Rabu, 30 Mei 2012

Menyoal Keadilan Semu

Sebut saja Dinda (bukan nama sebenarnya), yang sehari-harinya merupakan penjual gado-gado di dekat rumah. Karena rasanya yang enak, gado-gado Dinda terkenal hingga ke seantero desa dan kampung lain, sehingga setiap hari pembeli rela mengantre demi menikmati sepincuk gado-gadonya. Saya yang baru mengikuti acara mengenai hukum dan keadilan, mendadak terhenti di depan warung gado-gado Dinda. Sejenak saya berfikir, adilkah Dinda dalam membuat dan menyajikan gado-gado ke pembelinya? Tentu saja tidak adil. Kenapa? Karena siapa yang bisa menjamin, Dinda menaburkan garam sama persis berat dan volumenya dengan gado-gado dari pembeli sebelumnya? Atau berat dan jumlah kacang yang sama dengan sebelumnya? Atau bahkan daun kangkung dengan helai dan berat yang sama? Tentu sama sekali TIDAK SAMA, padahal para pembeli membayar dengan harga yang sama. Kalau begitu, adilkah Dinda? Keadilan di anggap Dinda bila semua pelanggan merasa puas atas gado-gadonya enak dan tak ada yang komplain ataupun mengkritik, apalagi unjuk rasa. Demikian halnya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, keadilan dianggap belum adil bila tidak semua masyarakt merasa nyaman dan puas dengan kebijakan yang dibuat pemerintah. Tengok saja misalnya soal BBM atau bahan bakar minyak. Pemerintah akan dianggap adil bila semua pihak merasa happy, dan bukan hanya segelintir atau sebagian kalangan masyarakat saja, dan bukan hanya kalangan yang kekurangan atau miskin saja yang harus puas. Keadilan juga tidak bisa hanya diukur dengan banyaknya jumlah yang kita terima, melainkan kecukupan dan kepuasan yang seharusnya jadi aspek utama. Keadilan bagi penumpang Transjakarta yang duduk belum tentu dianggap adil bagi wanita hamil yang berdiri. Inilah susahnya jadi pemerintah, karena dengan penduduk ratusan juta jiwa, tentu juga ada ratusan juta isi kepala yang pasti akan berbeda-beda. Andai saja pemerintah bersikap adil seperti Dinda, dan masyarakat bisa menerima berapa pun yang diterimanya seperti pembeli gado-gado, maka tentu bangsa Indonesia makin bermartabat... Oleh Arif Pitoyo

Baca selengkapnya...

Selasa, 29 Mei 2012

Sulit

George Danzig seorang mahasiswa di salah satu universitas, kala itu ia terlambat untuk datang pada mata kuliah matematika, ia memasuki kelas namun ternyata teman-temannya sudah pada bubar. George melihat dua buah soal pada papan tulis itu, ia berpikir bahwa itu pasti adalah PR yang baru diberikan oleh Profesornya, sehingga dia mencatat pada bukunya dan membawanya ke rumah. Berhari-hari dia mencoba untuk menyelesaikan PR tersebut, berbagai cara ia coba. Mungkin ia berpikir.. "Tidak biasanya dosen memberi tugas demikian sulitnya, tapi pasti ada jawabannya, pasti ada...." Pada akhirnya, ia berhasil mengerjakan soal nomor satu. Ia mengira itu adalah PR sehingga ia mengumpulkan tugas tersebut pada profesornya dan meletakkan di ruang kerja profesor tersebut. Ketika siang hari, dia di cari oleh sang Profesor tersebut, sang Profesor bertanya bagaimana dia bisa menyelesaikan soal tersebut ? George menjelaskan bahwa ketika itu dia terlambat mengikuti mata kuliahnya dan dia hanya melihat dua soal itu di papan tulis dan menganggap bahwa itu adalah PR. Anda tahu apa jawaban dari sang profesor tersebut ? Soal itu ditulis sang Profesor ketika sedang menjelaskan tentang dua buah soal tersulit di muka bumi ini dan hingga pada saat itu tidak ada yang bisa memecahkannya ! Berarti, kalau saja saat itu George mengikuti mata kuliah tersebut, mungkin saat itu ia berpikir bahwa itu memang soal tersulit dan berpikir bahwa memang tak seorang pun dapat menyelesaikannya. Mungkin saja ia bisa teracuni oleh kata-kata Profesornya tentang sulitnya soal itu. Saat ini ia menjadi Profesor terkenal di Stanford University, dialah pemecah soal tersulit dan dia memecahkannya ketika dia memang tak tahu bahwa yang dikerjakannya adalah soal tersulit yang pernah ada. PESAN MORAL : Sesuatu akan terasa sulit apabila kita menganggap bahwa yang sulit itu adalah sulit, maka alangkah baiknya kita memulai sesuatu tanpa anggapan 'sulit' karena sesungguhnya sulit hanya merupakan anggapan..

