Sabtu, 10 Desember 2011

Sierad Produce Akan Jaminkan Aset

Perseroan incar pertumbuhan penjualan 25%

PT Sierad Produce Tbk berencanamenjaminkan aset Rp600 miliar guna mencari tambahan pinjaman bagi ekspansi perseroan.

Sekretaris Perusahaan Sierad Produce Elies Lestari Setiawan mengatakan rencana penjaminan aset itu harus melalui persetujuan pemegang saham. Aset yang dijaminkan senilai Rp600 miliar itu a.l. berupa lahan dan bangunan.

Perseroan sebenarnya telah menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk membahas hal tersebut, tetapi karena rapat tidak kuorum, rapat pemegang saham akan kembali digelar pada 21 Desember 2011.

"RUPSLB hari ini belum kuorum, seharusnya minimum ya.ng hadir mencapai 75%, tetapi yang datang baru 52,77%. Jadi, persetujuan penjaminan aset ini akan kami ajukan lagi pada rapat pemegang saham 21 Desember," ujarnya kemarin.

Elies mengatakan perseroan masih belum menentukan besaran pinjaman yang akan diberikan. Namun, proyeksi kebutuhan perseroan bagi ekspansi pada tahun depan cukup besar, sehingga sejumlah aset siap dijaminkan ketika perseroan harus mengajukan pinjaman.

"Pinjaman tentu akan terus kami cari, karena kami terus melakukan ekspansi. Kebutuhan tahun depan pasti naik. Jumlahnya belum bisa kami sampaikan, karena masih dikaji. Penjaminan inidiperlukan agar tidak ada hambatan saat proses pinjaman nantinya," jelasnya.

Pada saat ini, lanjut dia, perseroan masih memiliki fasilitas pinjaman yang dapat diambil sewaktu-waktu (stand by loan) dengan rasio utang terhadap ekuitas {debt to equity ratio) berada pada kisaran satu kali.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan per September 2011, total utang perseroan Rpl,29 triliun dan terdiri dari utang jangka pendek Rp776,14 miliar serta utang jangka panjang Rp518,26 miliar. Jumlah ekuitas perseroan yang bergerak di industri pakan ternak itu tercatat Rpl ,25 miliar.

"Kami masih memiliki plafon pinjaman di bank, saya lupa persisnya berapa. Kalau dilihat, DER kami hampir sekitar 1 kali..DER yang tinggi itu kalau sudah men-capai 2,5 kali. Jadi, kami masih bisa menambah plafon pinjaman," paparnya.

Fasilitas Pinjaman

Berdasarkan catatan Bisnis, emiten berkode saham SIPD itu baru saja mendapat tambahan fasilitas pinjaman Rp 100 miliar dari PT Bank Syariah Mandiri yang akan digunakan sebagai modal kerja ekspansi bisnis perseroan pada tahun ini.

Sebelumnya, perseroan meraih fasilitas pembiayaan dari BSM berupa kredit modal kerja dengan plafon Rp60 miliar dan kredit investasi dengan plafon Rp64 miliar.

Perseroan menetapkan lima proyek akan digarap menggunakan dana tersebut. Sebanyak satu proyek sudah selesai, sedangkan sisanya dalam proses pengerjaan.

Proyek yang sudah selesai itu adalah rumah potong ayam di Mojokerto, Jawa Timur yang menelan anggaran Rp65 miliar de-ngan kapasitas produksi 2.000 ekor ayam per jam.

Adapun, pembangunan peternakan ayam di Lebak, Banten, telah dimulai sejak kuartal [V/2010 dengan kapasitas produksi sekitar 600.000 anak ayam per pekan.

Elies juga menegaskan hingga saat ini pihaknya belum berencana untuk mencari pinjaman dari pasar modal dan masih mengandalkan pinjaman dari perbankan.

Terkait dengan kinerja usaha perseroan, Elies mengatakan pihaknya tidak merevisi target. Penjualan tahun ini dipatok tumbuh 25% menjadi Rp4,5 triliun dari tahun lalu Rp3,6 triliun.

Laba bersih diharapkan naik 31% menjadi Rp80 miliar dari Rp61 miliar.

Selama 9 bulan pertama tahun ini, perseroan membukukan penjualan Rp3,07 triliun dan mencatatkan laba bersih Rp21,7 miliar.


CITA A. CAKTI