Kamis, 16 Januari 2014

Ini 6 Poin untuk Jaga Stabilitas Perekonomian 2014

Berikut ini 6 poin penting yang menjadi fokus utama pemerintah untuk menjaga stabilitas pertumbuhan perekonomian nasional pada 2014. 

Keenam pon itu yaitu kualitas belanja negara, daya beli masyarakat, investasi, daya saing produk dalam negeri, pengelolaan impor, dan perdagangan dalam negeri. 

Hal itu dikemukakan Menko bidang Perekonomian Hatta Rajasa usai mengikuti rapat kabinet paripurna pertama pada 2014 bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (16/1/2014). 

Menurut Hatta, menjaga kualitas belanja negara sangat penting untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi. "Selalu harus ada ruang fiskal di 2014 ini untuk belanja modal," katanya. Dia menuturkan sebagian besar belanja modal adalah untuk keperluan infrastruktur. Pada 2014, ujarnya, terjadi kenaikan belanja modal sebesar 6,7% menjadi Rp206 triliun. "Perlu reformasi birokrasi untuk mengembalikan agar belanja yang lebih berkualitas ini jadi sangat penting," katanya. 

Hatta melanjutkan fokus kedua pemerintah yaitu menjaga daya beli masyarakat dengan mengendalikan laju inflasi. Pemerintah, lanjutnya, sudah bertekad untuk mengendalikan inflasi pada angka 4,5% plus minus 1%. 

Fokus ketiga, ujarnya, mendorong pertumbuhan investasi karena hal itu berkaitan dengan ketersediaan lapangan kerja. "Penting menjaga seluruh investasi yang ada di Tanah Air untuk tidak kolaps apalagi pindah karena suatu alasan," katanya. 

Fokus keempat, lanjut Hatta, peningkat daya saing, terutama untuk produk nonmigas yang diekspor ke luar negeri. Pemerintah, ujarnya, berkomitmen meningkatkan diversifikasi pasar tujuan ekspor dengan meningkatkan keberagaman dan kualitas produk. "Saudara tahu, kebijakan mineral dan batu bara kita cukup baik direspon pasar. Kita bertekad untuk tidak lagi mengekspor bahan mentah," ujar Hatta. 

Fokus kelima, lanjut Hatta, mengendalikan impor produk-produk yang berpotensi menurunkan daya saing produk domestik di pasar dalam negeri sambil memperluas pasar domestik. 

Adapun fokus keenam pemerintah yaitu memperkuat perdagangan dalam negeri karena sangat berpengaruh dalam menjaga kestabilan harga, kelancaran barang, dan menciptakan iklim usaha. "Dalam kaitan ini, maka sistem logistik nasional kita menjadi sangat penting," katanya. Dia menegaskan pemerintah telah berkomitmen untuk mempercepat seluruh hal-hal yang berkaitan dengan konektivitas seperti pelabuhan, bandara, dan moda transportasi, termasuk pembangunan double track, sejumlah ruas jalan tol, dan pembangkit listrik tambahan 49.000 mega watt. 

"Sehingga, walaupun kita perlu hati-hati karena faktor eksternal masih akan terasa, kami menghadapi 2014 dengan lebih optimis," ujarnya. 


Sumber : Bisnis Indonesia