnya di kelas sebelah untuk dimakan peserta kelas sebelah. Sedangkan yang bersangkutan memakan makanan yang dibawa sahabat kelas sebelah.

Di hari kedua, lagi-lagi diumumkan untuk membawa nasi bungkus. Setelah tahu kalau nasi yang dibawa untuk orang lain, banyak peserta yang hanya membawa nasi seadanya. Tidak sedikit hanya memasukkan nasi putih tanpa berisi satu lauk pun. Dan ternyata di hari kedua aturannya berubah, peserta harus memakan nasi yang dibawa dari rumah. Dan tahu sendiri akibatnya.

Apa yang mau diilustrasikan di sini, menyangkut perut sendiri betapa borosnya manusia kekinian memberi, bahkan banyak yang sampai stroke hanya karena memberi berlebihan pada perut. Namun berkaitan dengan perut orang lain betapa sedikit yang diberikan. Dan tiba-tiba para supir taksi tersentak, betapa egoisnya hidup, dan keegoisan inilah yang membuat hidup jadi penuh penderitaan.

Para guru yang kaya di dalam, tidak pernah bosan membimbing muridnya: “Memberi, memberi, memberilah terus. Dan lihat bagaimana hidupmu jadi sejuk dan lembut setelah rajin memberi”.

Dan ini bisa dilakukan melalui hal-hal yang kerap disebut “sepele”: menyapu lantai, membantu anak-anak mengerjakan pekerjaan rumah, menemani anak-anak main bola, merapikan piring ketika pembantu tidak ada, membantu pekerjaan teman di kantor yang bebannya lagi tinggi, memberi jalan pada orang-orang yang sedang terburu-buru.

Di sekolah para guru boleh meniru pola pelatihan supir taksi tadi, bisa juga mengajak anak-anak didik pergi ke panti asuhan, rumah orang-orang yang tubuhnya tidak lengkap, menjenguk pasien-pasien tua di rumah jompo, bermain bola bersama anak kampung. Intinya satu, menyadarkan mereka bahwa memberikan itu membahagiakan.

Dalam bahasa orang-orang yang rajin memberi, ketika memberi sesungguhnya manusia tidak saja sedang mengurangi beban orang lain, melainkan juga sedang membangunkan sifat-sifat bajik yang ada di dalam diri. Dan tatkala sifat-sifat bajik muncul, kebahagiaan muncul secara alamiah.

Tiga tangga pemberian

Ada yang membagi pemberian ke dalam tiga tangga keutamaan. Pertama, para mahluk sama dengan kita: “mau bahagia, tidak mau menderita”. 0leh karena itu, jangan pernah menyakiti. Kedua, para mahluk lebih penting dari kita. Nasi, lauk, air, udara, pekerjaan dan semua yang memungkinkan hidup berputar, dihasilkan pihak lain. Binatang bahkan terbunuh agar manusia bisa makan daging. Untuk itu, banyaklah menyayangi. Dari menanam pohon, membeli burung kemudian melepaskannya, mengurangi memakan daging, sampai memberikan bea siswa anak-anak miskin.

Ketiga, karena para mahluk lebih penting, belajarlah memberikan mereka kebahagiaan, mengambil sebagian penderitaannya. Perhatikan doa Santo Fransiscus dari Asisi. Cintaku, izinkan saya menjadi budak perdamaian. Di mana ada kemarahan, biar saya hadir dengan kasih. Di mana ada kebencian, biar batin ini muncul dengan memaafkan. Mistikus Sufi Kabir menulis: I glimpsed it for fifteen seconds and it made me a servant of life. Nur itu terlihat hanya beberapa detik, namun ia merubah seorang penyembah menjadi seorang pelayan.

HH Dalai Lama kerap menyentuh publik ketika menyampaikan pesan lembut ini: “Jika Anda mau bahagia, sayangi orang lain. Bila Anda mau orang lain bahagia, sayangi orang lain”.

