Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Minggu, 29 April 2012

Dalam Hitungan Menit, Makanan ini Rusak Tubuh

Makanan yang kita makan tidak hanya membuat kita menjadi sehat, tapi juga bisa merusak tubuh kita dalam hitungan menit. Kerusakan pada bagian-bagian tertentu di dalam tubuh bisa terjadi hanya dalam hitungan jam, bahkan menit. Bahan-bahan yang biasa dikonsumsi sehari-hari lewat makanan dan minuman akan memicu kerusakan, tentunya jika dikonsumsi secara berlebihan. Nah, seperti dikutip Dailymail, berikut beberapa jenis makanan yang jika dikonsumsi terus - menerus bisa merusak tubuh dalam hitungan menit. Gula Bahkan sebelum ditelan, gula sudah memicu kerusakan pada lapisan enamel gigi karena dalam dua menit bisa memicu pertumbuhan bakteri jahat di rongga mulut. Begitu ditelan, 20 sendok teh gula bisa mengurangi kemampuan sel darah putih membasmi bakteri jahat penyebab penyakit hanya dalam 2-5 jam sesudahnya. Garam Makanan asin bisa memicu pengerasan pembuluh darah arteri, alias nadi, hanya dalam 30 menit setelah ditelan. Dampak lain dari kelebihan garam adalah terserapnya cairan ke pembuluh darah sehingga tekanannya naik lalu meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung. Kopi Setengah jam setelah minum kopi, tekanan dan aliran darah ke otot akan meningkat sehingga menjadi lebih berstamina karena ada pelepasan hormon adrenalin. Sebaliknya, aliran darah ke organ lain selain otot akan berkurang, sehingga mengurangi kinerjanya. Keju dan makanan yang mengandung lemak jahat Kandungan lemak jenuh pada keju, biskuit dan jenis makanan lainnya bisa meningkatkan risiko penggumpalan darah dalam waktu kurang dari satu jam. Dampaknya tentu saja adalah penyumbatan pembuluh darah yang bisa memicu serangan jantung. Kabar baiknya, lemak tak jenuh dan asam lemak omega-3 pada kacang-kacangan dan minyak ikan bisa menetralisir efek lemak jenuh. Rokok Untuk mencapai paru-paru, asap rokok hanya butuh waktu sekitar tiga detik dan langsung memacu jantung untuk bekerja lebih keras dalam memompa darah. Tekanan yang meningkat akibat kerja jantung yang berlebihan dapat memicu serangan jantung dan stroke bagi yang punya risiko. Oleh: Dahlia Krisnamurti

Baca selengkapnya...

Selasa, 13 Maret 2012

Cara Gampang Kendalikan Amarah

Anda yang gampang naik darah bisa berlatih cara yang sangat gampang untuk mengendalikan diri.

Kiatnya cuma gunakan tangan yang keliru untuk kegiatan sehari-hari.

Orang yang biasa menggunakan tangan kanan, biasakanlah untuk memakai tangan kiri alias jadi kidal saat menggunakan mouse komputer, mengaduk gula teh atau kopi, membuka pintu dan ha-hal lain yang tidak membahayakan.

Bagi yang kidal, gunakan tangan kanan.

Setelah dua pekan latihan, anda sudah mampu mengendalikan emosi agar tidak "meledak".

Menurut Dr Thomas Denson dari University of New South Wales, melatih pengendalian diri sama seperti melatih keterampilan main piano atau golf.

Dalam studi yang dilakukan Dr Denson itu, orang yang mulai menggunakan tangan yang "keliru" atau non-dominan, dalam dua pekan akan lebih mampu mengendalikan emosi.

Penelitian Dr Denson dimuat di jurnal Current Directions in Psychological Science.

Menurut dia, menggunakan tangan non-dominan untuk "mengendalikan mouse, mengaduk kopi, membuka pintu, membuat orang melatih pengendalian diri karena nalurinya selalu ingin menggunakan tangan dominan."

Dr Denson dan para koleganya mengutip kesimpulan para kriminolog dan sosiolog yang menyebut bahwa kasus kekerasan terjadi ketika ada kesempatan dan kurangnya kemampuan mengendalikan diri.

"Orang yang agresif pastinya ingin mengendalikan diri, tapi mereka kurang mampu. Coba saja pasang monitor untuk melihat aktivitas otaknya lalu hina mereka, maka yang bagian otak mereka yang mengatur pengendalian diri justru lebih aktif dibandingkan orang yang tidak agresif."

Dr Denson juga memberi nasihat bahwa pada awalnya latihan menggunakan tangan non-dominan justru akan memancing emosi.

"Tapi jika berlatih terus dalam jangka waktu lama, anda akan punya kemampuan untuk mengendalikan diri. Ini sama seperti latihan untuk semua hal, awalnya selalu sulit, namun selanjutnya akan semakin mudah."


ANTARA News

Baca selengkapnya...

Minggu, 08 Januari 2012

Handbook Health

Handbook Health01. Drink plenty of water.
02. Eat breakfast like a king, lunch like a prince and dinner like a beggar.
03. Live with the 3 E's--Energy, Enthusiasm and Empathy.
04. Make time to pray.
05. Play more games.
06. Read more books than you did in 2011.
07. Sit in silence for at least 10 minutes each day.
08. Sleep for 7 hours.
09. Take a 10-30 minutes walk daily. And while you walk, smile.

PERSONALITY :
10. Don't over do. Keep your limits.
11. Don't take yourself so seriously. No one else does.
12. Dream more while you are awake.
13. Envy is a waste of time. You already have all you need.
14. Forget issues of the past. Don't remind your partner with his/her mistakes of the past. That will ruin your present happiness.
15. Life is too short to waste time hating anyone. Don't hate others.
16. Make peace with your past so it won't spoil the present.
17. No one is in charge of your happiness except you.
18. Smile and laugh more.
19. You don't have to win every argument. Agree to disagree.

SOCIETY :
20. Call your family often.
21. Each day give something good to others.
22. Forgive everyone for everything.
23. Spend time with people over the age of 70 & under the age of 6.
24. Try to make at least three people smile each day.
25. What other people think of you is none of your business.

LIFE :
26. Do the right thing!
27. GOD heals everything.
28. However good or bad a situation is, it will change.
29. No matter how you feel, get up, dress up and show up.
30. The best is yet to come.
31. When awake in the morning, thank GOD for it.
32. Your Inner most is always happy. So, be happy.

Baca selengkapnya...

Jumat, 16 Desember 2011

Tidak Benar, Ayam Broiler Disuntik Hormon

Masih ada saja salah persepsi tentang broiler. Ayam ras yang memiliki pertumbuhan yang sangat cepat sering dipersepsikan dibantu dengan hormon baik lewat suntik atau dicapur ke dalam pakan selama ayam dalam masa pemeliharaan.

Anggapan tersebut termuat dalam berita Jawa Pos, minggu 11 Januari 2009 mengenai Cowok Suka Paha atau Sayap Ayam Cenderung Feminim. Dokter Suyuti direktur RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun menjelaskan pengaruh bagian tubuh ayam tsb.terhadap perilaku konsumen karena ayam tsb. disuntik hormon kewanitaan/insulin x.(apa yang dimaksud dengan hormon kewanitaan/insulin x). Jika dikonsumsi, hormon tadi akan ikut masuk dan menumpuk di dalam tubuh manusia. Lama kelamaan, kelebihan hormon hewan kewanitaan di dalam tubuh itu mengakibatkan si cowok berubah karakter menjadi feminin, seperti wanita alias banci. Demikian penjelasan dr Suyuti kepada Radar Sampit (grup Jawa Pos).

Dua puluh tahun lampau issue ini pernah muncul dalam satu majalah ibukota, yang menyatakan: "Hati-hati terhadap leher ayam broiler". Kemudian ada pejabat tinggi DepKes yang mengatakan bahwa keluarganya tidak makan daging broiler karena berpendapat bahwa besarnya ayam tersebut akibat disuntik hormon. Ada juga tulisan lain tentang kemungkinan adanya penggunaan hormon sebagai pemacu pertumbuhan, berita adanya kasus membesarnya buah dada anak perempuan usia 7 tahun dan juga pada anak laki-laki yang terjadi di Puerto Rico akibat mengkonsumsi daging broiler yang mengnadung hormon estrogen. Atas terbitnya berita tersebut, berbagai reaksi telah timbul dari berbagai pihak baik dari perorangan maupun organisasi yang menyanggah adanya penggunaan hormon di Indonesia.

Hormon sebagai pemacu pertumbuhan atau penggemukan yang mengandung hormon Diethylstilbestrol/DES dan hormon lain sejenis berdasarkan surat Edaran Direktur Kesehatan Hewan no.329/XII-4-10-1983 dilarang diedarkan dan dipergunakan.Hormon, menurut Sk DirJenbPet no.179/Kpts/DJP/Deptan/1980 termasuk dalam golongan obat keras. Adapun obat keras untuk hewan adalah obat hewan yang apbila pemakaiannya tidak sesuai dengan ketentuan, akan berbahaya bagi hewan dan atau manusia yang mengkonsumsi hasil hewan tersebut. Oleh karena tergolong sebagai obat keras maka obat hewan yang mengandung hormon yang boleh beredar di Indonesia hanyalah jenis yang digunakan untuk terapi atas dasar indikasi, misalnya obat-obat hormon untuk pengobatan penyakit reproduksi. Dengan demikian tidak diperbolehkan peredaran dan penggunaan hormon sebagai pemacu pertumbuhan atau penggemukan.

Hormon phobia di kalangan masyarakat kita tidak lain bermula dari keheranan masyarakat awam tentang pertumbuhan ayam ras yang luar biasa itu. Coba bayangkan, DOC (Day Old Chick/ ayam umur sehari) beratnya 40 gram, dalam waktu 1 minggu beratnya lebih dari 4 x semula (175 gram) dan siap dipotong pada umur 30 hari karena beratnya sudah mencapai 1.5 kg. Maka, wajar jika muncul pertanyaan:rekayasa macam apa yang telah diberikan dan mungkin masih banyak lagi pertanyaan yang muncul dibenak masyarakat awam.


Tabel 1 Standar performan mingguan CP broiler

Umur(mg) Rata-rata BB(gram) konsumsi pakan (gram) FCR
------------------------------------------------------------------
DOC 40 - -
1 175 150 0.857
2 486 512 1.052
3 932 1167 1.252
4 1467 2105 1.435
5 2049 3283 1.602
6 2634 4604 1.748
7 3177 5995 1.887
8 3635 7380 2.030
------------------------------------------------------------------
Keterangan : FCR (Feed Conversion Ratio/ angka konversi pakan), yaitu : jumlah pakan yang digunakan untuk menghasilkan 1 kg daging.

Tabel diatas merupakan suatu referensi atau pedoman yang menggambarkan performans strain ayam pada kondisi optimum, tanpa pembatasan pada tiap tingkatan umur (Data tahun 2006).

Ilmu peternakan yang paling sederhana telah menggaris bawahi bahwa usaha beternak apa saja ada tiga faktor yang harus diperhatikan yaitu faktor genetik, lingkungan (pakan, kesehatan, manajemen) serta permintaan pasar. Rupanya faktor genetiklah yang menyebabkan pertumbuhan broiler tersebut begitu cepat. Lalu pertanyaan muncul mengapa genetik ayam ras lebih "super" dibanding ayam buras/ ayam kampung? Itulah hasil kemajuan ilmu genetika dan seleksi rumit yang dilakukan oleh genetisis.