Baca selengkapnya...

Minggu, 27 Mei 2012

Ibu dan Anak

Seorang anak lahir setelah 11 tahun menjalani pernikahan. Mereka adalah pasangan yang saling mencintai dan anak itu adalah buah hatinya. Saat anak itu berumur 2 thn, suatu pagi si ayah melihat sebotol obat yang terbuka. Dia terlambat untuk ke kantor maka dia meminta istrinya untuk menutupnya dan menyimpannya dilemari. Istrinya, karena kesibukannya di dapur, sama sekali lupa untuk menutupnya. Anak itu melihat botol itu dan dengan riang memainkannya. Karena tertarik dengan warna obat terssbut, lalu memakannya semua. Obat itu adalah obat keras sekali, bahkan untuk orang dewasapun kalau minum hanya dalam dosis kecil saja. Si istri segera membawa si anak ke rumah sakit. Tapi si anak tidak tertolong. Dia ngeri bayangkan bagaimana harus menghadapi suaminya. Ketika si suami datang ke Rumah Sakit dan melihat anaknya telah meninggal, dia melihat kepada istrinya dan mengucapkan 3 KATA.. PERTANYAAN : 1. Apa 3 kata itu? 2. Apa makna cerita ini? JAWABAN : Sang Suami hanya mengatakan: "SAYA BERSAMAMU SAYANG". Reaksi suami yang sangat tidak disangka-sangka adalah sikap yang proaktif. Si anak sudah meninggal, tidak bisa dihidupkan kembali. Tidak ada gunanya mencari-cari kesalahan pada sang istri. Lagipula seandainya dia menyempatkan menutup dan menyimpan botol tersebut, maka hal ini tidak akan terjadi. Tidak ada yang perlu disalahkan. Si istri juga kehilangan anak semata wayangnya. Apa yang si istri perlu saat ini adalah penghiburan dari sang suami dan itulah yang diberikan suaminya sekarang. Jika semua orang dapat melihat hidup dengan cara pandang seperti ini maka akan terdapat jauh lebih sedikit permasalahan di dunia ini. "Perjalanan ribuan mil dimulai dengan satu langkah kecil". Buang rasa iri hati, cemburu, dendam, egois dan ketakutan kita. Kita akan menemukan bahwa sesungguhnya banyak hal tidak sesulit yang kita bayangkan. PESAN CERITA: Cerita ini layak untuk dibaca. Kadang kita membuang waktu hanya untuk mencari kesalahan orang lain/ siapa yang salah dalam sebuah hubungan/ dalam pekerjaan/ dengan orang yang kita kenal. Hal ini akan membuat kita kehilangan kehangatan dalam hubungan antar manusia

Baca selengkapnya...

Sabtu, 26 Mei 2012

Cerita Seorang Wanita

Ini cerita seorang wanita... Aku makan siang dengan dua teman ku yang belum menikah. Yang satu sudah bertunangan, yang satu adalah simpenan orang. Aku sendiri sudah menikah 20 tahun lebih. Kami sedang ngobrol tentang hubungan dengan pasangan kami dan memutuskan untuk membuat takjub pasangan kami dengan menyambutnya di pintu dengan memakai bra hitam, sepatu cang tinggi, dan topeng yang menutup muka. Kami janjian dalam beberapa hari lagi akan bertemu untuk bertukar pengalaman. Beginilah kejadiannya. Temanku yang bertunangan: Malam itu waktu boyfriend aku datang dan melihat aku hanya memakai bra hitam, sepatu cang tinggi, dan topeng. Dia langsung berkata,"Kaulah wanita impianku, I love you." Dan kita ML yang berapi-api semalaman. Simpenan orang: Aku juga! Malam itu waktu aku ketemu lover ku di kantornya, aku pakai jas hujan. Di dalamnya aku hanya pakai bra hitam, sepatu cang tinggi, dan topeng. Waktu aku melepaskan jas hujanku. Dia tidak berkata apapun, tapi langsung gemetaran dan kami semalaman melakukan sxx yang liar. Lalu giliran aku sharing ceritaku: Waktu suamiku pulang rumah, aku sedang memakai bra hitam, sepatu cang tinggi dan topeng. Waktu dia masuk pintu dan melihatku, dia bilang. "Malam ini masak apa, Zorro?"