Ini serupa dengan lirik lagu anak-anak tentang menanam pohon yang dikutip di awal, cangkul, cangkul, cangkul yang dalam. Karena hanya dengan mencangkul yang dalam, akar-akar pohon bisa menghidupi batang, daun, bunga dan buah. Kehidupan manusia juga sama. Hanya pemberian yang memungkinkan seseorang “mencangkul hidupnya” secara mendalam. Dan sebagai hasilnya, ada sekuntum bunga indah kehidupan yang mekar: “kaya rasa, kaya makna”. Di tahap ini, ada yang berbisik: Death can be beautiful too!. Bahkan kematian pun berwajah indah. Pertama, bagi yang terbiasa memberi (melepaskan), tidak lagi tersisa kemelekatan yang membuat kematian berwajah menakutkan. Kematian menakutkan karena belum terbiasa melepaskan. Kedua, melalui kematian manusia sedang melaksanakan kesempurnaan pemberian. Jangankan uang, bahkan tubuh pun harus diikhlaskan.

Unsur tanah dari tubuh menyatu dengan tanah, kemudian ikut menghidupi semua mahluk di bumi karena menghasilkan padi, sayur, buah. Unsur air bergabung dengan air agar mahluk tidak kehausan. Unsur api menyatu dengan api agar mahluk bisa memasak. Unsur udara bersatu dengan udara sehingga mahluk bisa melanjutkan kehidupan. Unsur jiwa (ada yang menyebutnya kesadaran) menyatu dengan semua jiwa (kesadaran) agar mahluk ikut ketularan teduh. Inilah kematian yang menawan. Melalui kematian manusia bukannya kehilangan, malah memberikan.


Gede Prama

Baca selengkapnya...

Senin, 12 Desember 2011

Prospek Investasi Sektor Riil Tahun 2012

Banyak ekonom dan analis serta pelaku usaha yang optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cukup tinggi pada kisaran 6,5% tahun ini 6,4-6,8 tahun depan. Selain konsumsi domestik yang masih akan tetap menjadi andalan, investasi baik domestik maupun asing dipercaya bakal membantu menyangga pertumbuhan ekonomi tersebut.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi bisa lebih tinggi apabila kecepatan, efisiensi dan efektivitas kegiatan belanja pemerintah (government spending) dapat dilakukan terutama untuk belanja modal (capital expenditure). Maklum, serapan belanja pemerintah yang lamban dari tahun ke tahun menyebabkan daya dorongnya terhadap pertumbuhan ekonomi menjadi tidak optimal. Ke depan, perilaku anggaran seperti ini tidak boleh terjadi lagi.

Terkait dengan investasi, salah satu peluang yang mungkin bisa terwujud adalah beralihnya investor asing dari investasi portofolio berjangka pendek ke investasi langsung berupa penanaman modal di sektor riil yang berjangka lebih panjang mulai tahun depan. Oleh karena itu, pemerintah harus menyiapkan berbagai instrumen investasi yang memadai dan memperbaiki infrastruktur.

Strategi ini sekaligus sebagai respon atas laporan Bank Dunia berjudul ”Navigating Turbulance Sustaining Growth”, yang menyebutkan, dalam jangka menengah arus modal ke Indonesia dan emerging economies lainnya akan kembali masuk. Indonesia dan sejumlah emerging countries memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan imbal hasil investasi besar.

Tantangan mengelola arus modal masuk diperkirakan akan kembali menjadi fokus otoritas di negara tersebut. Bank Indonesia akan merespons derasnya capital inflow dengan fokus pada kebijakan ekonomi makro yang berhati-hati (macroprudential policy). Selain itu, reformasi struktural dapat membantu menggeser arus modal masuk menjadi lebih stabil dan berjangka lebih panjang seperti investasi langsung.

Reformasi tersebut juga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan target investasi dalam Program Masterplan Perencanaan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025. Masterplan tersebut akan berhasil diterapkan dengan syarat terdapat identifikasi kebijakan, prioritas investasi, dan kemauan politik yang kuat serta koordinasi antarlembaga terkait yang lebih harmonis.

Hingga semester I/2011, nilai investasi portofolio yang masuk ke Indonesia mencapai USD19,5 miliar, setelah mencapai level tertinggi pada tahun 2010 sebesar USD30,2 miliar. Surplus neraca modal pada tahun 2010 tercatat USD26 miliar pada tahun 2010. Adapun sampai semester I/2011 surplus neraca modal mencapai USD19 miliar.