Sudah lebih dari 50 tahun penelitian tentang ayam yang meliputi seleksi genetis,serta pencatatan asal usulnya, telah dilakukan oleh para genetisis mulai dari galur murni (pure line), garis kakek nenek (grand parent stock), garis orang tua (parent stock) sampai garis akhir (final stock). Dikatakan final stock karena bila ayam-ayam tersebut dikawin silangkan lagi maka keturunan berikutnya akan lebih jelek dari pada performa orang tuanya.Jadi ayam final stock adalah ayam terbaik yang dihasilkan dari proses kawin silang dan seleksi genetis generasi sebelumnya.


Tabel 2 Perkembangan broiler

tahun umur pada berat badan 1800 gr(hari) FCR
----------------------------------------------------------------------------

1950 84 3.25
1960 70 2.50
1970 59 2.20
1980 51 2.10
1990 43 1.95
2000 35 1.65
2010 28 1.50
----------------------------------------------------------------------------

Dari data tersebut di atas, terlihat perkembangan genetik dari broiler. Kalau pada tahun 1950 untuk mencapai berat badan 1800 gram dibutuhkan waktu 84 hari degan FCR 3.25 maka tahun 2000, waktu yang dibutuhkan 35 hari dengan FCR 1.65 dan tahun 2010 diperkirakan hanya dalam waktu 28 hari telah mencapai 1800 gram dgn FCR 1.5. Lalu apa yang terjadi di tahun 2020?

Untuk mendukung keunggulan genetis suatu ternak dan menjadikan penampilan ternak sesuai yang diharapkan, perlu kondisi lingkungan yang memadai. Lingkungan yang dimaksud adalah pakan yang bernilai nutrisi tinggi, kesehatan yang prima, kandang yang nyaman serta disiplin pemeliharaan. Maka, diharuskan memberikan apakan yang cukup sesuai dengan kebutuhan ayam dan dilakukan pencegahan penyakit (vaksinasi), dan lain sebagainya. Seperti yang telah dilakukan selama ini.

Itu artinya, tak setetespun hormon pertumbuhan yang diperlukan peternak untuk menghasilkan ayam broiler berbobot 2 kg dalam waktu 35 hari. Selain hormon dilarang dipergunakan juga menambah ongkos produksi/tidak ekonomis(Rp 400 per ekor pada Des 89) dan menghabiskan waktu untuk menyuntik ayam satu persatu.

Kita semua tahu bahwa protein hewani adalah salah satu unsur yang penting untuk membentuk kualitas berpikir maupun kesehatan manusia. Dibandingkan dengan negara lain kita sangat ketinggalan dalam konsumsi protein hewani pertahun/kapita yang dapat dilihat pada tabel 3 berikut:


Negara Daging ayam (kg) telur (butir)
--------------------------------------------------------------------------------
Kamboja 2.0 16
Vietnam 3.5 41
Myanmar 4.0 -
Indonesia 4.5 67
Filipina 8.5 -
Thailand 14.0 93
Singapura 28.0 64
Malaysia 38.5 311
China - 304
--------------------------------------------------------------------------------

Kita harus tingkatkan konsumsi protein hewani agar generasi mendatang tumbuh dengan baik dan tidak "stunted" (pendek). Perlu adanya kampanye gizi yang terus menerus secara nasional dalam rangka menyadarkan masyarakat tentang pentingnya protein hewani antara lain : daging, susu dan telur mulai dari pemimpin yang paling tinggi sampai ke desa-desa, agar timbul kesadaran secara nasional sehingga masyarakat dapat mengalokasikan belanja rumah tangga dengan cara yang benar.

Perkembangan teknologi sudah sedemikian maju, demikian juga komunikasi yang sudah begitu canggih. Manusia tidak dapat menguasai semua ilmu, masing-masing ada spesialisasinya. Karena itu tanyakan pada "ahlinya" kalau kita tidak menguasai ilmu tersebut. Sehinga isu 20 tahun lalu tidak terulang lagi 20 tahun yang akan datang. Semoga


Drh. Askam Sudin, Praktisi Perunggasan Senior

Baca selengkapnya...

Sabtu, 03 Desember 2011

Membedakan Demam Karena Infeksi Virus atau Bakteri

Demam merupakan salah satu gejala khas yang menandakan adanya infeksi mikroorganisme di dalam tubuh. Jika dipicu oleh virus, infeksi itu akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari sedangkan jika dipicu oleh bakteri maka harus diberi antibiotik.

Namun pemeriksaan laboratorium untuk menentukan penyebab infeksi selalu menjadi tantangan tersendiri. Biakan mikroorganisme untuk menentukan penyebab infeksi secara pasti biasanya membutuhkan waktu 3 hari, sedangkan pasien tidak bisa menunggu lebih lama lagi untuk mendapat antibiotik jika memang terinfeksi bakteri.

"Pertanda yang sering digunakan adalah hitung leukosit, tapi tidak spesifik. Peningkatan polimorfonuklear lebih akurat menentukan adanya infeksi bakteri," kata dr Hindra Irawan Satari, SpA dari RS Pondok Indah dalam seminar Pengobatan Terkini Kasus Infeksi di RS Pondok Indah, Rabu (30/11/2011).

Selain dari tes darah, dokter yang akrab disapa dr Hingky ini mengatakan bahwa jenis demam juga bisa membedakan antara infeksi virus dengan infeksi bakteri. Perbedaan jenis demam ini cukup cepat untuk dipakai dalam pengambilan keputusan saat memberi obat pada pasien.

Demam pada anak 90-95 persen disebabkan oleh virus, hanya 5-10 persen disebabkan oleh bakteri. Demam dengan suhu tinggi (di atas 39 derajat Celsius) dan durasi yang lama (di atas 3 hari) lebih banyak disebabkan oleh infeksi bakteri dibanding infeksi virus.

Lokasi demam juga membedakan jenis infeksinya. Demam yang terlokalisasi di satu organ biasanya disebabkan oleh bakteri, sedangkan jika melibatkan banyak organ (biasanya berhubungan dengan saluran napas) lebih sering dipicu oleh virus sehingga tidak perlu diberi antibiotik.

Perbedaan demam karena virus dan bakteri juga bisa dilihat dari perilaku anak saat demam. Jika anak masih bisa bermain dan berinteraksi dengan baik maka bisa dicurigai infeksinya dipicu oleh virus sedangkan jika anak tampak sakit berat, menangis lemah dan tidak tertarik pada lingkungan sekitar maka bisa dicurigai pemicunya adalah bakteri.

Pada prinsipnya, pemberian antibiotik tidak boleh sembarangan karena berisiko memicu resistensi atau kekebalan balkteri terhadap antibiotik. Jika semua bakteri sudah kebal, maka dunia akan kembali pada masa sebelum penicilin ditemukan.


Uyung Pramudiarja - detikHealth

Baca selengkapnya...

Selasa, 29 November 2011

Telur Membuat Mata Terjaga Selama Bekerja

Jika Anda terkantuk-kantuk di meja kerja Anda pada pertengahan siang, jangan mengambil sesuatu yang manis untuk mengobatinya, tetapi makanlah telur.

Para ilmuwan menemukan bahwa protein dalam telur, terutama yang ditemukan dalam putih telur, membantu kita untuk tetap terjaga dan merasa waspada. Protein ini lebih efektif dibandingkan karbohidrat yang ditemukan pada coklat, biskuit dan makanan manis lainnya yang kerap dikatakan bisa meningkatkan energi secara cepat.

Para peneliti dari Cambridge University meneliti bagaimana zat bergizi mempengaruhi sel-sel otak yang membuat kita tetap terjaga dan membakar kalori. Campuran kandungan yang mirip protein dari putih telur mengaktifkan sel-sel tersebut, memicu dikeluarkannya orexin secara berkelanjutan. Sementara gula, justru menghambat keluarnya orexin.

Dr. Denis Burdakov, peneliti, mengatakan, “Yang menggembirakan adalah cara menyesuaikan yang rasional untuk memilih sel-sel otak agar lebih aktif atau kurang aktif dengan memutuskan makanan apa yang ingin dikonsumsi.” Ia menyarankan, jika Anda mempunyai pilihan antara roti dengan selai atau roti dengan telur, pilihlah yang kedua.

“Meskipun kedua jenis pilihan itu mengandung kalori yang sama, tetapi mempunyai sedikit protein akan membuat tubuh membakar lebih banyak kalori yang dikonsumsi,” ujar Dr. Burdakov. Temuan ini dipublikasikan di jurnal Neuron seperti dikutip oleh situs Daily Mail edisi 17 November 2011.

Pada tahun 1960-an terdapat sebuah iklan populer dengan frase ‘ Got to work on egg’ di Inggris. Penelitian selanjutnya yang dilakukan para peneliti dari British Nutrition Foundation, sebagian didanai oleh perusahaan unggas, menyimpulkan bahwa tipe kolesterol yang ditemukan pada telur mempunyai efek minimal dalam meningkatkan risiko serangan jantung. Sedangkan riset sebelumnya menunjukkan bahwa, berkebalikan dengan persepsi umum, adalah sehat untuk sarapan pagi dengan telur sebelum bekerja.

Dikatakan bahwa penyebab meningkatnya risiko kolesterol adalah lemak jenuh yang terdapat dalam makanan, bukannya kolesterol yang terdapat pada telur. Merokok, kelebihan berat badan dan kurang berolah raga juga mempengaruhi lemak dalam darah dan menyebabkan kolesterol serta risiko serangan jantung.


TEMPO

Baca selengkapnya...

Sabtu, 19 November 2011

Dengan Tersenyum, Orang Jadi Susah Tebak Umur

Wajah seseorang yang menggambarkan kebahagiaan dapat menyesatkan orang lain dalam memprediksi usianya. Wajah seseorang yang menggambarkan kebahagiaan dapat terlihat lebih muda dibandingkan dengan usia sebenarnya. Karena tersenyum atau tertawa dapat melenturkan otot-otot di sekitar mata dan mulut.

Saat melihat orang tersenyum, maka penilaian orang akan melihatnya sebagai pribadi yang lebih positif, lebih menarik dan lebih muda.

Hasil penelitian yang dilakukan Max Planck Institute for Human Development di Berlin menunjukkan bahwa rahasia untuk wajah agar tampak lebih muda mungkin dengan mencari kebahagiaan yakni tersenyum. Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan dalam Psychology and Aging.

"Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa, ekspresi wajah dapat mempengaruhi orang lain dalam memperkirakan usia," kata Manuel Voelkle, seorang ilmuwan dari Max Planck Institute for Human Development di Berlin seperti dilansir dari MSNHealth, Jumat (11/11/2011).

Penelitian tersebut telah melibatkan 154 pria dan wanita Jerman dengan usia yang masih muda, setengah baya dan lanjut usia. Setidaknya dalam 10 sesi pengujian yang berbeda, setiap peserta ditunjukkan foto lebih dari 1.000 wajah dan diminta untuk menebak usia seseorang dalam foto-foto tersebut. Wajah orang-orang dalam foto tersebut terdiri dari ekspresi marah, takut, jijik, senang, sedih, dan ekspresi netral.

Wajah yang menggambarkan ekspresi netral seperti pada pas foto dianggap paling akurat digunakan untuk memperkirakan usia seseorang dalam foto tersebut. Tetapi wajah yang menggambarkan ekspresi yang sarat dengan emosi cenderung menyesatkan jika digunakan untuk memperkirakan usia.

Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa semakin tua usia maka akan semakin kurang akurat untuk menebak usia seseorang. Orang muda cenderung menilai usia orang lain lebih muda dari usia sebenarnya. Sedangkan orangtua cenderung menilai usia orang lain lebih tua dari usia sebenarnya.

Para peneliti terkejut ketika menemukan bahwa, wajah wanita yang lebih tua biasanya akan diperkirakan 3 tahun lebih muda dibandingkan pada pria yang lebih tua.

Dalam penelitian tersebut, riasan wajah bukan merupakan alasan mengapa wanita seringkali terlihat lebih muda dibandingkan dengan pria. Karena foto yang digunakan untuk penelitian tersebut merupakan hasil foto tanpa riasan wajah atau bahkan kacamata.

"Umur adalah salah satu kategori paling penting yang kita gunakan untuk menggambarkan seseorang. Wanita mungkin lebih memperhatikan penampilan fisik dibandingkan dengan pria. Atau dapat juga karena wanita memiliki harapan hidup lebih lama dibandingkan dengan pria," kata Voelkle.

Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa, senyum merupakan cara mudah untuk dapat terlihat lebih muda dari usia sebenarnya. Prosedur bedah agar terlihat lebih muda seperti face lift, akan lebih sulit dilakukan dan umumnya memiliki risiko yang tinggi jika dibandingkan dengan tersenyum.


Adelia Ratnadita - detikHealth

Baca selengkapnya...

Kamis, 17 November 2011

Perbedaan Hepatitis A, B dan C

Banyak yang mengira semua Hepatitis adalah penyakit hati yang sama, padahal tiap jenisnya berbeda dan mempunyai daya tular dan daya pengobatan yang berbeda pula. Hepatitis itu ada yang kadarnya ringan seperti Hepatitis A dan yang terberat seperti Hepaitis C. Di Indonesia tiga jenis Hepatitis itu adalah A, B dan C yang disebabkan virus. Apa perbedaan dari 3 hepatitis ini?.

Hepatitis merupakan peradangan pada hati yang biasanya disebabkan oleh virus. Hepatitis yang terjadi di Indonesia paling banyak disebabkan oleh virus hepatitis A, B dan C.

Hepatitis A, B dan C sama-sama disebabkan oleh virus, yaitu Hepatitis Virus tipe A (HVA), Hepatitis Virus tipe B (HVB) dan Hepatitis Virus tipe C (HVC). Namun ketiga virus menular dengan media yang berbeda.

Selain Hepatitis A, B dan C, di dunia juga ditemukan Hepatitis D, E, F dan G. Hepatitis D merupakan rekan dari infeksi Hepatitis B dan dapat memperparah infeksi, Hepatitis E hampir menyerupai Hepatitis A yang hanya terjadi di negara-negara berkembang. Sedangkan Hepatitis F baru ada sedikit kasus yang dilaporkan. Untuk virus terbaru Hepatitis G, seringkali terjadi pada infeksi bersamaan dengan Hepatitis B dan atau C.

Berikut perbedaan antara Hepatitis A, B dan C, seperti dilansir Mayoclinic, Rabu (9/11/2011):

Hepatitis A

Penularan virus Hepatitis A atau Hepatitis Virus tipe A (HVA) melalui fecal oral, yaitu virus ditemukan pada tinja. Virus ini juga mudah menular melalui makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi, juga terkadang melalui hubungan seks dengan penderita.

Gejala Hepatitis A biasanya tidak muncul sampai Anda memiliki virus selama beberapa minggu. Hepatitis A sangat terkait dengan pola hidup bersih. Dalam banyak kasus, infeksi Hepatitis A tidak pernah berkembang hingga separah Hepatitis B atau C sehingga tidak akan menyebabkan kanker hati. Meski demikian, Hepatitis A tetap harus diobati dengan baik karena mengurangi produktivitas bagi yang harus dirawat di rumah sakit.

Tanda dan gejala Hepatitis A yaitu:

Kelelahan
Mual dan muntah
Nyeri perut atau rasa tidak nyaman, terutama di daerah hati (pada sisi kanan bawah tulang rusuk)
Kehilangan nafsu makan
Demam
Urine berwarna gelap
Nyeri otot
Menguningnya kulit dan mata (jaundice).


Kasus-kasus ringan Hepatitis A biasanya tidak memerlukan pengobatan dan kebanyakan orang yang terinfeksi sembuh sepenuhnya tanpa kerusakan hati permanen.

Perilaku hidup bersih seperti mencuci tangan pakai sabun sebelum makan dan sesudah dari toilet adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi diri terhadap virus Hepatitis A.

Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk Hepatitis A, sebab infeksinya sendiri biasanya akan sembuh dalam 1-2 bulan. Namun untuk mengurangi dampak kerusakan pada hati sekaligus mempercepat proses penyembuhan, beberapa langkah penanganan berikut ini akan diberikan saat dirawat di rumah sakit.

1. Istirahat. Tujuannya untuk memberikan energi yang cukup bagi sistem kekebalan tubuh dalam memerangi infeksi.

2. Anti mual. Salah satu dampak dari infeksiHhepatitis A adalah rasa mual, yang mengurangi nafsu makan. Dampak ini harus diatasi karena asupan nutrisi sangat penting dalam proses penyembuhan.

3. Istirahatkan hati. Fungsi hati adalah memetabolisme obat-obat yang sudah dipakai di dalam tubuh. Karena hati sedang mengalami sakit radang, maka obat-obatan yang tidak perlu serta alkohol dan sejenisnya harus dihindari selama sakit.

Pencegahannya untuk Hepatitis A adalah melakukan vaksinasi yang juga tersedia untuk orang-orang yang berisiko tinggi.

Hepatitis B


Hepatitis Virus tipe B (HVB) dapat menular melalui darah dan cairan tubuh manusia yaitu kontak seksual, penularan dari ibu ke janin dalam kandungan dan melalui suntikan atau transfusi darah yang tercemar virus Hepatitis B, seperti pengguna narkoba suntik, pengguna alat kesehatan (jarum, pisau, gunting) yang tidak disterilkan sempurna, tindik, tato, pisau cukur, gunting kuku yang tidak steril.

Berbeda dengan Hepatitis A, virus Hepatitis B pada sebagian orang dapat menyebabkan Hepatitis B kronis, menyebabkan gagal hati, kanker hati atau sirosis yaitu kondisi yang menyebabkan jaringan parut permanen di hati.

Tanda dan gejala Hepatitis B biasanya muncul sekitar 3 bulan setelah terinfeksi dan dapat berkisar dari ringan sampai parah. Tanda dan gejala Hepatitis B hampir sama dengan hepatitis A, yaitu:

Sakit perut
Urine gelap
Demam
Nyeri sendi
Kehilangan nafsu makan
Mual dan muntah
Kelemahan dan kelelahan
Kulit menguning dan bagian putih mata (jaundice).


Kebanyakan orang yang terinfeksi Hepatitis B di saat dewasa sepenuhnya pulih. Namun bayi dan anak-anak jauh lebih mungkin untuk mengembangkan infeksi Hepatitis B kronis. Belum ada obat untuk hepatitis B namun vaksin dapat mencegah penularan penyakit ini.

Penyakit Hepatitis B bukan tidak bisa disembuhkan, namun proses pengobatannya biasanya dilakukan dalam jangka waktu lama atau bahkan seumur hidup. Jika tidak diobati, hepatitis B bisa berkembang menjadi sirosis dan kanker hati.

Pencegahannya seperti Hepatitis A, Hepatitis B bisa dilakukan dengan vaksinasi.

Hepatitis C

Hepatitis C mempunyai tingkat keparahan yang paling tinggi dibanding Hepatitis A dan B. Sama dengan Hepatitis B, Virus hepatitis C ditularkan lewat darah yang jalan utama infeksinya berasal dari transfusi darah atau produk darah yang belum diskrining (pemeriksaan), saling tukar jarum suntik oleh pengguna narkoba suntik (injecting drug user/IDU) serta jarum atau alat tato dan tindik yang tidak steril.

Infeksi virus Hepatitis C juga disebut sebagai infeksi terselubung (silent infection) karena pada infeksi dini seringkali tidak bergejala atau tidak ada gejala yang khas sehingga seringkali terlewatkan. Kebanyakan orang tidak tahu mereka terinfeksi Hepatitis C sampai kerusakan hati muncul atau melalui tes medis rutin.

Jika pun ada gejala, Hepatitis C biasanya hanya menunjukkan gejala seperti flu, yaitu:

Kelelahan
Demam
Mual atau nafsu makan yang buruk
Otot dan nyeri sendi
Nyeri di daerah hati.


Virus hepatitis C adalah virus yang secara genetik amat variatif dan memiliki angka mutasi tinggi, sehingga memungkinkan generasi virus yang beraneka ragam. Akibatnya belum ada vaksin yang berhasil dibuat untuk mencegah infeksi virus hepatitis C.

Sirosis terjadi pada 10-20 persen penderita hepatitis C kronik, dan kanker hati terjadi pada 1-5 persen penderita hepatitis C kronik dalam waktu 20-30 tahun. Serta sekitar 90 persen orang yang baru terinfeksi penyakitnya akan terus berkembang menjadi infeksi kronik.

Untuk Hepatitis C hingga kini belum ada vaksin pencegahnya.


Merry Wahyuningsih - detikHealth

Baca selengkapnya...

Rabu, 02 November 2011

Membedakan Pilek Dengan Flu

Orang awam kebanyakan sulit membedakan antara flu dan pilek (cold), padahal keduanya memiliki konsekuensi yang berbeda. Asal tahu saja, flu lebih berbahaya dari pada pilek. Lalu bagaimana membedakannya?.

Belajar mengenali pilek atau flu sangat penting, karena flu dapat menyebabkan komplikasi serius seperti radang paru-paru (pneumonia) hingga kematian. Segera mengobati flu dalam waktu 48 jam setelah munculnya gejala adalah langkah yang terbaik.

Cara mengenali pilek dan flu seperti dilansir dari WebMD, Kamis (27/10/2011) adalah:

1. Flu Datang dengan Cepat dan Tiba-tiba
Gejala flu seperti sakit tenggorokan, demam, sakit kepala, nyeri otot, hidung mampet dan batuk cenderung datang tiba-tiba dan lebih intens dari gejala pilek. Pilek biasanya hanya menyebabkan hidung meler atau tersumbat.

Gejala flu biasanya membaik setelah dua sampai lima hari, tapi kemudian merasa lemah selama seminggu atau lebih. Pilek datang secara bertahap dan berakhir setelah sekitar satu minggu.

2. Demam Biasanya Pertanda Flu
Beberapa orang mungkin sedikit mengalami demam ketika pilek, namun kebanyakan tidak. Sedangkan pada flu, penderitanya akan mengalami demam 37-38 derajat Celcius atau lebih tinggi. Demam flu pada anak-anak cenderung lebih tinggi suhunya dan anak-anak lebih mungkin terserang demam karena flu biasa.

3. Kelelahan Karena Flu Bisa Berlangsung Berminggu-minggu
Ketika sudah terserang flu, penderitanya akan mulai merasa sangat lelah dan pegal di seluruh tubuh. Kelelahan dan kelemahan tersebut dapat berlangsung sampai 3 minggu atau bahkan lebih lama pada orang tua dan penderita penyakit kronis atau gangguan sistem kekebalan tubuh.

