Kamis, 15 Desember 2011

Kerja Adalah Sebuah Kehormatan

Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.

Saat seorang pemuda sedang makan, datanglah seorang anak kecil laki-laki menjajakan kue kepadanya,“Pak mau beli kue?”.

Dengan ramah pemuda yang sedang makan menjawab, “Tidak, saya sedang makan”.

Anak kecil tersebut tidak putusasa dengan tawaran pertama.

Ia tawarkan lagi kue setelah pemuda itu selesai makan, pemuda tersebut menjawab: “Tidak Dik, saya sudah kenyang”.

Setelah pemuda itu membayar ke kasir & beranjak pergi dari warung kaki lima,
anak kecil penjaja kue tidak menyerah dengan usahanya.

Mungkin anak ini berpikir, “Saya coba lagi tawarkan kue ini kepada bapak itu,
siapa tahu kue ini dijadikan oleh-oleh buat orang di rumah”

“Pak mau beli kue saya?”

Pemuda yang ditawarkan jadi risih juga untuk menolak yang ketiga kalinya,
kemudian ia keluarkan uang Rp. 2000,- dan ia berikan sebagai sedekah tanpa menerima kuenya.

Lalu uang yang diberikan pemuda itu di ambil dan diberikan kepada pengemis yang sedang meminta-minta.

Pemuda tadi jadi bingung, lho ini anak dikasih uang kok malah dikasihkan kepada orang lain, “Kenapa kamu berikan uang tersebut kepadd pengemis?".

Anak kecil menjawab, “Saya sudah berjanji sama ibu di rumah, ingin menjualkan kue buatan ibu, bukan jadi pengemis dan saya akan bangga pulang ke rumah bertemu ibu kalo kue buatan ibu terjual habis."

Kemudian pemuda tadi memborong semua kue yang dijajakan lelaki kecil, bukan karena ia kasihan, bukan karena ia lapar, tapi karena prinsip yang dimiliki oleh anak kecil itu, “KERJA ADALAH SEBUAH KEHORMATAN”.


Pesan Moral,
Kerja bukanlah masalah uang semata, namun lebih mendalam mempunyai sesuatu arti bagi hidup kita.

Sekecil apapun yang kita kerjakan, sejauh itu memberikan rasa bangga di dalam diri,
maka itu akan memberikan arti besar.

Bukan masalah tinggi rendah/ besar kecilnya suatu profesi, namun yang lebih penting adalah etos kerja, dalam arti penghargaan terhadap apa yang kita kerjakan.