Baca selengkapnya...

Jumat, 25 Mei 2012

Kesalahan

Dalam kehidupan jangan takut jatuh dan salah, setiap kesalahan yang pernah kita lakukan adalah bagian dari proses pembentukan kepribadian. Jangan selalu menyesali semua kesalahan, tapi jangan ulangi kesalahan. Sesalilah jika semua itu tidak berdampak adanya perubahan.

Baca selengkapnya...

Selasa, 22 Mei 2012

Rajawali

Setelah lelah berperang, Jengis Khan, Raja Mongol yang termasyhur itu memutuskan untuk berburu ke hutan bersama pejabat kerajaannya. Selain membawa anjing pemburu, raja juga membawa burung rajawalinya yang sudah terlatih untuk berburu dan dapat menuntun raja pulang ke istana bila mereka tersesat di tengah hutan. Saat perjalanan pulang, raja kehausan. Ia menemukan tetesan air bening di bebatuan. Raja kemudian menampung tetesan air itu dalam sebuah gelas, dan ketika ia hendak minum tiba-tiba burung rajawalinya menukik dan memukul tangan raja sehingga air dalam gelas itu tumpah. Beberapa kali hal itu terulang kembali. Hal ini membuat raja marah, maka ketika terakhir kali sang rajawali hendak menumpahkan air yang diminumnya, raja kemudian menebas leher rajawali dengan pedangnya sampai rajawali tergeletak di kakinya dan mati. Rasa haus membuat raja ingin mendaki ke atas lagi untuk mencari sumber air dari bebatuan itu. Ketika sampai di sumber tetesan air itu yaitu sebuah telaga kecil, sang raja terkejut karena ia melihat seekor ular berbisa mati terganga di dalam telaga dengan bisanya yang mencemari air telaga itu. Hati raja sesak mengingat kematian rajawali yang berusaha keras menyelamatkannya. Raja menuruni bukit dan menggendong burung rajawalinya yang sudah mati, hati kecilnya menjerit, "Hari ini aku mendapat pelajaran yang menyedihkan, aku tidak akan melakukan sesuatu apapun jika sedang marah!" Berapa kali kita masuk kamar dan menyesal karena terburu-buru marah kepada anak, mama, papa, suami, istri atau sahabat kita? Emosi yang tak terkendali dapat menjadi pedang yang tajam dan melukai hati mereka yang kita kasihi. Mari perbaiki diri dengan memiliki penguasaan diri yang tinggi agar tidak menyesal sesudahnya.

Baca selengkapnya...

Senin, 21 Mei 2012

Renungan

Semakin umur kita bertambah, Daya tahan tubuh kian lemah, Maka kita harus selalu berbenah, Mengoreksi hal-hal yang salah. Hidup adalah belajar tanpa henti, Dari lahir, dewasa sampai mati, Telinga dibuka lebar untuk mendengar, Hati dibuka lapang untuk belajar sabar. Tak ada yang serba sempurna, Tak ada pula yang serba perkasa, Semua ada cacat dan kelemahannya. Orang menilai dari apa yang mereka lihat, Bukan dari apa yang mereka ketahui. Jika air mata adalah beban, Maka senyum adalah penawarnya. Kesabaran itu memang pahit, Tapi pasti akan berbuah manis. Percayalah satu senyuman, Akan menghilangkan 1.000 risau. Hiduplah dengan mimpi, Tapi jangan hidup dalam mimpi.

Baca selengkapnya...