Sedangkan pada pilek, gejalanya hanya berlangsung beberapa hari.

4. Pilek dan Flu Dapat Menyebabkan Sakit Kepala
Sakit kepala bukan merupakan indikator flu yang dapat diandalkan, karena pilek juga dapat menyebabkan sakit kepala. Tapi sakit kepala yang disebabkan oleh pilek cenderung lebih ringan daripada yang disebabkan oleh flu.

5. Batuk Pertanda Pilek Maupun Flu
Karena pilek dan flu adalah penyakit pernapasan yang mempengaruhi saluran udara, kedua-duanya dapat menyebabkan batuk.

6. Pneumonia atau radang paru-paru adalah infeksi paru-paru yang dapat menjadi komplikasi dari flu.
Hubungi dokter jika mengalami batuk terus-menerus, demam lebih tinggi dari 38 derajat Celcius, meriang, kesulitan bernapas, sesak napas, atau nyeri dada akibat batuk, atau batuk berdahak kuning kehijauan atau berdarah.

7. Sakit telinga Bisa Disebabkan Karena Pilek atau Flu
Pilek dan flu dapat menyebabkan sakit telinga karena mengiritasi saluran eustachius yang menghubungkan tenggorokan dengan telinga tengah. Iritasi dapat menyebabkan nyeri atau rasa terbakar. Sakit telinga karena pilek dan flu biasanya hilang dengan sendirinya.

Jika rasa sakit berlangsung lebih lama dari penyakitnya atau tiba-tiba merasakan sakit yang sangat, temuilah dokter. Mungkin telah terjadi infeksi telinga dan perlu perawatan.

8. Pilek Dimulai Dengan Sakit Tenggorokan
Kebanyakan pilek dimulai dengan sakit tenggorokan selama satu sampai dua hari. Hidung meler dan tersumbat juga umum dijumpai. Sakit tenggorokan juga dapat merupakan gejala flu. Tapi pada flu, sakit tenggorokan disertai dengan kelelahan dan gejala lainnya yang sering terjadi secara bersamaan.

9. Hidung Tersumbat Rata-Rata Disebabkan Pilek
Kecuali jika disertai demam yang sangat sakit dan menguras energi, hidung tersumbat umumnya disebabkan oleh pilek, meskipun banyak orang dengan flu juga melaporkan hidung tersumbat dan bersin.

10. Baik pilek maupun flu dapat menyebabkan infeksi sinus.
Gejalanya ditandai dengan rasa sakit yang dalam dan konstan di tulang pipi, dahi, atau hidung. Rasa sakit biasanya makin memburuk jika menggerakkan kepala tiba-tiba.

11. Tes Flu Dapat Mengenali Flu dengan Cepat
Cara tercepat dan paling efektif untuk mengetahui apakah terserang flu atau pilek adalah dengan menjalani tes di kantor dokter. Dengan memeriksa hidung atau tenggorokan, dokter dapat mengetahui apakah itu pilek atu flu hanya dalam waktu kurang dari 30 menit.

Jika ternyata positif mengidap flu dan gejalanya telah dimulai sejak 48 jam terakhir, dokter akan menyarankan pengobatan antivirus untuk mempercepat penyembuhan.

12. Segera Mulai Pengobatan Anti Flu
Flu bisa menjadi berbahaya, tapi obat-obatan antivirus dapat membuat pasien merasa baikan dan mempersingkat waktu sakit satu atau dua hari jika dimulai dengan segera.

13. Obat Pilek Bisa Kurangi Gejala
Obat-obatan yang biasa dibeli di apotek seperti dekongestan, obat batuk, dan antihistamin dapat meringankan gejala hidung mampet, batuk, dan hidung meler. Acetaminophen, ibuprofen, atau naproxen dapat mengobati nyeri atau sakit kepala.

14. Bacalah bahan aktif dan peringatan pada semua label produk.
Kebanyakan obat batuk dan flu mengandung bahan yang sama, sehingga bisa menyebabkan overdosis secara tidak sengaja.

Pencegahan Pilek dan Flu: Cuci Tangan
Mencuci tangan dengan benar dapat membantu mencegah penyebaran flu. Gosoklah kedua tangan dengan sabun dan air hangat selama 20 detik. Jangan lupa gosok juga sela-sela jari dan sekitar kuku. Bilas dan keringkan secara menyeluruh. Pembersih tangan berbahan dasar alkohol juga terbukti ampuh.

Seringlah mencuci tangan selama musim pilek dan flu, terutama setelah batuk, bersin, atau meniup hidung. Jika tidak dapat menemukan tisu, bersin atau batuklah ke siku, jangan ke tangan.

Pencegahan Flu: Vaksin
Vaksin flu terbuat dari virus flu dalam versi yang tidak berbahaya untuk membantu tubuh mengenali dan melawan flu sebenarnya. Vaksin ini sangat penting untuk anak-anak berusia 6 bulan ke atas, ibu hamil, orang dewasa berusia 50 tahun ke atas, dan pasien penyakit kronis atau penyakit sistem kekebalan tubuh. Anak sehat yang berusia 2 tahun ke atas dan orang dewasa sehat berusia di bawah 50 tahun yang tidak hamil dapat memilih vaksin semprot hidung.

Apakah Flu Babi (H1N1) Masih Mengancam?
Flu babi pernah mengguncang dunia pada tahun 2009, namun wabah ini resmi berakhir pada tahun 2010. Vaksin flu yang ada saat ini mampu melindungi dari flu babi dan flu musiman.

Flu babi dan gejala-gejala flu musiman biasanya berupa batuk, sakit tenggorokan, demam (meskipun tidak semua penderita flu mengalami demam) dan nyeri badan. Banyak pasien flu babi juga mengalami gangguan perut seperti muntah dan diare.


Putro Agus Harnowo - detikHealth

Baca selengkapnya...

Rabu, 07 September 2011

Obati Diabetes dengan "Selam"

Tekanan udara tinggi membuat oksigen lebih leluasa memasuki jaringan tubuh. Oksigen, zat yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme, digunakan untuk perbaikan sel yang rusak. Prinsip tersebut digunakan pada terapi hiperbarik oksigen untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Salah satu penyakit yang diupayakan sembuh dengan terapi hiperbarik adalah diabetes melitus (penyakit kencing manis). Diabetes yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah merupakan penyebab kematian nomor 6 di Indonesia dengan proporsi kematian 5,8 persen setelah stroke, tuberkulosis, hipertensi, cedera, dan perinatal (Kementerian Kesehatan 2007). Jumlah diabetes di Indonesia 8,4 juta penderita dan diperkirakan terus meningkat sampai 21,3 juta orang di tahun 2030.

Gangguan kesehatan ini timbul karena tubuh kekurangan insulin atau reseptor insulin tubuh tidak berfungsi baik. Insulin adalah hormon yang diproduksi sel beta di pankreas yang mengatur metabolisme glukosa menjadi energi serta mengubah kelebihan glukosa menjadi glikogen yang disimpan pada hati dan otot. Dalam jangka panjang, kadar glukosa darah yang tinggi akan menaikkan kadar kolesterol dan trigliserida darah. Selanjutnya akan terjadi aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah) yang membuat aliran darah tidak lancar sehingga tubuh kekurangan oksigen.

Penderita diabetes, terutama tipe II (gangguan pada reseptor insulin), telah banyak tertolong oleh terapi ini. Mayor Laut (K) Titut Harnanik, dokter dan Kepala Subdepartemen Faal Penyelaman TNI AL Armada Timur, mengatakan, terapi hiperbarik oksigen (HBO) mampu mempercepat kesembuhan dan mengurangi dosis obat yang diminum penderita diabetes.

Tahun 2008, Titut melakukan penelitian atas biaya Kementerian Kesehatan. Sebanyak 13 pasien diabetes diterapi memakai oksigen 100 persen dan tekanan 2,4 atmosfir (setara kedalaman 14 meter di bawah permukaan laut). Selama lima hari berturut-turut, para penderita diabetes tanpa luka terbuka diberi perlakuan ini selama 2 jam.

”Selama menjalani terapi HBO, pasien tetap mengonsumsi obat. Setelah menjalani HBO, terjadi penurunan gula darah secara signifikan. Jika biasanya tak pernah kurang dari 200 miligram per desiliter (mg/dl), kadar gula darah mereka bisa sampai 60 mg/dl. Maka dosis obat harus diturunkan,” kata Titut.

Di luar penelitian itu, Titut punya pasien diabetes tipe I (mengalami kerusakan pada fungsi pankreas sehingga tak bisa menghasilkan insulin). Setelah menjalani HBO beberapa waktu, pasien yang harus disuntik insulin itu bisa lepas dari ketergantungan pada insulin dari luar. ”HBO mengembalikan fungsi pankreas sebab sifat antioksidan pada oksigen,” ujarnya. Namun, pasien wajib diterapi HBO 3-5 kali per bulan, seumur hidup. Hal ini guna menjamin pasokan oksigen ke pankreas.

Menurut Suyanto Sidik, dokter spesialis penyakit dalam dari RS TNI AL dr Mintohardjo, HBO bersifat memperbaiki jumlah oksigen di dalam tubuh. Diabetes, tutur Suyanto, membuat kondisi pembuluh darah penderitanya buruk sehingga aliran darah tak lancar. Contohnya, ada pasien diabetes dengan luka terbuka yang tak sembuh atau tak kunjung kering. Hal itu terjadi karena pembuluh darah tak mendapat pasokan oksigen sehingga tak berfungsi normal dalam memperbaiki kerusakan sel.

Oksigen sebagai obat

Terapi HBO modern diperkenalkan peneliti Belanda, Ite Boerema, dalam artikel penelitian Life without blood tahun 1956. Dalam hal ini, molekul oksigen diberi tekanan tinggi sehingga mampu masuk ke pembuluh darah yang tersumbat atau peredaran darahnya terganggu. Oksigen lalu memicu metabolisme jaringan tubuh dan memperbaiki sel yang rusak.

”HBO merupakan pengobatan, seperti halnya dengan obat. Bedanya, ini memasukkan oksigen ke tubuh,” kata Suyanto.

Di RS Mintohardjo, ruang hiperbarik (ruang dengan udara bertekanan tinggi) berdaya tampung 12 orang, termasuk seorang perawat. Dalam ruangan mirip kapsul kapal selam itu, pasien diberi oksigen lewat selang di hidung, kemudian tekanan udara diatur oleh operator di luar kapsul.

Dokter di Pusat Hiperbarik RS TNI AL dr Mintohardjo Jakarta, Susan Manungkalit, mengatakan, HBO mampu meningkatkan kandungan oksigen pada plasma darah. Pada kondisi oksigen normal di udara bebas (20 persen) dengan tekanan normal (1 atmosfir), jumlah oksigen pada hemoglobin 20,1 persen dan plasma darah 0,32 persen. Jika diberi oksigen 100 persen dan tekanan normal 1 atmosfir, oksigen hemoglobin tetap 20,1 persen dan oksigen plasma darah jadi 2,14 persen. Ketika tekanan oksigen 100 persen dinaikkan jadi 3 atmosfir, jumlah oksigen dalam plasma darah jadi tiga kali lipat (6,42 persen).

”Jumlah oksigen sangat cukup untuk bertahan hidup meski tanpa kehadiran hemoglobin darah,” tulis peneliti Catherine A Heyneman, dalam jurnal Critical Care Nurse (2002), yang juga melakukan penelitian hiperbarik oksigen.

