Selasa, 14 Januari 2014

Dunia Separuh Separuh...

Ya Chun pelajar di Tsung Lin University Fo Guang Shan tidak suka dengan dosen pembimbingnya. Dia selalu menolak instruksi dan nasehat gurunya itu. Suatu hari Master Hsing Yun, pimpinan universitas, memanggilnya. 

“Dengar-dengar kamu ada masalah dengan dosen pembimbingmu. Apakah yg membuatmu kurang puas terhadap beliau ?". 

Ya Chun tidak melewatkan kesempatan ini, setengah jam lamanya dia mengutarakan kejelekan dosennya. Master Hsing Yun mendengarkan dan tiada hentinya minta dibeberkan fakta kejelekan dosennya dan saran-sarannya. Setelah Ya Chun kehabisan ide tentang saran-saran perbaikan untuk sang dosen, akhirnya Master Hsing Yun berkata, “Kalau sudah selesai, sekarang ganti saya yang bicara, ya ?” Ya Chun manggut-manggut. 

Master Hsing Yun berkata, “Kamu ini adalah orang yang berkarakter membedakan hitam putih secara jelas, memandang perbuatan buruk layaknya musuh” Ya Chun mengangguk dan berkata dengan bangga, “Shifu, Anda benar. Saya memang orang seperti itu !” Master Hsing Yun melanjutkan, “Kamu tahu, dunia ini adalah dunia yang separuh separuh. Langit separuh, bumi separuh. lelaki separuh, perempuan separuh, bajik separuh, jahat separuh, jernih separuh, keruh separuh. Sangat disayangkan, apa yang kamu miliki adalah dunia yang tidak utuh”. 

Ya Chun tercengang sekian saat, lalu bertanya, “Kenapa Shifu mengatakan yang saya miliki adalah dunia yang tidak utuh ?". 

Master Hsing Yun menjawab, “Karena yg kamu cari adalah kesempurnaan, hanya bisa menerima sisi sempurna yg hanya separuh saja, tidak bisa menerima ketidak sempurnaan yg merupakan sisi separuhnya lagi. Oleh karena itu, yg kamu miliki adalah dunia yg tidak utuh, tidak akan pernah menjadi bulat utuh”.

Ya Chun seketika itu juga merasa limbung, tidak tahu harus bagaimana. Dia lalu bertanya, “Lantas, saya harus bagaimana ?”. 

Master Hsing Yun dengan welas asih menjawab, “Belajar toleran terhadap dunia yang tidak sempurna, maka kamu akan memiliki sebuah dunia yang utuh”.