Investasi asing langsung (Foreign Direct Investment / FDI ) juga menunjukkan tren peningkatan. Data Badan Koordinasi Penanaman Modal, menunjukkan realisasi investasi hingga September 2011 mencapai Rp181 triliun atau meningkat 20,9% dibandingkan periode yang sama tahun 2010 yang sebesar Rp149,6 triliun.

Investasi ini terdiri dari Rp52 triliun penanaman modal dalam negeri dan Rp129 triliun penanaman modal asing. Jumlah tersebut setara 75,40% dari target investasi tahun ini yang sebesar Rp240 triliun.

Dalam perspektif ini, boleh jadi pemerintah tidak akan mudah mengarahkan investasi portofolio agar masuk ke sektor riil yang bersifat jangka panjang. Apalagi, selama ini investor menilai Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat menarik untuk investasi portofolio karena menerapkan rezim devisa bebas.

Oleh karena itu, pemerintah harus mampu menyakinkan investor bahwa fundamental ekonomi Indonesia kuat. Pemerintah dapat menerbitkan obligasi yang berbasis aset negara khususnya proyek infrastruktur. Sebagai contoh, pemerintah dapat menjadikan proyek pembangunan jembatan Selat Sunda sebagai underlying asset obligasi tersebut.
Pemerintah juga dapat menerbitkan obligasi berjangka panjang. Di sisi lain pemerintah juga harus meningkatkan pembangunan infrastruktur agar transportasi lancar dan biaya logistik murah. Sebagai penguat, pemerintah juga dapat memberikan stimulus fiskal. Esensinya adalah pemerintah harus mampu menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan karena investasi di sektor riil bersifat jangka panjang.

Sebagaimana disinggung di depan, pemerintah juga harus mampu mendorong percepatan penyerapan anggaran khususnya untuk pembangunan infrastruktur yang selama ini terkendala pembebasan lahan. Atas semua itu, pemerintah dituntut mampu menciptakan iklim investasi yang baik bagi investor dan menghilangkan inefisiensi anggaran negara.

Sampai dengan 24 November 2011, total kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) mencapai 219,9 triliun atau 30,39% dari total nilai investasi di SBN yang sebesar Rp723,76 triliun.

Kalau pun tidak semua investasi portofolio asing ini dialihkan ke FDI, separu hnya saja sudah mampu memberikan dampak langsung kepada kegiatan sektor riil. Ini akan menambah volume investasi asing langsung (FDI) yang sudah ada di mana sampai dengan September 2011 sebesar Rp 129 triliun dari total investasi yang sebesar Rp181 triliun. Sementara volume investasi dalam negeri hanya mencapai Rp52 triliun.
Yang pertama harus dilakukan pemerintah adalah berupaya menjaga kepercayaan investor dengan harapan investor yang telah masuk dan yang akan masuk ke Indonesia dapat lebih banyak berinvestasi ke sektor riil. Pemerintah juga harus berupaya menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi yang sedang berjalan. Selain itu, pemerintah juga harus mengupayakan peningkatan pembangunan infrastruktur sekaligus menghilangkan ekonomi biaya tinggi.

Jika sampai dengan akhir tahun ini total nilai investasi mampu menembus Rp200 triliun, maka target tahun depan sebesar capaian tahun ini rasanya bisa dicapai. Maklum, pada tahun 2012 nanti arus modal akan tetap masuk ke Indonesia, meskipun nilainya diperkirakan akan turun karena krisis di Eropa belum selesai.
Justru itulah pemerintah harus agresif membangun infrastruktur sebagai persiapan menyambut masa pemulihan ekonomi dunia pada tahun 2013 atau selambat-lambatnya tahun 2014. Ini dengan asumsi positif bahwa negara-negara sekawasan juga terus membangun kualitas infrastruktur lebih baik lagi.

Program MP3EI bisa menjadi ”alat pemasaran” yang efektif untuk menarik investasi langsung karena program tersebut mengandung acuan bagi pemodal untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Di sini pemerintah Indonesia bertindak sebagai fasilitator belaka.

Jika Indonesia sampai kalah dalam penyediaan infrastruktur, investor asing akan mengalihkan dana investasinya ke negara-negara lain. Tinggallah Indonesia meratapi nasibnya sendiri karena selalu kalah bersaing dengan negara-negara tetangga.


Business News

Baca selengkapnya...

Minggu, 11 Desember 2011

Orang Biasa Berburu Beasiswa

Orang biasa pun bisa meraih beasiswa, asal tahu aturannya.