Meningkatnya tekanan dan volume oksigen menimbulkan oksigenasi pada jaringan yang mengalami kekurangan pasokan oksigen (hipoksia). Dampak lain, terjadinya pembaruan pembuluh darah, mendorong perkembangbiakan sel, dan meningkatkan ”kemampuan tempur” sel darah putih (leukosit).

Susan merekomendasikan agar pasien sebelum menjalani terapi hiperbarik oksigen harus menjalani scan kepala untuk mendeteksi kemungkinan ada kelainan pada tengkorak. Jika ada kelainan, bisa membahayakan pasien, misalnya bisa terjadi stroke. Syarat lain menjalani terapi HBO mirip dengan persyaratan umum menyelam, yaitu tidak boleh ada sinusitis (radang di hidung), dan tekanan darah normal. Karena itu, terapi ini juga disebut selam kering.


Ichwan Susanto

Baca selengkapnya...

Sabtu, 20 Agustus 2011

'Syaraf Kejepit', Picu Nyeri Tulang Belakang

Rasa nyeri hebat atau gangguan lain yang dirasakan pada tulang belakang oleh sebagian masyarakat terkadang masih dianggap remeh dan tidak diperhatikan.

Padahal sejatinya masalah yang terjadi pada tulang terlebih bagian belakang sebenarnya bukanlah masalah sepele. Nyeri tulang belakang adalah nyeri pada bagian belakang setinggi pinggang. Nyeri itu dapat menjalar maupun terlokalisir.

Penyebab nyeri itu dapat diakibatkan adanya gangguan pada struktur tulangnya, bantalan tulang atau otot-otot yang terlibat dalam menunjang tulang belakang itu sendiri atau akibat gangguan kejiwaan berupa psikosomatik.

Angka kejadian nyeri pinggang ini makin meningkat seiring dengan kemajuan industri di suatu negara atau perubahan pola aktifitas masyarakatnya. Penderita kelainan ini paling banyak pada usia produktif antara 20-45 tahun.

Hal ini sangat mengganggu produktifitas penderita maupun perusahaan yang mempekerjakannya. Penyebab hal itu akibat prolapsnya bantalan tulang belakang. Pada laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan wanita, hal ini mungkin diakibatkan laki-laki lebih banyak beban kerja yang beresiko.

Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik Peni Kusumastuti, SpRM, menjelaskan, permasalahan tulang belakang adalah suatu hal yang rumit.

"Tulang belakang terdiri dari struktur yang kompleks, yaitu terdiri dari tulang belakang itu sendiri, jaringan bantalan, otot jaringan ikat, persendian, dan syaraf," kata Peni.

Peni menambahkan, kalau salah satu struktur rusak maka struktur lain akan ikut terganggu. Jika ada bantalan yang rusak atau sakit, akan memengaruhi sistem persendian. Tulang belakang atas dan tulang belakang bagian bawah akan menekan bantalan tersebut dan menyebabkannya tidak stabil.

Jika keadaan tersebut terus dibiarkan, lama-kelamaan akan terjadi pengapuran pada tulang belakang.

"Belum lagi kalau ada syaraf yang terjepit, permasalahannya akan semakin akut. Rasa sakitnya bukan dapat terjadi pada bagian tulang belakang, bisa juga dirasakan pada ujung kaki," tambah dia.

Jika hal terus dibiarkan, lanjut dia, produktivitas seseorang dapat terganggu. "Rasa nyeri pada tulang belakang dapat menganggu seseorang dalam bekerja dan berdampak pada perusahaan juga," kata Peni.

Masalah nyeri tulang belakang adalah hal rumit, untuk mengatasi permasalahan itu memerlukan penatalaksanaan yang tepat.

"Kita tidak bisa langsung memutuskan cara penanganan dalam waktu yang singkat, dan memerlukan tim terpadu yang terdiri dari multidisiplin ilmu untuk menentukan penyebab dan penanganan yang tepat," terang Peni.

Tak selalu operasi

Sementara itu, Spesialis Bedah Saraf dari SW Rehabilitation Center , Jakarta, Dr.0Agus Yunianto, Sp.BS menjelaskan untuk mengatasi nyeri dilakukan pain management, yaitu tindakan untuk mencari sedetail mungkin sumber nyeri dan dilakukan tindakan yang tepat untuk mengatasi nyeri tersebut.

Selama ini, ada anggapan atau ketakutan di masyarakat bahwa nyeri karena saraf terjepit pasti harus dioperasi yang bisa melumpuhkan.

“Itu salah. Dengan pain management, nyeri dikelola supaya hilang atau bisa dikurangi, tidak harus dengan operasi,” jelas Agus lagi.

Bahkan, 80% pasien dengan nyeri di tulang belakang (leher, punggung sampai pinggang) bisa sembuh tanpa operasi.

Ini karena sebagian besar nyeri dikarenakan penyakit degeneratif biasa. Mungkin hanya dengan mengubah sikap atau kebiasaan, seperti kebiasaan duduk atau posisi tidur yang salah.

Bisa juga karena overweight, sehingga secara gravitasi tulang belakang menahan beban tubuh yang lebih berat. Kebiasaan lain seperti merokok juga bisa membuat tulang keropos, begitu juga olahraga yang salah.


Inilah.com

Baca selengkapnya...

Sabtu, 30 Juli 2011

Kekeliruan Seputar Penyebab Kanker

Beberapa hal memang diketahui bisa menyebabkan kanker. Tapi sayangnya ada beberapa kesalahpahaman mengenai penyebab kanker yang beredar di masyarakat. Apa saja mitos seputar penyebab kanker?

Mitos seputar penyebab kanker dari benda dan produk sehari-hari bisa membuat seseorang menjadi ketakutan dan khawatir berlebihan mengenai kesehatan dirinya atau orang lain.

Sebelum menjadi panik, Timothy Moynihan, MD, spesialis kanker dari Mayo Clinic di Rochester, Minnesota memberikan beberapa penjelasan mengenai mitos seputar penyebab kanker, seperti dikutip dari Mayoclinic, Selasa (19/7/2011) yaitu:

Mitos: Deodoran bisa menyebabkan kanker payudara.
Fakta: Hingga saat ini belum ada bukti yang konklusif mengenai hubungan antara penggunaan antiperspirants atau deodoran dengan kanker payudara. Beberapa laporan memang menuturkan bahwa kandungan bahan seperti paraben dan alumunium bisa terserap melalui kulit dan memasuki tubuh. Tapi tidak ada studi klinis yang menunjukkan produk ini bisa menyebabkan kanker. Jika memang merasa khawatir, maka pilihlah produk antiperspirant atau deodoran yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya.

Mitos: Wadah plastik dan pembungkus makanan untuk microwave bisa menyebabkan kanker.
Fakta: Jika memang di wadah tersebut sudah dicantumkan kode aman untuk makanan, maka wadah atau pembungkus makanan ini aman digunakan. Tapi jika wadah tersebut tidak diperuntukkan untuk microwave, maka jangan digunakan karena bahan di dalam wadah tersebut berpotensi mengalami kebocoran dan bereaksi dengan makanan saat terkena suhu panas.

Mitos: Orang dengan kanker tidak boleh mengonsumsi gula karena bisa membuat kanker tumbuh lebih cepat.
Fakta: Semua sel termasuk sel kanker memang bergantung pada gula darah (glukosa) untuk energi. Tapi memberikan gula lebih banyak pada sel-sel kanker tidak mempercepat pertumbuhannya, dan mengurangi gula juga tidak memperlambat pertumbuhannya.

Mitos: Orang baik tidak akan mendapatkan kanker.
Fakta: Pada zaman kuno, orang yang sakit sering dipandang sebagai hukuman atas tindakan atau pikiran yang buruk dan masih banyak dipercaya oleh orang. Tapi tidak ada bukti sama sekali bahwa orang baik bisa terbebas dari kanker.

Mitos: Kanker bisa menular.
Fakta: Kanker bukanlah penyakit menular, karenanya tidak perlu menghindari orang yang terkena kanker. Menghabiskan waktu dna menyentuh orangd engan kanker justru bisa menjadi bentuk dukungan yang baik.


Vera Farah Bararah - detikHealth

Baca selengkapnya...

Meditasi Bisa Membuat Kinerja Otak Selalu Muda

Bukanlah hal yang mengejutkan jika selama meditasi otak mengalami relaksasi. Yang mengejutkan adalah bahwa meditasi mungkin memiliki efek jangka panjang pada arsitektur otak yang membuat otak selalu muda dan memperlambat penuaan.

Sara Lazar dan timnya di Harvard University mempelajari meditator (orang yang bermeditasi), yang telah berlatih seni meditasi selama 6 jam per minggu dalam sembilan tahun.

Para peneliti menemukan bahwa anterior insula kanan dan korteks prefrontal di otak para meditator yang berpengalaman ini ternyata lebih tebal daripada non meditators pada usia yang sama.

Lazar berpendapat, proses meditasi lah yang membalik proses penipisan struktur otak yang biasanya terjadi dari waktu ke waktu. Bagian otak prefrontal cortex adalah pusat proses berpikir dan perencanaan, dan meditasi dapat berfungsi membantu otak yang mengalami penuaan agar berfungsi seperti otak muda.

Baru-baru ini, sebuah penelitian dari UCLA menunjukkan bahwa orang yang bermeditasi juga memiliki koneksi yang kuat antar daerah di otaknya. Penelitian tersebut juga memperlihatkan berkurangnya penyusutan otak yang biasanya terjadi seiring pertambahan usia. Koneksi yang kuat ini akan mempengaruhi kemampuan sinyal-sinyal listrik untuk sampai ke otak. Dan secara signifikan, efek ini terjadi seluruh otak, bukan hanya di daerah tertentu.

Asisten profesor di Laboratorium Neuro Imaging UCLA, Eileen Luders dan rekan-rekannya telah menemukan adanya perbedaan otak antara meditator dan kontrol yang melibatkan jaringan berskala besar seperti bagian otak frontal, temporal, parietal dan oksipital lobus dan corpus callosum anterior, serta struktur limbik dan batang otak.

"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa meditator selama jangka panjang memiliki serat materi putih yang lebih banyak, lebih padat atau lebih terisolasi di seluruh otak," kata Luders seperti dilansir dari psychologytoday, Senin (25/7/2011).

"Kami juga menemukan bahwa penurunan jaringan materi putih yang berkaitan dengan usia normal jauh berkurang pada praktisi meditasi yang aktif. Ada kemungkinan bahwa para meditasi aktif, terutama selama periode waktu yang panjang, dapat menyebabkan perubahan pada tingkat mikro-anatomi," ujar Luders.

Menurut Luders, meditasi mungkin tidak hanya menyebabkan perubahan anatomi otak yang disebabkan oleh adanya rangsang pertumbuhan baru tetapi meditasi juga dapat mencegah kerusakan otak.

"Artinya, jika dilakukan secara teratur dan selama bertahun-tahun, meditasi dapat memperlambat penuaan terkait atrofi otak dan dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh secara positif," kata Luders.

Meskipun tergoda untuk berasumsi bahwa perbedaan antara kedua kelompoklah yang sebenarnya membenarkan efek pengaruh meditasi, masih ada pertanyaan yang belum terjawab, yaitu otak yang alami versus otak karena pelatihan.

