Senin, 02 Maret 2009

Osteoporosis Penyakit Kronis Dan Serius

Persatuan Osteoporosis Indonesia (Perosi) dan Perkumpulan Menopause Indonesia (Permi) mengatakan, osteoporosis adalah penyakit menahun alias kronis dan serius, meskipun tidak menunjukkan gejala-gejala yang spesifik.

"Saya ingin masyarakat Indonesia menyikapi penyakit ini sebagai penyakit yang serius, walau memang tidak ada gejala-gejala yang mendahuluinya," kata Ketua Perosi dan Permi, Prof. Ichramsjah Rachman di Jakarta.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa penyakit osteoporosis adalah berkurangnya kepadatan tulang yang progresif, sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah.

Tulang terdiri dari mineral-mineral seperti kalsium dan fosfat, sehingga tulang menjadi keras dan padat.

"Pembentukan tulang dimulai sejak kita masih berada di rahim ibu, itu sebabnya sedari dini para ibu hamil harus memperhatikan aspek kesehatan calon-calon bayinya agar minimal tidak kekurangan kalsium," jelas dia.

Pada masa hamil, lanjutnya, ibu harus memperbanyak konsumsi susu agar kandungan kalsium di tubuhnya dan tubuh bayi bisa meningkat.

Ayah dari tiga anak ini menyarankan agar bayi-bayi tidak lagi dibebat rapat dengan kain ketika baru lahir, "Agar tulang bisa bergerak maksimal dan secara otomatis menguatkan organ tulang sejak masih bayi."

Ketika mulai beranjak remaja, pola makan yang memenuhi standar minimal asupan kalsium dan olahraga yang rutin akan membuat pertumbuhan pembentukan tulang mencapai titik yang maksimal.

Data penelitian menunjukkan bahwa sekitar 80% penderita penyakit osteoporosis adalah wanita, termasuk wanita muda yang mengalami penghentian siklus menstruasi (amenorrhea).

Hilangnya hormon estrogen setelah menopause meningkatkan risiko terkena osteoporosis, karena kemampuan menyimpan kalsium di tulang menjadi berkurang akibat menurunnya hormon yang diproduksi.

Penyakit osteoporosis kerap disebut penyakit keropos tulang. Penyakit ini ternyata menyerang wanita sejak masih muda akibat produksi hormon estrogen. Namun, karena gejala baru muncul setelah usia 50 tahun, penyakit osteoporosis tidak mudah dideteksi secara dini.

Sama seperti pada wanita, penyakit osteoporosis pada pria juga dipengaruhi estrogen. Bedanya, laki-laki tidak mengalami menopause, sehingga osteoporosis datang lebih lambat.

"Kita bisa mencegah osteoporosis dengan tiga langkah, yakni olahraga teratur seperti berjalan kaki minimal 10.000 langkah sehari, mengkonsumsi nutrisi sesuai kebutuhan seperti untuk kalsium dan vitamin D, dan mengurangi kebiasaan hidup yang buruk seperti merokok dan meminum alkohol," demikian Ichramsjah.


Sumber : investorindonesia.com