Kamis, 01 Desember 2011

Tidak Ada Manusia Yang Sempurna

"Halo, apa kamu bisa berbahasa Inggris?”, tanya Professor kepada si Nelayan.
“Tidak bisa” jawab si nelayan ringan dan malu-malu.

“Rugi kamu, dengan bahasa Inggris bisa mempelajari aneka ilmu, berkeliling dunia, merantau dan bisa menjadikan kamu kaya raya. Berarti kamu sudah kehilangan 50% hidupmu”, sahut sang Professor dengan nada yang menampakkan keunggulan dan kesombongannya.

Sang Professor bertanya lagi, “Kalau matematika kamu bisa tidak?”.
Dengan malu yang makin besar, apa lagi matematika tak tahu sama sekali, jawaban si nelayan membuat sang Professor makin besar kepala dan merasa lebih dari si nelayan.

Tiba ditengah laut, cuaca berubah menjadi mendung, ombak, hujan lebat bercampur angin menerpa perahu kecil tersebut.

Melihat kondisi ini sang Professor sangat ketakutan dan memegang erat-erat tepian perahu.

“Tenang saja, ombak ini tak akan membinasakan kita. Ini biasa terjadi kalau cuaca seperti ini”, si nelayan menerangan kepada sang Professor.

“Tak usah takut. Jika ombak menghempaskan perahu ini kita bisa berenang dari sini dan akan sampai ke pantai”, tambah si nelayan.

Mendengar itu makin takutlah sang Professor dan mendekap erat si nelayan.
Sang professor berkata dengan gemetar ketakutan, “Justru karena saya tak bisa berenang maka saya takut jika perahu ini terbalik dan ombak menghempaskan kita di tengah laut”.

“Wah percuma kamu jadi Professor jika tak bisa berenang, kalau tak bisa bahasa Inggris & Matematika tadi kamu katakan akan kehilangan 50% hidupmu, tapi jika saat ini kamu tak bisa berenang kamu akan kehilangan 100% hidupmu”.


KESIMPULAN :

1.Jika kita mempunyai kelebihan, maka tak boleh mencela dan menghina kekurangan orang lain karena bisa jadi kita banyak kelebihan disatu sisi tapi banyak juga kekurangan disisi yg lainnya.

2.Hiduplah saling mengisi agar kehidupan ini menjadi saling melengkapi dan semakin indah.

3.Ingat Tidak ada Manusia yang sempurna, interospeksi kekurangan diri sendiri akan membuat kita lebih baik.