Minggu, 20 Mei 2012

SULITNYA MENGURUS BBM

Selama berbulan-bulan jagad pemberitaan nasional didominasi oleh berita seputar bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Pada awalnya persoalan yang mengemuka adalah apakah harga BBM bersubsidi harus dinaikkan atau tidak. Berbagai opsi dimunculkan. Pada akhirnya, sebagaimana kita ketahui, harga BBM bersubsidi tidak dinaikkan. Sesudah itu muncul lagi persoalan baru terkait pembagian jatah BBM bersubsidi ke tiap-tiap daerah. Di sini kembali muncul persoalan. Para gubernur se-Kalimantan tidak puas dengan jatah BBM bersubsidi yang diputuskan otoritas pusat. Para gubernur itu pun mengancam menghentikan pengiriman hasil tambang dan migas ke luar pulau Kalimantan. Sejumlah pihak mengatakan bahwa ancaman para gubernur Kalimantan tersebut merupakan pertaruhan wibawa pemerintah pusat. Pendapat ini mungkin ada benarnya. Yang pasti, munculnya persoalan baru terkait BBM bersubsidi kembali menegaskan ketidakmampuan pemerintah beserta otoritasnya mengatur BBM bersubsidi tersebut. Terhadap tuntutan gubernur se-Kalimantan, pemerintah pusat menegaskan tidak akan memenuhi permintaan pemerintah daerah untuk menambah jatah BBM bersubsidi. Alasannya, pemenuhan permintaan dipastikan akan mengakibatkan jebolnya kuota jumlah BBM bersubsidi. Padahal, alokasi BBM bersubsidi dalam APBN-P 2012 telah dipatok 40 juta kiloliter. Angka inilah yang hingga kini tampaknya mati-matian dijaga pemerintah pusat. Lagi pula pemenuhan permintaan gubernur se-Kalimantan itu akan menjadi preseden bagi daerah lain untuk melakukan tindakan serupa. Tetapi, sembari mati-matian menjaga agar kuato 40 juta kiloliter tidak terlampau, pemerintah lagi-lagi meniupkan angin surga. Angin surga ini dihembuskan Menteri ESDM Jero Wacik. Dikatakan, pihaknya masih berjuang dengan DPR agar kuota BBM bersubsidi dapat ditambah dua hingga tiga juta kiloliter, sehingga kuota bisa mencapai angka 43 juta kiloliter. Yang menarik adalah bahwa wacana-wacana yang berputar-putar di sekitar BBM bersubsidi ditengarai banyak kalangan sebagai proyek pencitraan pemerintah dan Partai Demokrat. Spekulasi ini muncul tatkala angka kuota BBM bersubsidi dipermainkan. Mula-mula dipatok 40 juta kiloliter, lalu dimintakan kepada DPR agar ditambah dua hingga tiga kiloliter sehingga menjadi 43 juta kiloliter. Dan, ini yang mencurigakan, Menteri ESDM Jero Wacik menyebut pembicaraan dengan DPR soal penambahan kuota itu dibahasakan sebagai perjuangannya. Selengkapnya Jero Wacik mengatakan, “Ia berharap perjuangannya bisa membuahkan hasil”. Ini diucapkan ketika meresmikan Listrik Perdesaan di Kintamani, Bangli, Sabtu, 12 Mei lalu (www.mediaindonesia.com, 12/5/2012). Spekulasi ini tentu beralasan, sebab peme­rintah sebetulnya tahu persis berapa batas aman kebutuhan rakyat akan BBM bersubsidi tahun ini. Batas itu adalah 47 juta kiloliter. Maka, kalau pun penambahan kuota yang dimohonkan disetujui DPR, jumlah itu masih kurang. Sehingga dengan demikian, pemerintah akan kembali ke DPR untuk melakukan pembicaraaan agar kuota digenapkan 47 juta kiloliter. Tatkala langkah pemerintah merealisasikan konversi BBM ke BBG tampak begitu lamban, penambahan kuota BBM bersubsidi dipastikan akan terjadi, kecuali jika mau pertumbuhan ekonomi terganggu. Di sini, ada peluang bagi pemerintah dan partai berkuasa untuk mengklaim penambahan itu sebagai hasil perjuangan mereka. Satu hal yang mau dikatakan di sini adalah bahwa betapa negara ini begitu sulit mengurus keka­yaan alam yang melimpah. Kita berharap jangan sampai bangsa ini jadi mangsa dari apa yang disebut kutukan minyak (oil curse) karena negara tidak mampu mengurus BBM. Sejarah menyodorkan dua jenis re­ferensi terkait hal ini. Referensi buruk diperagakan beberapa negara Afrika yang terjerumus ke dalam pe­rang saudara berkepanjangan karena memperebutkan sumur minyak atau kekayaan tambang lainnya, se­perti berlian (resource curse). Referensi kedua adalah negara-negara yang berhasil memanfaatkan sumber daya untuk kemakmuran rakyat. BusinessNews

Baca selengkapnya...