Penerima beasiswa identik dengan orang-orang berprestasi. Kalau mahsiswa, mereka harus punya indeks prestasi kumulatif (IPK) tinggi, aktif berorganisasi. Kalau pekerja, mereka harus punya karier yang cemerlang. Jika tidak, mereka haruslah dosen atau pegawai negeri, dan belum berusia 35 tahun. Nah, bagi orang biasa apa ada peluang?

Ternyata ada! Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Sesuaikan dengan kelebihan kita

Ada beberapa beasiswa yang bisa Anda "tembak". Erasmus Mundus, STUNED (Belanda), The Netherlands Fellowship Programmes (NFP, Belanda), Bourses du Gouvernement France (BGF , Prancis), dan masih banyak lagi. Perlu dicatat bahwa semua beasiswa kuliah di Eropa ini memberikan Visa Schengen sehingga kita bisa mampir di Roma saat liburan. Namun jangan terpaku ke Eropa. Hampir semua negara makmur di Asia juga memberi beasiswa untuk orang Indonesia.

Setiap program beasiswa ditujukan untuk kandidat dengan karakter yang berbeda-beda. Misalnya, beasiswa Huygens dari Belanda ditujukan untuk sarjana baru lulus dengan IPK tinggi. Sebaliknya, beasiswa Australian Leadeship Awards (ALA ) tidak mempersyaratkan IPK tinggi karena ditujukan untuk kaum profesional yang karakter dan posisinya di kantor dipandang strategis membawa perubahan bagi Indonesia.

Ada juga beasiswa yang diperuntukkan bagi yang kurang beruntung tapi dari kiprahnya berpotensi membawa perubahan bagi Indonesia. Karena bukan untuk kalangan berada, prasyarat penerima beasiswa ini pun tidak perlu menunjukkan nilai TOEFL atau IPK yang tinggi. Para penerima beasiswa itu akan dikursuskan dulu untuk memperbaiki bahasa Inggris mereka.

Beasiswa Asian Development Bank (ADB) malah memberi kesempatan bagi karyawan yang “tidak disukai” oleh pemberi beasiswa pada umumnya, yaitu mereka yang bekerja di perusahaan multinasional yang umumnya dianggap mampu membiayai sekolah sendiri. Bahkan ada juga beasiswa bagi para siswa yang sedang ber sekolah tapi "pusing” karena negaranya sedang konflik. Intinya, jenis beasiswa bermacam-macam.

Kunci utamanya adalah mencari informasi program beasiswa yang persyaratannya sesuai dengan kelebihan kita. Umur, IPK, nilai TOEFL bisa ditawar kok. Kekuatan seseorang tidak bisa dilihat dari satu sisi saja. Itulah yang diakomodasi oleh program-program beasiswa.

Siap latihan bahasa Inggris

Mau tidak mau kita harus bisa berbahasa Inggris sebab pesaing kita dari berbagai negara. Bisa berbahasa Inggris tidak berarti harus memiliki skor TOEFL yang tinggi. Cobalah untuk mengambil IBT TOEFL (TOEFL lewat internet) yang diselenggarakan oleh ets.org. Kecuali jika program beasiswa kita mensyaratkan IELTS. Selain murah, orang Indonesia umumnya lebih terbiasa dengan aksen Amerika sehingga bagian listening relatif lebih mudah daripada di IELTS yang beraksen British dan Australia. Hanya saja, IBT TOEFL sangat mengandalkan komputer sehingga mungkin kita merasa grogi berbicara menghadapi komputer sambil melihat angka detik yang terus berjalan.

Agar lebih fasih berbahasa Inggris, bergabunglah dengan English Speaking Club di kampus atau Toastmasters English Speaking Club. Hampir di setiap kota besar di penjuru dunia ada klub Toastmasters yang anggotanya berasal dari berbagai bangsa. Biaya keanggotaannya tidak mahal. Selain melatih kefasihan berbicara, dengan menjadi anggota Toastmaster, kita akan diterima di semua klub Toastmaster di seluruh dunia. Jadi, jika akhirnya kita mendapat beasiswa sekolah ke luar negeri dan merasa kesepian, kita bisa berkunjung ke klub Toastmaster terdekat, maka kita akan mendapat teman-teman baru.