"Ada kemungkinan bahwa meditator mungkin pada dasarnya memiliki otak yang berbeda. Misalnya, anatomi otak tertentu pada meditator mungkin telah menarik individu itu berkeinginan untuk meditasi atau membantu mempertahankan suatu latihan yang sedang berlangsung. Artinya bahwa meningkatnya konektivitas serat pada meditator menyebabkan kecenderungan untuk melakukan meditasi, bukannya konsekuensi dari praktik meditasi tersebut," jelas Luders.

Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut memang diperlukan sebelum meditasi dapat direkomendasikan sebagai cara untuk menyehatkan otak. Namun demikian, Luders yang juga sebenarnya adalah seorang meditator mengatakan, "Meditasi tampaknya menjadi latihan mental yang kuat dan berpotensi mengubah struktur fisik otak".


Putro Agus Harnowo - detikHealth

Baca selengkapnya...

Minggu, 17 Juli 2011

Jangan Cemas Punya Anak Hiperaktif

Anak hiperaktif biasanya susah memusatkan perhatian, bereaksi cepat tanpa pikir panjang dan beraktifitas fisik yang berlebihan. Banyak orangtua yang kadang menyerah memiliki anak hiperaktif. Tapi jangan khawatir, anak hiperaktif juga bisa dikendalikan dan tak kalah pintar dari anak normal.

Di Indonesia, sekitar 10 persen anak usia Sekolah Dasar (SD) mengalami perilaku hiperaktif. Anak hiperaktif menunjuk pada ketidakmampuan untuk mengontrol perilaku, sehingga aktivitas melebihi rata-rata anak pada umumnya. Perilaku hiperaktif ini dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain sebab kadangkala anak tidak bisa memperkirakan dampak akibat dari perilakunya.

"Anak yang hiperaktif tidak selalu identik dengan bodoh atau kurang pintar. Anak tersebut hanya tidak bisa memusatkan perhatiannya dengan baik," kata Dr. M.G. Adiyanti, M.S., psikolog anak dari Fakultas Psikologi UGM seusai seminar "Apakah Anak Saya Hiperaktif?” di Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada (UGM), Sabtu (09/07/2011).

Adiyanti mengatakan anak hiperaktif berisiko tinggi untuk mengalami kegagalan dalam menjalankan tugas-tugas yang terstruktur, sehingga sang anak membutuhkan keteraturan dan ketekunan berkesinambungan. Di sekolah, hal yang banyak ditemui adalah kegagalan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Dalam pergaulan sehari-hari, anak hiperaktif seringkali mengalamai kesulitan terutama dalam mempertahankan pertemanan.

Menurut dia, hiperaktivitas memiliki tiga gejala utama. Pertama, in-atensi yakni tidak dapat memusatkan perhatian. Kedua, impulsivitas atau mereaksi dengan cepat tanpa harus berpikir panjang. Ketiga hiperaktivitas, yakni aktivitas fisik yang berlebihan diatas usia rata-rata anak seusianya.

Selain faktor fisiologis dan neurologis kata dia, dampak pola konsumsi obat tertentu menjadi faktor yang terjadinya hiperaktivitas. Jika penyebab keduanya tidak ditemukan, kemungkinan anak tersebut tidak mendapatkan cara pendidikan norma perilaku secara tepat.

"Untuk mengatasinya, orang tua dan guru di sekolah harus mampu mengatur pola komunikasi dengan anak secara baik. Kebiasaan bertindak kasar dan bersuara keras pada anak sebaiknya dihindarkan," katanya.

Sementara itu menurut dokter spesialis anak, dr. Ratih SPA, anak hiperaktif terjadi akibat gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas. Hal itu terjadi pada 4-6 persen anak usia sekolah dan 2-4 persen pada usia dewasa.

"Lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan wanita. Umumnya pada anak sebelum usia 7 tahun," kata Ratih.

Ratih mengatakan tujuh faktor yang menjadi penyebab anak jadi hiperaktif yakni faktor genetik, diet gula dan zat pengawet, pola asuh yang buruk, masalah keluarga, sekolah yang tidak efektif, adanya pengaruh rokok dan alkohol saat kehamilan serta adanya perlukaan di otak.

Untuk mengetahui anak hiperaktif atau tidaknya, maka orang tua harus mengetahui gejala anak hiperaktif ditandai perilaku mudah frustasi, mudah menangis, overaksi dan cepat marah. Selanjutnya, ditunjukkan rasa percaya diri yang rendah, sulit berteman, sulit beradaptasi dan kurang matang secara sosial.

"Kalau ada anak yang hiperaktif, selain perlu terapi konseling dan obat-obatan, perlu juga adanya peran orang tua dan sekolah dalam memberi pendidikan yang baik pada anak," katanya.

Ratih mengatakan untuk mencegah anak jadi hiperaktif, orangtua disarankan untuk selalu menghargai anak apa adanya. Salah satu cara adalah habiskan waktu lebih banyak dengan anak. Selalu berbicara lembut dan gunakan bahasa yang positif. "Namun tidak mentolerir perilaku yang tidak sesuai," katanya.

Menurut Ratih anak hiperaktif tidak bisa sembuh hanya dengan cara diobati. Namun butuh terapi dari psikolog, dokter anak, tim tumbuh kembang anak, dukungan keluarga dan guru sekolah yang baik. Dengan perawatan yang terintegerasi maka anak hiperakif bisa dikendalikan.

"Anak yang hiperaktif bisa menjadi anak yang tidak kalah sukses jika hiperaktif dapat terkontrol, dan bisa bersosialisasi dan disiplin yang baik," pungkas Ratih.


Bagus Kurniawan

Baca selengkapnya...

Minggu, 14 November 2010

"Kegilaan" Mengintai Kita

Gangguan jiwa khususnya depresi berat, diperkirakan akan menjadi penyakit nomor satu di dunia pada 2020.

Laporan "The World Health Report" belum lama ini mencatat, kasus gangguan mental tumbuh sangat tinggi. Laporan tersebut menyebutkan 24 persen pengunjung fasilitas kesehatan dasar terdeteksi mengalami gangguan mental dan emosi.

"Jika dilakukan screening (uji kejiwaan) maka berarti satu di antara 10 orang dewasa mengalami gangguan jiwa," kata laporan tersebut.

Artinya jika anda tengah berkumpul dengan 10 orang rekan sejawat anda di sebuah komunitas, bisa jadi salah satu teman anda atau bahkan anda sendiri adalah penderita gangguan jiwa.

Kemajuan zaman serta pesatnya perkembangan berbagai aspek kehidupan di dunia juga menimbulkan akses luas yang bisa menimbulkan masalah sosial serta kesehatan jiwa masyarakat.

Stres akibat pekerjaan (beban pekerjaan, gaji tidak sesuai atau jenjang karir tidak jelas), masalah himpitan ekonomi (krisis ekonomi yang tidak pulih-pulih), masalah keluarga (kian tingginya kasus perselingkuhan), serta kegagalan mencapai tujuan hidup (misalnya, gagal terpilih dalam Pemilu Legislatif atau Pemilu Kepala Daerah) adalah beberapa faktor yang bisa menyebabkan "kegilaan".

Tekanan-tekanan berat terhadap kejiwaan itu bisa berkembang menjadi "schizophrenia" atau gangguan jiwa akut.

"Schizophrenia" berasal dari dua kata, yaitu "schizo" (retak atau pecah/split) dan "phrenia" (jiwa). Penyandang "schizophrenia" adalah seseorang yang mengalami keretakan jiwa atau keretakan kepribadian.

Salah satu gejala klinis "schizophrenia" positif, adalah jika seseorang sudah mulai "ngobrol sendiri". Gejala-gejala itu dapat terjadi kapan saja. Umumnya, pada pria biasanya timbul pada akhir masa kanak-kanak atau awal usia 20-an, sedangkan pada wanita pada usia 20-an atau awal 30-an.

Gejala "schizophrenia" terbagi dalam tiga kategori, yakni gejala positif, gejala negatif dan gejala kognitif.

Gejala positif antara lain ditandai dengan keadaan delusi atau waham, yaitu keyakinan yang tidak masuk akal, misalnya merasa menjadi orang paling terkenal.

Gejala positif lainnya, yakni halusinasi, yaitu mendengar, melihat, merasakan, mencium sesuatu yang sebenarnya tidak ada.

Gejala positif ketiga, yakni pikiran paranoid, yaitu kecurigaan yang berlebihan. Contohnya merasa ada seseorang yang berkomplot melawan, mencoba mencelakai atau mengikuti, percaya ada makhluk asing yang mengikuti dan yakin dirinya diculik dan dibawa ke planet lain.

Sedangkan gejala negatif "schizophrenia" ditandai dengan motivasi rendah (low motivation). Penderita akan kehilangan ketertarikan pada semua aspek kehidupan. Energinya terkuras sehingga mengalami kesulitan melakukan hal-hal biasa dilakukan, misalnya bangun tidur dan membersihkan rumah, lebih suka menghabiskan waktu sendirian dan merasa terisolasi.

Seorang "schizophren" juga dapat dikenali dengan gejala kognitif, seperti mengalami problem dengan perhatian dan ingatan. Pikiran mudah kacau sehingga tidak bisa mendengarkan musik atau menonton televisi lebih dari beberapa menit, sulit mengingat sesuatu, seperti daftar belanjaan.

Seorang "schizophren" juga cenderung tidak dapat berkosentrasi, sehingga sulit membaca, menonton televisi dari awal hingga selesai, sulit mengingat dan mempelajari sesuatu yang baru.

Gejala kognitif lain adalah miskin perbendaharaan kata dan proses berpikir yang lambat. Misalnya saat mengatakan sesuatu dan lupa apa yang telah diucapkan, perlu usaha keras untuk melakukannya.

Dalam ilmu kedokteran, "schizophrenia" dikategorikan sebagai penyakit neurologi (terkait dengan sistem kerja otak). Pada otak orang orang normal proses penyampaian pesan secara kimiawi (neurotransmitter) akan diproses dan diteruskan secara baik pesan itu ke seluruh fungsi otak.

Pada penderita "schizophrenia" produksi neurotransmitter dopamin berlebihan, sedangkan kadar dopamin tersebut berperan penting pada perasaan senang dan pengalaman mood yang berbeda. Bila kadar dopamin tidak seimbang berlebihan atau kurang maka penderita dapat mengalami gejala positif dan negatif.

Penyebab ketidakseimbangan dopamin ini masih belum diketahui atau dimengerti sepenuhnya. Pada kenyataannya, awal terjadinya "schizophrenia" kemungkinan disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor tersebut.

Faktor-faktor yang mungkin dapat mempengaruhi terjadinya "schizophrenia", antara lain terkait dengan sejarah keluarga, berkembang di perkotaan, penyalahgunaan obat seperti amphetamine, stres yang berlebihan, dan komplikasi kehamilan.


Tak hanya kota besar

Kehidupan yang bergulir cepat dengan persaingan ketat, saat ini tidak lagi hanya terjadi kota besar seperti Jakarta namun telah terjadi di semua daerah, termasuk Kaltim.

Hasil riset Kementerian Kesehatan yang menyebutkan bahwa dari tiga juta warga Kaltim yang berusia 15 tahun ke atas, sekitar 200 ribu jiwa terindikasi mengalami gangguan jiwa. Faktor utama antara lain stres karena pekerjaan, ekonomi serta masalah keluarga.

Seorang dokter spesialis kejiwaan di Samarinda pernah mengungkapkan bahwa penderita gangguan kejiwaan di Kalimantan Timur mengalami kenaikan lima hingga 10 persen tiap tahun. Pada 2007 lalu jumlah pasien gangguan jiwa hanya 131 ribu orang namun pada 2010 telah mencapai 150 ribu orang, kata dokter spesialis kejiwaan, Jaya Mualim.