Jumat, 04 Mei 2012

Presiden dan Ibu Penjual Kue

Seorang Presiden bertanya kepada ibu tua penjual kue, dalam sebuah kunjungan ke suatu daerah miskin. "Sudah berapa lama jualan kue?" tanya Presiden, "Sudah hampir 30 tahun," jawab ibu penjual kue. "Terus anak ibu mana? Kenapa tidak ada yang bantu?" tanya presiden lagi. “Anak saya ada empat, yang pertama di KPK, kedua di Polda, anak ketiga di kejaksaan, dan yang keempat di DPR. Jadi mereka sibuk sekali, Pak," jawab sang ibu penjual kue itu. Bapak Presiden kemudian menggeleng-gelengkan kepala karena kagum. Lalu, berbicara kesemua hadirin yang menyertai beliau, "Meskipun hanya jualan kue, ibu ini bisa menjadikan anaknya sukses dan jujur tidak korupsi. Karena kalau mereka korupsi, pasti kehidupan Ibu ini sudah sejahtera dan tinggal di rumah mewah," jelas Presiden. Lalu sang presiden bertanya lagi kepada penjual kue tadi. "Apa jabatan anak di Polda, KPK, kejaksaan, dan DPR?" "Sama, Pak. Jualan kue juga," jawab penjual kue tadi, kalem.

Baca selengkapnya...

Kamis, 03 Mei 2012

Tujuh 'Dosa Besar' dalam Berinvestasi

Sebagai seorang investor, siapakah musuh terbesar Anda? Jawabannya, diri Anda sendiri. Mengapa? Karena Anda mudah tergoda dan jatuh ke dalam godaan. Entah Anda itu termasuk investor yang terlalu sering bertransaksi, atau investor yang underperform dalam pengelolaan dana investasi. Disiplin diri dalam berinvestasi merupakan aset terbaik, sebaliknya kekurangan disiplin diri merupakan resiko terbesar Anda. Ada tujuh dosa dalam berinvestasi dan mungkin Anda pernah melakukan ketujuhnya. Anda ingin berubah jadi investor yang lebih baik di masa depan? Inilah tujuh hal yang harus Anda hindari menurut penulis Motley Fool - Harvey Jones, dilansir dari Sydney Morning Herald, Rabu (25/4/2012). 1. Kemarahan Emosi menutup kejernihan penilaian. Saat marah, Anda tidak bisa melihat hal lain dengan jernih. Banyak alasan dan penyebab investor emosi. Mungkin Anda baru saja mengalami perceraian yang mahal, membeli produk investasi terburuk atau melewatkan kesempatan bagus. Anda marah dan untuk menutupi kerugian, Anda memutuskan lebih agresif. Jadi Anda melakukan hal-hal gila seperti trading valas, logam mulia atau mempertaruhkan uang Anda untuk penambang spekulatif beresiko tinggi. Selalu ada waktu dan tempat untuk investasi agresif, tapi ingat segalanya harus dilakukan dengan kepala dingin. 2. Serakah Inilah dosa terberat investor. Serakah membuat Anda melepaskan investasi jangka panjang dengan imbal hasil layak untuk sebuah investasi saham fluktuatif. Keserakahan membuat beban investasi Anda semakin berat dengan berbagai potongan dan pajak karena Anda 'lari-lari' ke berbagai sektor investasi dan jenis saham. Serakah itu tidak baik dan sejarah jadi bukti bahayanya keserakahan. Anda harus mampu mengekang insting manusia paling dasar ini jika ingin jadi investor sukses jangka panjang. 3. Lamban Mungkin lamban merupakan salah satu dosa yang paling ringan. Investor lamban punya beberapa keuntungan. Mereka bisa menghemat biaya perantara dan pajak. Mereka menghindari membuat keputusan yang tergesa-gesa, misalnya menjual atau membeli saham buru-buru. Tapi lamban berinvestasi bukan strategi pintar jika Anda tidak memanfaatkan waktu itu untuk riset baik buruknya produk investasi sebelum membeli. Atau terlalu malas hingga pengelolaan dana Anda terus-terusan underperform. Mau tetap lamban atau tumbuh, pilihan ada di tangan Anda. 4. Angkuh Jika Anda pikir keberuntungan mengalir di dalam darah Anda, punya rahasia untuk kaya raya dari modal receh atau bisa menaklukkan pasar setiap tahunnya tanpa kegagalan, bersiaplah untuk terpuruk. Pasar modal itu kejam, tidak ada orang yang tahu segalanya. Jadi apa yang membuat Anda spesial dan merasa paling hebat? 5. Nafsu Pasti Anda pernah merasakan ini ketika mendengar investasi yang menjanjikan pertumbuhan 10%, saham yang sedang ngetren, tambang emas baru atau dana yang bisa menghasilkan imbal dua kali lipat. Berinvestasilah dengan cerdas. Ingat, itu hanya nafsu sesaat. 6. Iri Memangnya kenapa jika ada orang yang bisa membeli emas seharga US$ 600 per ons atau untung banyak karena sahamnya sedang naik? Setiap orang harus bisa mendapat penghasilan dari investasinya. Tunggu saja jika belum berhasil, kali ini bukan giliran Anda. Sabar, jangan iri atau buru-buru mengikuti strategi mereka. Nanti juga akan tiba giliran Anda. 7. Rakus Pasar modal menawarkan berbagai pilihan yang menggiurkan. Dari yang menjanjikan imbal hasil tinggi, eksotisnya minyak, hingga logam mulia yang menyilaukan. Anda harus memilih dengan cermat. Pilih yang sesuai dengan selera investasi Anda dan yang benar-benar Anda mengerti. Lalu tinggal fokus untuk mengembangkannya. Tidak ada yang suka dengan orang rakus. Metta Pranata

