Selasa, 20 Oktober 2009

Akhirnya, Ada Wanita Pemenang Nobel Ekonomi

Elinor Ostrom berjasa besar melalui analisisnya mengenai pemerintahan ekonomis.

Elinor Ostrom dan Oliver Williamson, asal Amerika Serikat (AS), sama memperoleh penghargaan Nobel Ekonomi 2009 atas penelitian mereka mengenai peran institusi kemasyarakatan yang dapat mencegah konflik. Ostrom bahkan merupakan perempuan pertama yang mendapat anugerah di katagori ini.

"Penghargaan ini merupakan kejutan besar, saya masih agak shock," kata Ostrom melalui sambungan telepon di tengah konferensi pers pengumuman penghargaan, Senin (12/10) seperti dikutip laman stasiun televisi CNN.

Guru besar ilmu politik di Universitas Indiana, Amerika Serikat, ini mengaku belum tahu apa yang akan dia perbuat dengan setengah dari hadiah US$ 1,4 juta yang dia terima. Komisi Nobel menyatakan Ostrom berjasa besar melalui analisisnya mengenai pemerintahan ekonomis.

Karya Ostrom menunjukkan bahwa komunitas lokal kerap mengolah sumber daya alam seperti kayu, danau, dan ikan, lebih baik dibanding ketika pemerintah berusaha mengaturnya. "Birokrat sering tidak memiliki informasi yang tepat sementara warga dan pengguna sumber daya alam tahu semuanya," kata Ostrom menjelaskan penelitiannya.

Komisi terutama menyorot riset Ostrom di sebuah bendungan di Nepal dan menilai penelitiannya telah memindahkan analisis institusi non-pasar dari tepi penelitian ekonomi ke pusatnya.

Sementara Williamson, guru besar sekolah pasca-sarjana Universitas California, Berkeley, dianugerahi Nobel karena penelitiannya mengenai pemerintahan ekonomis, terutama mengenai batasan firma. Williamson menelaah penyebab naik turunnya perusahaan berdasarkan biaya dan kompleksitas transaksi.

"Williamson mengajari kita untuk memandang pasar, firma, asosiasi, lembaga, dan bahkan rumah tangga berdasarkan kontribusi mereka dalam penyelesaian konflik," kata Komisi.

Majalah Forbes mencatat bahwa Williamson menulis 'Institusi Ekonomi Kapitalisma' pada 1975. Buku teks ini berisi pergerakan ekonomi institusional yang menantang gagasan bahwa firma hanyalah mesin pembuat laba. Williamson memokuskan diri pada kontrak dan transaksi yang dapat menjelaskan struktur dan batasan perusahaan.

Anggota Komisi Tore Ellingsen mengatakan dua penerima Nobel sama-sama meneliti cara menciptakan kerja sama manusia melalui reka bentuk institusi. "Mereka berusaha memahami institusi non-pasar dan sama-sama memandang institusi sebagai mekanisme resolusi konflik," kata dia.

Ellingsen menjelaskan kedua profesor ini menggunakan metode penelitian berbeda. Ostrom memanfaatkan metode studi kasus untuk memperoleh pola umum sementara Williamson bergerak di ranah akal teoritis.

Penghargaan Memorial Nobel Ekonomi pertama kali digagas pada 1968 oleh Bank Sentral Swedia. Anugerah ini diberikan oleh the Royal Swedish Academy of Sciences, yang telah memberi Nobel sejak 1901 di beberapa bidang seperti fisika, kimia, fisiologi atau kedokteran, sastra, dan perdamaian.


Renne R.A Kawilarang, Shinta Eka Puspasari-VIVAnews