Jumat, 10 Juli 2009

Kemarin

Tiga minggu yang lalu, Yuli bertemu dengan Pak Samsul. Beliau adalah atasannya pada waktu Yuli masih bekerja di perusahaan sebelumnya. Sebenarnya Yuli sudah pindah dari perusahaan tersebut sekitar empat tahun lalu. Cukup lama sih. Tapi, dalam pertemuan tadi, mereka berdua sama-sama gembira dan antusias. Masing-masing ingin menanyakan perkembangan yang terjadi sejak Yuli keluar.

Akhirnya mereka menyempatkan diri untuk minum kopi bersama, sekedar saling bertukar informasi. Pak Samsul gembira karena Yuli sekarang sudah bisa disebut sukses dengan jabatan sebagai manajer pemasaran. Dulu Yuli masih sebagai staf pemasaran. Sebaliknya, Yuli juga senang karena Pak Samsul yang dulu marketing manager, kini menjabat sebagai presiden direktur.
Pertemuan tersebut tidak lama, tapi cukup untuk saling bercerita, bertukar kartu nama dan nomor handphone agar bisa tetap saling berhubungan. Yuli sangat senang. Pak Samsul masih tetap sangat baik dan sangat tenang. Kebaikan beliaulah yang dulu memotivasi Yuli untuk terus belajar dan meningkatkan dirinya. Pak Samsul tidak pernah kasar atau marah-marah penuh emosi, tapi selalu mengajak Yuli berbicara empat mata dan memberikan teguran, nasehat atau petunjuk apabila Yuli melakukan kesalahan.
Meskipun sebelum itu Yuli pernah bekerja di tempat lain, tapi kebanyakan hanya sebentar. Sehingga praktis, bisa dikatakan, Pak Samsul adalah atasannya yang pertama. Karena itu banyak tingkah laku Yuli yang terinspirasi oleh sikap beliau. Pak Samsul tidak pernah mau berhenti bekerja sebelum berhasil. Yuli kini juga begitu.
Yuli ingat satu hal yang pernah dikatakan oleh Pak Samsul dulu, yang hingga kini masih hidup dalam hatinya dan memberikan banyak inspirasi dan motivasi baginya. Suatu kali Yuli diminta membuat sebuah rencana pemasaran. Saat itu Yuli dengan polos langsung bertanya:"Kapan harus selesai pak?" Yuli ingin tahu kapan harus selesai karena dengan demikian dia bisa mengatur waktunya. Tapi Yuli kaget mendengar jawaban yang diberikan oleh Pak Samsul. Dengan serius tapi ramah, beliau menjawab: "Kemarin".
"Hah??? Kemarin???, Kan bapak baru menyuruh saya mengerjakannya sekarang?" kata Yuli tidak mengerti.
Kemudian Pak Samsul berkata:"Demikianlah dalam pemasaran. Semua tindakan dalam marketing yang akan dilakukan hari ini, seharusnya sudah selesai kemarin. Jadi apapun yang kita lakukan, selalu sudah terlambat. Jadi, jangan tanya kapan harus selesai. Karena jawabannya adalah, seharusnya sudah selesai kemarin."
Yuli menangkap maksud pak Samsul. Sejak itu dia tidak pernah bertanya kapan harus menyelesaikan suatu tugas. Semua tugas selalu diusahakan selesai secepatnya karena semua tugas selalu sudah terlambat. Motivasi dan semangatnya dalam bekerja meningkat sangat tinggi. Segala sesuatu harus selesai secepat mungkin. Sungguh pelajaran yang sangat berharga baginya.
Setelah pertemuan dengan Pak Samsul, Yuli terinspirasi untuk langsung mencoba menerapkan ilmu 'kemarin' tersebut ke semua timnya. Seluruh product manager dan karyawan bagian marketing lainnya dikumpulkan dan dia membagikan tentang ilmu'kemarin' tersebut. Semua orang bisa merasakan semangat yang meningkat. Mereka harus lebih cepat dan lebih optimal bekerja. Strategi Pemasaran harus selesai secepatnya karena sekarang sudah terlambat. Seharusnya selesai kemarin! Sejak itu, wow, semua orang langsung bekerja.
Tadi pagi atasannya, memujinya karena kecepatan kerjanya beserta tim dalam mempersiapkan strategi pemasaran untuk 2007. Semua strategi sudah selesai. Semua anak buahnya sanggup bekerja siang malam untuk menyelesaikannya. Sejak Yuli menerapkan ilmu 'kemarin' ajaran pak Samsul, ternyata mereka mampu bekerja lebih sungguh-sungguh dan lebih cepat. Tiga minggu sebelum batas waktu yang ditentukan tiba, semua sudah siap dengan kualitas terbaik. Sungguh prestasi yang gemilang.
Dalam meeting untuk presentasi di hadapan para direksi, semua orang menunjukkan kematangan persiapan, analisa dan kreatifitas yang menakjubkan. Mereka telah mengantisipasi perubahan konsumen atau pasar, strategi pesaing, perkembangan pasar, perkembangan finansial dan ekonomi, dan sebagainya. Lengkap sekali. Benar-benar mengagumkan. Direksi memberikan pujian dan semua orang senang. Semua siap menyambut tahun depan dengan strategi pemasaran yang gemilang.
Yuli puas. Dalam hatinya dia berterima kasih kepada Pak Samsul yang dulu pernah mengajarkan ilmu itu. Sungguh berguna. Yuli semakin terinspirasi. Bagaimana kalau dia menerapkan ilmu 'kemarin' untuk semua masalah pribadinya juga? Misalnya, rencana untuk merapikan rumah. Sekarang sudah tidak bisa ditundanya lagi karena seharusnya telah selesai 'kemarin'.
Dia ingin mengucapkan terima kasih kepada office girl yang sering membelikan makanan selama semua orang bekerja siang malam tanpa henti. Tak terasa ucapan itu tertunda karena kesibukan. Langsung dicarinya office girl tersebut dan dia segera menyampaikan ucapan terima kasihnya. Segala sesuatu dilakukan cepat karena seharusnya sudah selesai'kemarin'. Do what you can do today! Do not wait until tomorrow!


Oleh : Lisa Nuryanti