Jika jika tidak ada English Speaking Club di kota Anda, ajaklah para pemburu beasiswa satu kota untuk membuat klub sendiri lewat ajakan di beasiswa@yahoogroups.com lalu menyewa guru bahasa Inggris sebagai pembimbing.

Tulis sendiri surat rekomendasi

Sering pimpinan atau dosen tidak memiliki waktu untuk merancang merancang surat rekomendasi yang argumentasinya kuat untuk meyakinkan bahwa kita adalah kandidat terbaik. Apalagi surat harus ditulis dalam bahasa Inggris. Sayang ‘kan kalau kita sebenarnya adalah kandidat yang bermutu tapi tidak mendapat beasiswa gara-gara surat rekomendasi yang isinya terlalu standar, apalagi dalam bahasa Inggris yang parah pula.

Jadi, dari hasil diskusi dengan bos atau dosen kita serta penilaian mandiri, kita bisa melihat sisi positif dan posisi strategis kita bagi organisasi atau perusahaan yang akan merekomendasikan. Nah, tuangkanlah semua itu melalui esai argumentatif dalam bahasa Inggris, lalu berikan kepada pemberi rekomendasi untuk ditambah, dikurangi, dan ditandatangani. Dengan begitu, semua pihak akan diuntungkan. Kita tidak menyita waktu pemberi rekomendasi untuk mengarang argumentasi dalam bahasa Inggris. Isi surat rekomendasi kita pun bisa memiliki argumentasi kuat.

Secara garis besar, surat rekomendasi berisi alasan kenapa kita harus disekolahkan, kira-kira apa yang bisa kita kontribusikan ke kantor dan ke Indonesia setelah pulang, karakter apa yang membuat si pemberi rekomendasi yakin bahwa kita akan berhasil dalam pendidikan.

Jangan menulis terlau panjang. Para pemberi rekomendasi pada umumnya hanya menulis 2 -3 paragraf. Kalau kebanyakan, tim penguji beasiswa akan berkerut keningnya membaca surat rekomendasi itu. Mereka pasti heran, kok mau-maunya si pemberi rekomendasi mengarang sepanjang itu buat kita.

Jangan gampang menyerah

Informasi beasiswa yang persyaratannya cocok dengan kita kadang sudah kedaluwarsa. Perhatikan tanggal buka dan tutup pendaftarannya. Biasanya beasiswa tersebut akan di buka lagi di tanggal yang sama tahun depan. Unduhlah (download) formulir yang harus diisi. Di situ ada pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dalam bentuk esai motivasi.

Jadi, sambil menunggu pembukaan kembali program beasiswa itu, kita bisa mengisi waktu dengan merancang esai motivasi, memperbaiki bahasa Inggris, mengunjungi perpustakaan untuk mencari ide tesis atau disertasi, dan melegalisir ijazah-ijazah dalam bahasa Inggris. Sehingga, saat aplikasi beasiswa itu dibuka lagi, kita tidak kelimpungan karena rata-rata lama pendaftaran hanya sekitar 2-3 bulan.

Kedengaran aneh, kuliah saja belum, bagaimana kita sudah merancang tesis. Memang begitulah kebanyakan program beasiswa sekarang. Pemberi beasiswa hanya memberi beasiswa kepada calon mahasiswa yang punya visi untuk mendalami bidangnya.

Dibutuhkan kegigihan tinggi dan jiwa pantang menyerah untuk bisa mendapat beasiswa. Tantangannya mulai dari begadang mencari informasi di internet, mengirim surat lamaran, belajar bahasa Inggris, riset ide tesis, menulis esai motivasi, hingga menulis metodologi riset secara gamblang.

Meski perjuangannya berat, jangan berkecil hati. Kalau kita sudah menjalaninya, perjuangan mencari beasiswa itu akan terasa asyik. Hari-hari kita akan diwarnai mimpi-mimpi indah.

Selamat berjuang! Jangan menyerah. Ingat, jika tidak berhasil sekarang, besok pasti berhasil.


Agus Surono

Baca selengkapnya...

Memaknai Kekayaan

Jarum jam menunjukkan pukul 07.30 waktu Washington DC, Amerika Serikat, ketika seorang usahawan besar dan pejabat tinggi Indonesia menelepon ke kamar saya. ”Sudah bangun? Menu hotel tidak berubah. Kita makan di luar mungkin lebih asyik. Tetapi di warung sederhana saja, ya,” ujar pria berusia 62 tahun, belum lama ini.

