Sabtu, 03 Desember 2011

Belanja Modal Japfa Rp750 Miliar

Emiten pakan ternak PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk mengalokasikan Rp750 miliar atau 75% dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan Tahap I/2012 sebesar Rp1 triliun untuk belanja modal (capex) perseroan.

Belanja modal tersebut akan digunakan untuk pengembangan sarana produksi pakan ternak, pembibitan ayam, peternakan komersial, dan rumah potong ayam serta pakan ikan di Sumatra, Jawa, dan Kalimantan.

Dalam prospektus ringkas obligasi perseroan hari ini, manajemen emiten berkode JPFA ini mengungkapkan sisa dana 25% atau Rp250 miliar akan digunakan sebagai pembiayaan modal kerja.

Japfa berencana merilis Obligasi Berkelanjutan I Japfa dengan total nilai sebesar Rp1,5 triliun. Untuk tahap pertama, Japfa menerbitkan sebanyak-banyaknya Rp1 triliun terlebih dahulu menyusul kemudian tahap kedua yang akan ditentukan kemudian.

Adapun untuk tahap pertama obligasi ini, perseroan mempercayakan penjamin emisi yakni PT Bahana Securities dan PT Bank CIMB Niaga Tbk sebagai wali amanat. Obligasi ini sudah mendapatkan peringkat idA (single A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dan A+ (Idn) atau single A plus dari PT Fitch Ratings Indonesia.

Masa penawaran awal (bookbuilding) dimulai pada 7 Desember-22 Desember 2011, perkiraaan tanggal efektif 29 Desember 2011, perkiraan masa penawaran 2-6 Januari 2012, dan perkiraan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 13 Januari 2012.

Obligasi Tahap I ini diterbitkan tanpa warkat (obligasi tanpa sertifikat) dan berjangka waktu 5 tahun dan akan jatuh tempo pada 12 Januari 2017. Manajemen mengungkapkan penerbitan secara keseluruhan obligasi Rp1,5 triliun akan digunakan 33,33% untuk membayar utang.

Dengan penggunaan tahap pertama sebesar 75% untuk capex, 25% untuk modal kerja, artinya untuk tahap kedua tersisa Rp500 miliar yang nantinya digunakan untuk melunasi Obligasi Japfa I/2007. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia mencatat obligasi ini akan jatuh tempo pada 11 Juli 2012 sebesar Rp500 miliar.

Japfa didirikan pada 18 Januari 1971 dengan nama PT Java Pelletizing Factory atau disingkat Japfa. Awalnya pendirian ini dalam rangka adanya UU No.11/1970 tentang Penanaman Modal Asing. Status perseroan berubah menjadi penanaman modal dalam negeri pada 11 April 1987 dan diubah menjadi Japfa Comfeed Indonesia pada 12 Desember 1989.

Pada perdagangan sore tadi(02/12/11), harga saham Japfa turun 1,65% menjadi Rp4.475 per saham dari perdagangan hari sebelumnya. Kapitalisasi JPFA ini mencapai Rp9,27 triliun.

Penjualan Japfa per September 2011 naik 15% menjadi Rp11,87 triliun dari periode yang sama tahun lalu akan tetapi margin laba bersih turun 22% menjadi 4,55% dari sebelumnya 5,85%. Penurunan margin itu imbas penurunan laba bersih sebesar 10% periode 9 bulan tahun ini.


M. Tahir Saleh