Baca selengkapnya...

Rabu, 02 Mei 2012

Pohon dan Burung

Ada sebuah pohon yang sedang berbuah lebat, buahnya terlihat kuning keemasan sangat menggiurkan. Seekor burung jalak terbang ke pohon tersebut, dengan suara keras berteriak memuji pohon tersebut. "Pohon yang subur, engkau terlihat indah dengan buah-buah pohon ini." Pohon setelah mendengar pujian tersebut berkata kepada burung jalak, "Teman, tinggallah ditempat saya!." Kemudian, seekor burung kenari terbang ke pohon ini, menghadap pohon ini sambil bernyanyi, "Pohon ini sangat hijau, buahnya sangat wangi, sangat bagus" Pohon berkata kepada burung kenari ini, "Jika engkau ingin memakan buah, silahkan ambil saja!" Seekor burung pelatuk terbang ke pohon ini, dia mematuk-matuk disana sini di badan pohon buah, membuat pohon buah sangat kesakitan, sambil menjerit kesakitan berteriak kepada burung pelatuk, burung pelatuk berkata, "Saya melihat di dalam tubuh anda ada seekor ulat, saya ingin mematuknya keluar, jika tidak, maka anda akan sakit dimakan ulat..." Si pohon dengan marah berkata, "Omong kosong, engkau mematuk saya, sengaja ingin membunuh saya, cepat pergi dari sini!", burung pelatuk akhirnya terbang pergi. Tidak berapa lama kemudian, pohon menderita sakit, daunnya berubah kuning kemudian gugur. Akhirnya dahannya juga layu, tidak bisa berbuah lagi. Burung jalak terbang meninggalkannya.., burung kenari juga tidak datang bernyanyi lagi.. Pada saat ini burung pelatuk datang lagi, walau bagaimanapun pohon menjerit kesakitan dia tidak peduli, mematuk terus sampai seluruh ulat ditubuh pohon terpatuk habis. Beberapa waktu kemudian, pohon ini tumbuh kembali, daun-daun hijau mulai terlihat, kemudian berbuah lagi. Pada saat ini, pohon dengan perasaan terharu berkata, "Yang bernyanyi dan memuji anda belum tentu adalah seorang teman, tetapi yang bersedia menunjukkan kekurangan Anda, juga bisa membantu Anda, inilah teman sejati.

Baca selengkapnya...