Minggu, 30 Desember 2012

AKHIR DARI POLEMIK JURANG FISKAL AMERIKA

Setelah lama buntu, negosiasi masalah anggaran antara Gedung Putih dan Ketua Parlemen Amerika Serikat (AS) John Boehner mengalami kemajuan dalam beberapa hari terakhir ini. Kedua pihak masih harus menyamakan pandangan terhadap isu-isu signifikan sebelum mencapai kesepakatan yang diharapkan terjadi akhir tahun ini. Sejumlah isu kontroversial seperti pajak dan sistem layanan kesehatan Amerika, Medicare, membayangi keberhasilan perundingan tersebut. Masing-masing harus menemukan jalan tengah untuk menghindari kebuntuan. Menurut sejumlah sumber, diskusi bergerak lebih signifikan dalam beberapa hari terakhir setelah kedua belah pihak menjalani komunikasi secara lebih serius. Namun rincian isi perundingan tetap dirahasiakan. Selama beberapa minggu terakhir, pemerintah Obama dan Partai Republik tengah bernegosiasi tentang cara mengatasi isu pemotongan pajak dan pemangkasan belanja negara yang mulai berlaku Januari tahun depan. Gedung Putih dan Partai Republik masing-masing telah mengajukan proposal yang bertolak belakang dalam mengatasi permasalahan fiskal yang dikenal sebagai fiscal cliff. Partai Republik ingin pemerintah memangkas belanja negara, sebuah permintaan yang ditolak Demokrat. Sementara Partai Demokrat telah mengajukan kenaikan pajak lebih tinggi, sesuatu yang tidak diinginkan kubu Republik. Alhasil, selama beberapa minggu terakhir, silang pendapat berfokus pada perubahaan apa yang harus diberlakukan terhadap kebijakan pajak. Sementara minggu lalu, para pemimpin kedua belah pihak berdebat tentang plafon hutang negara tersebut. Tanda kemajuan paling penting dalam negosiasi sejauh ini adalah fakta bahwa kedua pihak sepakat untuk tidak mengeluarkan pernyataan mengenai perundingan tersebut. Kabarnya seorang anggota Republik mengatakan, di Kongres kemajuan terbesar dalam negosiasi biasanya terjadi ketika dua kubu tidak berbicara di depan umum. Kubu Republik sedang menunggu langkah presiden Obama untuk mengidentifikasi seberapa besar pemotongan anggaran yang disetujuinya sebagai bagian dari pendekatan seimbang yang dijanjikannya kepada warga Amerika. Kendati demikian, kedua kubu tampak tetap optimis terhadap prospek kesepakatan antara keduanya. Ini tecermin dari pernyataan Obama bahwa dirinya ingin mengurangi defisit, namun yang dilakukannya dengan cara yang seimbang dan bertanggung jawab. Sebelumnya masing-masing pihak ragu sebuah kesepakatan bisa dicapai. Partai Republik masih menerka-nerka seberapa besar pemangkasan yang akan disepakati oleh Obama dalam hal belanja negara, sementara Gedung Putih masih menunggu besaran tingkat kenaikan pajak yang akan disetujui oleh Republik. Pada akhirnya dalam pidatonya, Obama terus menerus mengajak masyarakat untuk mendukung proposal kebijakan pajaknya, yakni untuk menaikkan tingkat tarif pajak bagi orang kaya Amerika. Ini untuk menengahi perdebatan antara Gedung Putih dan kubu Partai Republik di Kongres Amerika Serikat yang masih terjebak dalam adu argumen yang tak kunjung surut mengenai paket kebijakan yang ditujukan demi mengurangi defisit. Padahal, negara tersebut akan mengalami masalah yang dikenal sebagai “jurang fiskal” dalam waktu beberapa minggu. Para petinggi dari kedua kubu mempertahankan posisi mereka masing-masing pada wawancara sejumlah media elektronik. Ketua Kongres AS John Boehner mengatakan perundingan masih belum melangkah maju. Sementara itu, Menteri Keuangan AS, Timothy Geithner, yang berbicara atas nama pemerintah, mengatakan kubu Partai Republik perlu rehat sejenak dari negosiasi paket kebijakan ekonomi, namun mereka pada akhirnya akan menyepakati kenaikan tarif pajak. Hal ini merupakan bagian penting dari upaya pemerintah AS untuk menggalang USD1,6 triliun dari pajak selama 10 tahun ke depan. Bagi mereka, jelas situasi sekarang agak menyulitkan. Mereka tengah mencari tahu arah selanjutnya. Pemerintah Obama mungkin akan memberi sedikit waktu luang bagi mereka untuk mengetahui langkah berikutnya. Boehner menegaskan kubu Republik menyetujui kenaikan tarif pajak sebesar USD800 juta dalam 10 