Minggu, 22 Mei 2011

Diam

Di Tiongkok pernah hidup seorang hakim yang sangat dihormati karena tegas dan jujur.

Suatu hari, 2 orang mnghadap sang hakim. Mereka bertengkar hebat dan nyaris
beradu fisik. Keduanya berdebat tentang hitungn 3x7.

Yang satu mengatakan hasilnya 21, yang lain bersikukuh mengatakan hasilnya 27.

Ternyata sang hakim memvonis cambuk 10x bagi orang yang menjawab 21.

Spontan si terhukum memprotes.

Sang hakim menjawab, "hukuman ini bukan untuk hasil hitunganmu tetapi untuk kebodohanmu yang mau-maunya berdebat dengan orang bodoh yang tidak tahu kalau 3x7 adalah 21!".

Hikmah dari crita ini adalah bahwa jika kita sibuk mmperdebatkn sesuatu yang tak berguna, berarti kita juga sama salahnya atau bahkan lebih salah daripada orang yang memulai perdebatan. Sebab dengan sadar kita membuang waktu dan energi untuk hal yang tidak perlu.

Bukankah kita sering mengalaminya? Bisa terjadi dengan pasangan hidup, tetangga/ kolega.

Berdebat/ bertengkar untuk hal-hal yang tidak ada gunanya, hanya akan menguras energi percuma.

Ada saatnya kita diam untuk menghindari perdebatan atau pertengkaran yang sia-sia.

Diam bukan berarti kalah, bukan?

Memang bukan hal yang mudah tapi janganlah sekali-sekali berdebat dengan orang bodoh yang tidak menguasai permasalahan.

Janganlah berdebat dengan seseorang manakala kita tahu bahwa sudut pandangnya bertolak belakang dengan kita.

MERUPAKAN SUATU KEARIFAN BAGI ORANG YANG BISA KONTROL & HINDARI KEMARAHAN
ATAS SUATU KEBODOHAN.