Kami pun menyusuri trotoar Washington DC yang resik kendati pohon-pohon tiada henti meluruhkan daunnya. Tiba di sebuah jalan tidak jauh dari gedung Bank Dunia, pembesar ini mengajak masuk ke sebuah rumah makan prasmanan.

Seusai makan, lelaki tadi mengungkapkan bahwa makan berdua tadi ”hanya” menghabiskan uang 18 dollar AS (sekitar Rp 162.000). Ia berterus terang, uang makan tadi berasal dari anggaran laundry yang tak jadi ia gunakan. ”Bayangkanlah, masak, sih, hanya cuci sepasang pakaian dalam dan kaus kaki kena biaya 60 dollar AS. Daripada tidak ridho, mending saya cuci sendiri semalam dan pagi-pagi ini sudah kering,” ujarnya sambil tergelak-gelak. Sisa uang laundry, sebesar 42 dollar AS, ia cadangkan untuk makan siang. ”Besok kita pakai strategi ini lagi, yah,” katanya sambil terbahak-bahak.

Gaya hidup pejabat tadi sama sekali tidak mencerminkan bahwa ia kikir. Ia ”tidak hitungan”. Ia membangun lebih dari 200 masjid serta menyantuni kaum fakir dan orang sakit. Ia mendirikan sekolah untuk golongan marjinal. Kalau ia sampai mencuci sendiri pakaian dalam dan kaus kakinya, tentu bukan karena ”hitungan ekonomi”. Uang 60 dollar AS jelas bukan apa-apa. Namun, tabiatnya memang unik, tetapi inspiratif. Untuk taraf seperti dia, di mana uang bukan masalah, sangat menyenangkan kalau bisa berbuat sesuatu yang membangkitkan ria, bahagia, dan tawa lebar.

Akan tetapi, apa yang ia lakukan sebetulnya mengandung pesan ”tersembunyi”. Ia ingin mengajak warga hidup bersahaja. Untuk apa cuci kemeja 60 dollar AS? Lebih baik cuci sendiri dan uang itu digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat. ”Kalau bisa sederhana, mengapa harus hidup mewah?”

Bagi dia, kekayaan tidak ditunjukkan dengan mengenakan kemeja seharga Rp 80 juta. Tidak dengan arloji seharga Rp 3 miliar. Bukan juga dengan membeli 80 mobil mewah, lalu menjejerkan mobil-mobil seharga di atas Rp 2 miliar per unit itu di rumahnya.

Seseorang benar-benar kaya kalau ia bisa hidup berbagi dan bersahaja. Ia bangun rumah sakit untuk kaum papa, tempat tinggal untuk kaum terpinggirkan, sekolah gratis untuk karyawannya. Semua aktivitas ini dilakukan tanpa publikasi, tanpa panggung, tanpa masyarakat lain harus tahu bahwa dia berbuat sesuatu yang baik.

Orang-orang berduit itu bisa disebut kaya kalau, misalnya, membangun sumur untuk masyarakat miskin di daerah tandus Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Membangun pipa puluhan kilometer untuk mengalirkan air bersih ke desa-desa miskin atau ke sawah-sawah petani.

Tabiat orang-orang Indonesia yang benar-benar kaya justru terkesan unik. Sejumlah usahawan besar Indonesia, sebutlah misalnya Sudono Salim, Eka Tjipta Widjaja, Sukanta, dan Trihatma Haliman, justru sangat bersahaja. Sudono, Eka, dan Trihatma jarang makan di restoran mahal. Mereka lebih suka menyantap makanan buatan istrinya atau makanan secukupnya dari kantin dekat kantor.

Perilaku R Budi Hartono, pemilik Djarum dan BCA, juga demikian. Salah seorang terkaya di Indonesia ini langkas membantu orang, rajin membuka banyak usaha baru agar lebih banyak orang bisa bekerja. Ia sendiri makan sederhana. Ruang kerjanya pun sederhana, jauh dari mewah.

Abun Sanda

Baca selengkapnya...