tahun. Namun, mereka berpendapat hal tersebut dilakukan dengan cara menghentikan sejumlah pemotongan pajak, bukan malah dengan menaikkan pajak. Dalam pandangan Republik, jika tarif pajak dinaikkan, ekonomi malah akan kian sulit bertumbuh. Sebagian pendapatan diraih dari sektor usaha kecil. Pernyataan-pernyataan terbuka seperti itu merupakan bagian yang lumrah dalam sebuah negosiasi, yang sepertinya masih jauh dari kata sepakat. Apa yang dikatakan politisi dalam adu pendapat di depan publik terkadang tidak mewakili apa yang dibahas dalam perundingan tertutup. Kali ini, kedua pihak menyadari singkatnya waktu yang mereka miliki sebelum pemangkasan anggaran belanja dan kenaikan pajak sebesar USD500 miliar dimulai Januari. Para staf anggota Kongres dari kedua partai menyatakan serangkaian pembicaraan tertutup yang kini berlangsung juga tidak produktif, sama seperti debat-debat di televisi. Para pembuat kebijakan menargetkan untuk menyelesaikan kesepakatan dua langkah sebelum akhir tahun. Langkah pertama terkait dengan tahap awal pemangkasan belanja serta perubahan kode pajak yang akan berlaku pada Januari tahun depan. Pada langkah kedua, para pengambil kebijakan diharuskan merevisi kode pajak dan program jaminan sosial (entitlement program). Meski kedua pihak terus adu otot, Geithner dan Boehner, serta para negosiator lain, menyiratkan masih tersedianya ruang negosiasi dan mencapai kesepakatan pada akhir tahun. Gedung Putih masih membuka peluang bagi terwujudnya perubahan pada Medicare dan Medicaid di luar usulan yang diangkat Republik pada Februari lalu. Namun, kubu Republik diharapkan mengajukan tawaran yang spesifik terlebih dahulu. Kesepakatan tersebut mencakup menaikan usia penerima Medicare menjadi di atas 65 tahun; mewajibkan orang kaya di Amerika untuk menyumbang lebih banyak dalam biaya perawatan mereka; dan memperlambat adanya kenaikan pada pencairan dana Jaminan Sosial. Boehner mengungkap usulan perubahan atas layanan Medicare seperti itu telah dibicarakan dengan Presiden Obama dalam sebuah rapat 2011 lalu tentang meningkatkan batas hutang. Mengenai Jaminan Sosial itu, program yang memberi tunjangan bagi pensiunan dan golongan penyandang cacat, Geithner mengatakan Gedung Putih sepertinya akan melakukan pembicaraan mengenai kemungkinan adanya revisi. Namun, perubahan dalam program itu takkan bisa menekan defisit. Sebelumnya, Partai Republik mengajukan proposal pengurangan defisit baru kepada Gedung Putih dalam bentuk kenaikan pajak sebesar USD800 miliar. Separuh dari yang diajukan Presiden Obama sebelumnya. Gedung Putih dengan serta-merta menolak proposal itu. Namun, proposal tersebut mengindikasikan ambang batas angka yang akan disetujui oleh Partai Republik. Tawaran tersebut tiba beberapa hari setelah Gedung Putih membuka negosiasi dengan proposal mereka. Dengan adanya tawaran awal dari kedua belah pihak, parameter yang dipatok kedua kubu untuk negosiasi ke depan semakin jelas. Proposal yang diajukan memuat prospek pemangkasan Medicare serta program jaminan kesehatan lain sebesar USD600 miliar dalam 10 tahun. Sebelumnya, Obama mengajukan angka USD350 miliar. Proposal itu jelas akan memperlambat adanya kenaikan pada pencairan dana Jaminan Sosial, langkah yang ditentang sebagian besar anggota Kongres dari Partai Demokrat. Salah satu isi paket adalah mengenai pemasukan dari pajak, yang kubu Partai Republik anggap bisa dikantongi tanpa harus menaikkan tarif pajak. Partai Republik mengirimkan proposalnya ke Gedung Putih setelah mendapatkan tanda tangan Boehner serta pemimpin Partai Republik lainnya, termasuk Ketua Komite Anggaran di Kongres AS, Paul Ryan. Paul selama ini berkeberatan terhadap usulan kenaikan pajak, baik ketika ia masih berada di Kongres maupun ketika menjadi calon wakil presiden AS mendampingi Mitt Romney. Dukungannya penting dalam segala jenis kesepakatan. Pada akhirnya, polemik soal jurang fiskal ini diharapkan berakhir menggembirakan bagi kedua belah pihak dengan solusi menang-menang. Semuanya bukan hanya untuk kebangkitan ekonomi Amerika semata, melainkan kebangkitan ekonomi dunia. Business News