Diperkirakan bahwa jumlah penderita gangguan kejiwaan tersebut, sebagian besar adalah penderita gangguan jiwa ringan yang berada di kawasan perkotaan. Sedangkan penderita jiwa berat hanya sektar 3.000 orang.

Kondisi ini juga diperparah kurangnya minat penderita memanfaatkan fasilitas kesehatan seperti memeriksakan kesehatannya ke dokter dan Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Selain itu, jumlah dokter spesialis kejiwaan di Kalimantan Timur hanya 10 orang. Padahal idealnya satu dokter berbanding 1.000 orang dengan jumlah penderita yang diperiksa ke dokter angkanya masih berkisar satu sampai lima persen saja.

Direktur Rumah Sakit Khusus Daerah Atma Husada Mahakam atau dulunya dikenal sebagai RSJ (Rumah Sakit Jiwa) Samarinda H. Ardiansyah membenarkan hal itu.

Jumlah psikiater di Kaltim, misalnya, sangat terbatas sehingga memang berpotensi tidak mendapat pelayanan kesehatan dengan baik.

Idealnya, untuk rumah sakit setara RS Atma Husada (tipe A) minimal ada tujuh psikiater. Paling tidak, setiap daerah (kabupaten/kota) memiliki masing-masing satu dokter yang bertugas melayani pasien mengalami gangguan jiwa.

Bisa Sembuh
Sikap masyarakat atau keluarga dalam mendukung kesembuhan penderita juga relatif rendah. Hal itu diakui oleh Ardiansyah. Saat ini sal atau ruangan sering kelebihan daya tampung pasien (overload) selain ada kecenderungan pasien meningkat, ternyata juga karena sejumlah pasien yang sudah dinyatakan sembuh, ternyata tidak diterima oleh keluarganya sehingga jadi beban RSJ untuk menampung mereka.

Kesalahan umum masyarakat yang lain adalah sering mengganggap orang yang mengalami gejala sakit mental sebagai gejala terkena guna-guna, teluh, tenung atau santet. Padahal kian lama mendapat penanganan semestinya, maka upaya penyembuhan kian sulit.

Kenyataannya dewasa ini ilmu kedokteran mengalami kemajuan yang pesat sehingga telah menemukan mekanisme terjadinya "schizophrenia" dan obat-obatan anti-"schizophrenia" sehingga penderita dapat pulih kembali dan dapat kembali menjalani kehidupan yang normal.

Pihaknya berharap agar semua pihak mendukung untuk penambahan jumlah dokter spesialis kejiwaan. Keberadaan psikiater penting bagi masyarakat dalam memberikan pelayanan kesehatan kejiwaan.

Apalagi dikaitkan dengan kondisi saat ini, masyarakat rentan terhadap gangguan kejiwaan akibat tekanan ekonomi yang kian berat terasa.

Paling tidak, masalah yang dianggap sepele namun termasuk dalam gangguan kejiwaan, misalnya rasa cemas tanpa kendali bisa mendapat penanganan lebih awal karena jumlah psikiater memadai.

Ardiansyah mengatakan bahwa langkah-langkah membantu mengatasi gejala skizofrenia, antara lain belajar menanggulangi stres, depresi dan pikiran negatif, serta menjauhi alkohol dan narkoba.

Bantuan dan dukungan orang dekat atau keluarga sangat dibutuhkan untuk mengurangi stres atau depresi.

Ia menambahkan bahwa upaya-upaya untuk mengurangi stres atau depresi berat yang bisa menimbulkan penyakit gangguan jiwa bisa dengan mencari kesibukan bermanfaat di luar pekerjaan rutin yang menyita pikiran, relaksasi serta memperkokoh pengetahuan agama.

Tampaknya, dalam kondisi seperti ini, maka salah satu cara efektif dalam menghadapi berbagai tekanan berat kehidupan yang bisa menyeret setiap orang dalam "pusaran kegilaan" adalah membentengi diri dengan keimanan dan ketaqwaan.

Ya, jawaban agar tidak stres dan despresi menghadapi "dunia kian edan" ini adalah mengembalikan semuanya kepada Sang Pencipta, yang menentukan rezeki, hidup dan mati, kata Ardiansyah.


Iskandar Zulkarnaen-Antara

Baca selengkapnya...

Sabtu, 24 April 2010

Sumber Kalsium untuk Jaga Kekuatan Tulang Anda

Agar kepadatan tulang Anda tetap terjaga, konsumsilah susu dan makanan yang mengandung kalsium.

Saat bayi, orangtua rajin memberikan kita susu. Tapi mengapa beranjak dewasa, kita semakin malas minum susu? Padahal, kalsium punya banyak manfaat untuk tulang dan gigi Anda.

Susu penambah kepadatan massa tulang telah menjadi bagian dari gaya hidup, berikut berbagai aktivitas untuk menjaga kesehatan tulang. Salah satu fokus perhatian adalah pada massa tulang yang semakin berkurang akibat penambahan usia.

Selain pada susu, kepadatan massa tulang juga turut didukung banyak hal. Kalsium terkandung pula di dalam susu, ikan teri, sup tulang, dan sayuran hijau seperti bayam dan kacang-kacangan. Agar kepadatan tulang Anda tetap terjaga, konsumsilah susu dan makanan yang mengandung kalsium.

Kemudian, agar kalsium yang berasal dari susu dan makanan dapat diserap sempurna, diperlukan vitamin D. Sumber vitamin D, antara lain sinar matahari pagi (antara pukul 06.00-09.00 WIB) dan sore (setelah pukul 16.00 WIB), ikan salmon, sarden, kuning telur, hati, susu, keju, dan produk olahan susu lainnya.

Cara lain untuk memperkuat dan menambah kepadatan massa tulang adalah berolahraga. Ada begitu banyak pilihan jenis olahraga yang bisa Anda coba, misalnya bersepeda, berenang, jogging, berjalan kaki, atau naik-turun tangga.

Gaya hidup sehat juga sangat memengaruhi kekuatan dan kepadatan massa tulang. Mulai dari sekarang berhentilah merokok, mengurangi intensitas minum kopi, alKohol, teh, dan cola. Minuman-minuman semacam itu bisa menghambat penyerapan kalsium. Sebaliknya, konsumsilah makanan bergizi yang memenuhi 4 sehat 5 sempurna.


Okezone

Baca selengkapnya...

Sabtu, 17 April 2010

Tanda-tanda Overdosis Vitamin

Terkadang orang masih terus mengonsumsi suplemen vitamin meskipun kebutuhan vitamin dalam tubuhnya telah terpenuhi. Akibatnya sering terjadi kondisi overdosis vitamin. Apa saja tanda-tanda overdosis vitamin?

Vitamin adalah nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah yang cukup oleh tubuh manusia untuk menjalankan fungsi tertentu. Namun, jika tubuh kelebihan vitamin alias overdosis justru akan menimbulkan efek samping yang buruk.

Vitamin diklasifikasikan manjadi dua, yaitu yang larut dalam air (vitamin B dan C) dan larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K). Semua vitamin diperoleh dari sumber tumbuhan dan hewan, atau keduanya.

Tidak adanya vitamin dalam tubuh dapat menimbulkan suatu kondisi yang dikenal sebagai defisiensi vitamin (kekurangan vitamin).

Beberapa penyakit dari defisiensi vitamin menunjukkan kondisi medis yang cukup parah, dan karenanya orang disarankan untuk melakukan diet seimbang untuk mencegah kondisi ini. Ada juga tersedia suplemen vitamin yang dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin dalam tubuh.

Kondisi overdosis vitamin muncul ketika ada kelebihan asupan salah satu vitamin. Kondisi ini juga dikenal sebagai keracunan vitamin, karena kelebihan vitamin dalam tubuh menimbulkan beberapa efek samping.

Overdosis vitamin yang larut dalam lemak menimbulkan efek samping yang lebih serius dibandingkan dengan vitamin yang larut dalam air.

Hal ini karena, kelebihan vitamin yang larut dalam air bisa diatasi dengan banyak minum dan mengeluarkannya dari tubuh melalui urin. Ini bertentangan dengan vitamin yang larut dalam lemak.

Seperti dilansir vitamins-nutrition.org, Jumat (9/4/2010), gejala-gejala overdosis atau keracunan vitamin tergantung pada jumlah vitamin yang berlebih.

Overdosis vitamin A

Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang penting bagi penglihatan normal dan produksi sel di dalam tubuh. Gejala overdosis vitamin A:

- Penglihatan kabur
-
Pusing
- Keadaan pingsan
- Haid tidak teratur
- Mual
- Insomnia
- Diare
- Ruam kulit
- Nyeri sendi
- Sakit kepala

Overdosis vitamin B

Vitamin B, juga dikenal sebagai B kompleks, adalah satu set vitamin B1 (thiamin), B2 (riboflavin), B3 (niacin), B6 (pyridoxine), B9 (asam folat), dan B12 (cobalamin).
Gejala overdosis vitamin B:

- Susah bernapas
- Nyeri dengan sensai terbakar
- Mati rasa di kaki dan tangan
- Kehilangan koordinasi otot
- Sakit kepala
- Depresi
- Kelumpuhan

Overdosis vitamin C

Vitamin C atau asam askorbat sangat penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan juga untuk menyembuhkan luka lebih cepat.
Gejala overdosis vitamin C:

- Sariawan
- Batu ginjal
- Diare
- Sakit perut
- Badan panas
- Sakit perut
- Insomnia

Overdosis vitamin D

Vitamin D atau calciferol diperlukan untuk penyerapan kalsium serta pertumbuhan dan pemeliharaan tulang dalam tubuh.
Gejala overdosis vitamin D:

- Kelemahan otot
- Sakit kepala
- Tuli
- Kehilangan nafsu makan
- Mual
- Kelelahan
- Muntah
-
Nyeri tulang

Overdosis vitamin E

Vitamin E merupakan antioksidan penting yang juga diperlukan untuk reproduksi normal pada manusia.
Gejala overdosis vitamin E adalah:

- Hipertensi
- Kelemahan otot
- Kelelahan
- Payudara lunak
- Lambat penyembuhan luka

Overdosis vitamin K
Vitamin K merupakan vitamin penting yang dibutuhkan oleh tubuh karena membantu dalam penggumpalan darah.
Gejala overdosis vitamin K meliputi:

- Mual
- Muntah
- Anemia
- Diare
- Ruam kulit

Jika ada gejala yang disebutkan di atas, pengobatan overdosis vitamin sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter. Karena sebagian besar gejalanya seperti gejala medis yang lain, maka penting untuk didiagnosa dengan baik.

Segera hentikan asupan suplemen vitamin adalah langkah utama dalam mengobati overdosis vitamin. Kedua, dokter mungkin menyarankan untuk menghindari makan makanan yang tinggi kadar vitamin masing-masing. Ketiga, dokter mungkin meresepkan beberapa obat yang membantu dalam mengobati gejala overdosis vitamin.

Gejala overdosis vitamin dapat diobati jika tepat waktu dan perawatan yang tepat dilakukan. Sebagai tindakan pencegahan, perlu juga untuk memeriksa label multivitamin dan suplemen untuk agar lebih aman.


Merry Wahyuningsih - detikHealth

Baca selengkapnya...

Jumat, 16 April 2010

Seberapa Aman MSG Dikonsumsi?