Sabtu, 10 Desember 2011

Sierad Produce Akan Jaminkan Aset

Perseroan incar pertumbuhan penjualan 25%

PT Sierad Produce Tbk berencanamenjaminkan aset Rp600 miliar guna mencari tambahan pinjaman bagi ekspansi perseroan.

Sekretaris Perusahaan Sierad Produce Elies Lestari Setiawan mengatakan rencana penjaminan aset itu harus melalui persetujuan pemegang saham. Aset yang dijaminkan senilai Rp600 miliar itu a.l. berupa lahan dan bangunan.

Perseroan sebenarnya telah menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk membahas hal tersebut, tetapi karena rapat tidak kuorum, rapat pemegang saham akan kembali digelar pada 21 Desember 2011.

"RUPSLB hari ini belum kuorum, seharusnya minimum ya.ng hadir mencapai 75%, tetapi yang datang baru 52,77%. Jadi, persetujuan penjaminan aset ini akan kami ajukan lagi pada rapat pemegang saham 21 Desember," ujarnya kemarin.

Elies mengatakan perseroan masih belum menentukan besaran pinjaman yang akan diberikan. Namun, proyeksi kebutuhan perseroan bagi ekspansi pada tahun depan cukup besar, sehingga sejumlah aset siap dijaminkan ketika perseroan harus mengajukan pinjaman.

"Pinjaman tentu akan terus kami cari, karena kami terus melakukan ekspansi. Kebutuhan tahun depan pasti naik. Jumlahnya belum bisa kami sampaikan, karena masih dikaji. Penjaminan inidiperlukan agar tidak ada hambatan saat proses pinjaman nantinya," jelasnya.

Pada saat ini, lanjut dia, perseroan masih memiliki fasilitas pinjaman yang dapat diambil sewaktu-waktu (stand by loan) dengan rasio utang terhadap ekuitas {debt to equity ratio) berada pada kisaran satu kali.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan per September 2011, total utang perseroan Rpl,29 triliun dan terdiri dari utang jangka pendek Rp776,14 miliar serta utang jangka panjang Rp518,26 miliar. Jumlah ekuitas perseroan yang bergerak di industri pakan ternak itu tercatat Rpl ,25 miliar.

"Kami masih memiliki plafon pinjaman di bank, saya lupa persisnya berapa. Kalau dilihat, DER kami hampir sekitar 1 kali..DER yang tinggi itu kalau sudah men-capai 2,5 kali. Jadi, kami masih bisa menambah plafon pinjaman," paparnya.

Fasilitas Pinjaman

Berdasarkan catatan Bisnis, emiten berkode saham SIPD itu baru saja mendapat tambahan fasilitas pinjaman Rp 100 miliar dari PT Bank Syariah Mandiri yang akan digunakan sebagai modal kerja ekspansi bisnis perseroan pada tahun ini.

Sebelumnya, perseroan meraih fasilitas pembiayaan dari BSM berupa kredit modal kerja dengan plafon Rp60 miliar dan kredit investasi dengan plafon Rp64 miliar.

Perseroan menetapkan lima proyek akan digarap menggunakan dana tersebut. Sebanyak satu proyek sudah selesai, sedangkan sisanya dalam proses pengerjaan.

Proyek yang sudah selesai itu adalah rumah potong ayam di Mojokerto, Jawa Timur yang menelan anggaran Rp65 miliar de-ngan kapasitas produksi 2.000 ekor ayam per jam.

Adapun, pembangunan peternakan ayam di Lebak, Banten, telah dimulai sejak kuartal [V/2010 dengan kapasitas produksi sekitar 600.000 anak ayam per pekan.

Elies juga menegaskan hingga saat ini pihaknya belum berencana untuk mencari pinjaman dari pasar modal dan masih mengandalkan pinjaman dari perbankan.

Terkait dengan kinerja usaha perseroan, Elies mengatakan pihaknya tidak merevisi target. Penjualan tahun ini dipatok tumbuh 25% menjadi Rp4,5 triliun dari tahun lalu Rp3,6 triliun.

Laba bersih diharapkan naik 31% menjadi Rp80 miliar dari Rp61 miliar.

Selama 9 bulan pertama tahun ini, perseroan membukukan penjualan Rp3,07 triliun dan mencatatkan laba bersih Rp21,7 miliar.


CITA A. CAKTI

Baca selengkapnya...