Jumat, 07 Mei 2010

Belajar Kungfu

Pada suatu ketika, ada seorang pemuda menemui seorang guru Kungfu. Guru tersebut kemudian menanyakan tujuan kedatangan pemuda itu. Dengan sopan pemuda itu menjawab, “Saya ingin belajar Kungfu, menjadi murid Guru.”

“Kelak, saya ingin menjadi guru Kungfu yang hebat dan disegani di negeri ini,” lanjut pemuda itu.
“Bagus. Keinginanmu cukup bagus,” puji sang guru.
Kemudian pemuda itu memberanikan diri untuk bertanya, “Maaf Guru, kalau boleh saya bertanya. Berapa lamakah waktu yang akan saya butuhkan untuk menjadi seorang guru kungfu yang paling hebat di negeri ini?”.
“Sekurang-kurangnya 10 tahun,” jawab sang guru singkat.
“Sepuluh tahun? Bukankah itu terlalu lama, Guru? Bagaimana jika saya melipatgandakan usaha saya? Berapa lama waktu yang akan saya butuhkan?” tanya sang pemuda gelisah.
Sang guru tidak segera menjawab. Ia menatap pemuda itu. Lalu dengan dengan tegas berkata, “Dua puluh tahun!”

Pemuda itu terhenyak oleh jawaban sang guru. “Lalu, kalau saya berlatih siang malam dan tidak istirahat, berapa lama waktu yang dibutuhkan?” desak pemuda itu.
Dengan cepat dan singkat, sang guru menjawab, “Tiga puluh tahun!”
Ia ingin bertanya sekali lagi, berharap jawaban sang guru kali ini dapat memuaskan hatinya.
“Kenapa saya lebih rajin, waktu yang dibutuhkan lebih lama ?” tanya pemuda sangat ingin tahu.
“Jika suatu pekerjaan dikerjakan dengan terburu-buru, maka pekerjaan itu tidak akan pernah dapat diselesaikan dengan baik. Sama, jika kamu terburu-buru ingin menguasai jurus-jurus kungfu yang hebat lalu menjadi guru kungfu yang luar biasa, maka kamu juga tidak akan pernah mencapai semua itu. Sangat masuk akal bukan?” jelas sang guru.

Pesan :
Suatu prestasi atau hasil yang istimewa memerlukan proses yang tidak selalu mudah dan cepat. Vincent Van Gogh menjelaskan, “Pencapaian yang hebat bukan dilakukan dengan dorongan kuat semata-mata, tetapi adalah gabungan seri langkah-langkah yang kecil.” Proses mencapai semua itu bukan hanya memerlukan upaya yang keras, diperlukan pula standar sikap, kompetensi, keimanan, serta visi sesuai dengan hasil yang diinginkan.
Bila ingin mendapatkan hasil yang lebih baik, maka kualitas sikap, kompetensi, keimanan kuat, serta visi juga harus jauh lebih baik. Hasil yang lebih besar harus didahului oleh peningkatan kualitas kelima faktor seperti yang disebutkan tadi. Artinya, sejalan dengan proses itu sendiri, kualitas sikap, kompetensi, keimanan, serta visi akan mengikuti standar hasil yang ingin dicapai.
Semakin tinggi kesabaran dan komitmen untuk mengikuti setiap tahap prosesnya, maka hasil yang diperoleh juga akan semakin istimewa. “Dari pengamatan riwayat tokoh-tokoh sukses di dunia ini, kita mendapatkan bahwa mereka mengalami ujian dan tantangan yang besar baru bisa berhasil. Sebelum sebuah tugas yang berat diberikan, kita akan selalu diuji dengan berbagai cara,” terang Dr. Napoleon Hill. Maka ciptakan impian sekaligus melengkapinya dengan komitmen dan kesabaran mengikuti prosesnya, untuk sekedar memastikan Andapun bisa mencapai prestasi yang teristimewa.