Kontroversi konsumsi monosodium glutamate (MSG) atau penyedap rasa dalam makanan tak pernah usai. Asosiasi industri glutamat bersikeras MSG aman buat tubuh sebaliknya pakar kesehatan tak berhenti mengingatkan bahaya MSG.

Pelaku industri mengatakan glutamat buatan dalam MSG tidak berbeda dengan glutamat alami yang tertelan saat makan makanan yang mengandung protein.

Pelaku industri mencontohkan setengah sendok teh MSG dalam setiap 1 pound (0,45 kg) daging berisi kurang dari 10 persen kandungan glutamat alami yang ada dalam daging ayam.

Sebenarnya amankah konsumsi MSG untuk tubuh?

Dilansir dari herbsspices, Senin (11/4/2010), badan pengawas obat dan makanan Amerika (FDA) mengakui MSG sebagai produk aman yang sama amannya seperti garam, merica dan gula.

Asosiasi industri glutamat mengutip rekomendasi badan kesehatan dunia (WHO) yang membatasi konsumsi MSG yang aman adalah 1/3 ounce per hari atau 9,45 gram per hari.

Tapi seperti dilansir helium.com, MSG memiliki efek samping bagi anak-anak dan orang dewasa. MSG memang membuat masakan menjadi lebih gurih karena mengandung garam sodium dari asam glutamat tapi tidak mengandung nilai gizi selain hanya untuk meningkatkan cita rasanya.

MSG juga dimasukkan dalam kategori excitotoxin atau neurotoksin yang memiliki efek yang lama kelamaan (degeneratif) merusak otak dan sistem saraf.

Cara kerja MSG yang merusak saraf otak ini melalui selaput di dalam mulut ketika dimasuki aliran darah melalui makanan yang mengandung MSG.

MSG dibuat dengan menggunakan proses buatan yang memecah dan mengubah glutamat terikat ke dalam bentuk bebas. Glutamat bebas ini bisa memasuki aliran darah 10 kali lebih cepat dibanding glutamat alami.

Efek MSG dan excitotoxins menyebabkan orang akan makan lagi setelah makanan makanan yang mengandung MSG karena efek MSG dan excitotoxins memicu insulin, adrenalin, penyimpanan lemak, ketagihan untuk makan.

Seperti dikutip dari eHow, Senin (12/4/2010) ada beberapa efek samping yang bisa timbul setelah mengonsumsi MSG yaitu:

1. Sensasi atau rasa terbakar di bagian belakang leher dan dada
2. Mual
3. Sesak napas
4. Nyeri dada
5. Rasa haus dan mulut kering
6. Pusing
7. Mengantuk
8. Serta adanya hasrat untuk mengonsumsi makanan lain.

Reaksi terhadap MSG ini bisa terjadi kapan saja, ada yang langsung terasa setelah mengonsumsi tapi ada juga yang baru terasa hingga dua hari kemudian.

Sedangkan salah satu efek lain dari MSG pada anak-anak adalah dapat memicu terjadinya serangan asma, karenanya bagi penderita asma diusahakan untuk menghindari penggunaan MSG.

Asam glutamate yang terkandung dalam MSG adalah suatu neurotransmitter yang dapat membangkitkan rasa pada sistem saraf. Pada beberapa orang tertentu dapat mengakibatkan masalah neurologis seperti perubahan mood, menjadi bingung dan timbul migrain.

Berdasarkan penelitian terhadap tikus di laboratorium ditemukan peningkatan peluang obesitas karena konsumsi MSG. MSG di dalam tikus muda memiliki risiko tiga kali lipat jumlah insulin dalam pankreasnya yang memicu obesitas. Laporan ini berjudul 'Sensory And Autonomic Nerve Changes In The Msg-Treated Rat: A Model Of Type II Diabetes' yang dibuat peneliti dari UAE University.

MSG cukup banyak terdapat dalam berbagai jenis makanan seperti makanan ringan, makanan yang bisa tahan lama atau pada makanan yang dijual bebas, sehingga terasa sulit untuk dihindari secara total.

Kadang-kadang produsen juga tak lagi menulis MSG di label makanannya. Tapi menulis dengan nama lain glutamat, calcium caseinate, yeast extract, hydrolyzed protein, textured protein, gelatino.

Konsumen yang harus memutuskan apakah MSG bermanfaat atau berbahaya karena MSG masih dibolehkan dalam makanan dan dianggap aman.

Tapi jika MSG membuat tidak nyaman dan menyebabkan gejala yang tidak menyenangkan sebaiknya tidak lagi menggunakan MSG.


Irna Gustia, Vera Farah Bararah - detikHealth

Baca selengkapnya...

Kamis, 15 April 2010

Alergi Kian Kejam Gara-gara Perubahan Iklim

Perubahan iklim dapat meningkatan angkos berobat alergi dan penyakit asma di Amerika Serikat di atas harga sekarang 32 miliar dolar AS per tahun, demikian kelompok konservasi dan kesehatan melaporkan, Rabu.

Planet yang memanas ini membuat musim-musim menjadi panjang dan menghasilkan lebih banyak serbuk penyebab alergi di dua pertiga daerah-daerah padat penduduk bagian timur AS, lapor National Wildlife Federation dan Asthma and Allergy Foundation of America, dalam laporannya.

Biaya pengobatan alergi dan asma karena stimulasi alergi di AS adalah 32 miliar dolar AS, selain juga mengurangi masa kerja dan merendahkan produktivitas kerja, sambung laporan itu.

"Perubahan iklim akan membuat pohon-pohon pemicu alergi seperti ek dan 'hickory' (sejenis pohon berkulit keras di AS) menggantikan pinus, pohon rapi, dan cemara yang umumnya tidak menyebabkan alergi sehingga lebih banyak orang yang terserang pemicu alergi di musim panas," kata Amanda Staudt, ilmuwan iklim pada Wildlife Federation.

Musim panas akan tiba 14 hari lebih cepat dibandingkan 20 tahun lalu, kata Staudt.

Di musim gugur, rerumputan akan tumbuh lebih luas dan menumpahkan lebih banyak serbuk selama musim yang semakin panjang itu, kata Staudt dalam perbincangan via telepon.

Ada bukti bahwa rerumputan yang merupakan pemicu alergi terbesar di AS, tumbuh lebih cepat begitu kandungan karbondioksida atmosfer meningkat.

Karbondioksida --gas rumah kaca yang memicu perubahan iklim-- dihasilkan dari sumber-sumber buatan manusia seperti kendaraan berbahan bakar fosil dan pembangkit listrik tenaga uap (batu bara), juga sumber alami lainnya termasuk nafas manusia.

Karbondioksida

"Dengan semakin banyaknya karbondioksida, rerumputan menjadi menghasilkan lebih banyak serbuk dan bahkan memproduksi lebih banyak serbuk pemicu alergi, sehingga alergi musim gugur akan menjadi pukulan terbesar (terhadap kesehatan manusia)," kata Staudt.

Rata-rata suhu global tahun lalu telah mencetak rekor tahunan tertinggi kedua dan dekade 2000-2009 adalah dekade paling panas, kata Goddard Institute for Space Studies, NASA.

Ini artinya pertanian dan zona-zona pertumbuhan alam bergerak ke arah utara, membuat pohon-pohon penghasil serbuk bertahan hidup lebih lama dari biasanya, demikian laporan itu.

Sekitar 10 juta penduduk AS menderita asma yang dipicu alergi, yang mana serangan asma dipicu oleh serbuk atau udara pemicu alergi asma lainnya.

Serangan asma ini tampaknya meningkat karena pemanasan global menyebabkan pemicu alergi menjadi lebih luas persebarannya, disamping lebih banyak dan lebih kuat.

Tanaman merambat nan beracun (poison ivy), salah satu dari 10 tumbuhan memicu masalah medis di AS yang dilaporkan menjadi penyebab 350.000 kasus kulit setiap tahun, akan semakin beracun dan semakin menyebar karena perubahan iklim.

Ketika bersentuhan dengan udara yang lebih banyak karbondioksidanya, maka 'poison ivy' menghasilkan lebih banyak serbuk urushiol yang memicu alergi, yaitu unsur yang membuat kulit gatal-gatal.


Reuters/Jafar Sidik

Baca selengkapnya...

Jumat, 26 Februari 2010

Jam Kerja Yang Luwes Baik Buat Kesehatan

Orang yang dapat mengendalikan jam kerja mereka mungkin lebih sehat, baik jiwa maupun raga, dibandingkan dengan mereka yang menghadapi pekerjaan yang kurang luwes, demikian hasil satu studi di AS.

Dengan menganalisis 10 studi yang sudah diterbitkan dan melibatkan sebanyak 16.600 pekerja, para peneliti mendapati bahwa kondisi kerja tertentu yang memberi kendali kepada pegawai --seperti jadwal kerja yang diatus sendiri dan pensiun sebagian atau bertahap-- berkaitan dengan manfaat kesehatan.

Manfaat itu meliputi tekanan darah rendah dan denyut jantung yang teratur, kualitas tidur yang lebih baik dan tak terlalu kelelahan selama siang hari.

Namun temuan itu, yang disiarkan di Cochrane Database of Systematic Reviews, tak membuktikan bahwa jadwal kerja yang luwes mengarah kepada kesehatan yang lebih baik kendati mereka mendukung teori bahwa "pengendalian atas pekerjaan baik buat kesehatan", kata para peneliti tersebut.

Dr Clare Bambra dari Durham University dari Inggris mengatakan bahwa menurut teori itu, berkurangnya stres mungkin yang memberikan manfaat tersebut kendati masih ada beberapa kemungkinan lain.

Jadwal kerja yang luwes mungkin, misalnya, mempermudah orang untuk mendapatkan waktu untuk berolahraga, kata Bambra kepada Reuters Health.

Selama bertahun-tahun, berbagai studi telah menemukan kaitan antara "pekerjaan dengan ketegangan tinggi" dan peningkatan sakit jantung, depresi dan penyakit lain. Para peneliti mendefinisikan pekerjaan dengan ketegangan tinggi sebagai pekerjaan yang berisi tuntutan tapi tak memberi pegawai peluang untuk mengendalikan cara mereka bekerja.

Itu telah memicu perhatian yang bertambah besar mengenai apakah ada manfaat kesehatan yang diperoleh dari kondisi kerja yang tidak tradisional seperti penjadwalan sendiri "waktu yang luwes", berhubungan dari rumah dan berbagai pekerjaan.

Untuk kajian mereka, Bambra dan rekannya menggunakan 10 studi yang semuanya mengikuti perkembangan pekerja setidaknya enam bulan dan harus membandingkan semua pegawai yang memiliki kondisi yang luwes dengan kelompok lain.

Namun Bambra mengatakan, kekurangan dari semua studi yang mereka kaji ialah tak satu pun melakukan percobaan yang dilakukan secara acak.

Bambra mengatakan, semua jenis studi itu "diperlukan sebelum kami dapat membuat kesimpulan nyata. Data yang kami miliki menjadi petunjuk dan bukan penentu".

Tetapi ia mengatakan mereka tak menemukan bukti bahwa kondisi kerja yang luwes bisa membahayakan kesehatan pegawai sehingga untuk saat ini atasan dan pembuat kebijakan dapat mempertimbangkan penjadwalan sendiri dan pensiun bertahap sebagai "cara yang masuk akal" untuk meningkatkan kesehatan pegawai.

Baca selengkapnya...