Selasa, 13 Oktober 2009

Bernanke: Kebijakan Lebih Ketat sebagai Penyembuh

Federal Reserve harus terus menopang perekonomian untuk jangka waktu yang panjang, namun bukan berarti dapat melakukannya tanpa batas waktu karena dikhawatirkan memicu kenaikan inflasi.

Hal tersebut diungkapkan Gubernur Federal Reserve Ben Bernanke, yang dikutip pada Minggu Kamis (11/10/2009), seperti dilansir Reuters.

Bank Sentral Amerika telah memangkas suku bunga mendekati nol persen dan memompa ratusan miliar dolar ke dalam sistem keuangan untuk mengatasi krisis keuangan terburuk semenjak Depresi Besar.

Dalam konferensi The Fed, di mana dia membahas mengenai penggelembungan neraca bank sentral, Bernanke menjelaskan perihal pembuat kebijakan yang berpikir bagaimana untuk mengakhiri dukungan sebagai bentuk pemulihan.

"Kebijakan akomodatif ini kemungkinan akan dijamin untuk jangka waktu yang panjang," ucap Bernanke kepada peserta konferensi yang diselenggarakan di kantor The Fed.

"Pada beberapa titik, bagaimanapun juga, pemulihan ekonomi terus dilakukan, kita perlu untuk mengetatkan kebijakan moneter untuk mencegah munculnya masalah inflasi di masyarakat."

Bernanke mengirim sinyal bahwa The Fed secara perlahan namun pasti bergerak menuju jalan keluar dari kebijakan yang mendukung, bahkan ketika pembuktian mengenai pemulihan ekonomi telah tercampur.

Laporan akhir pekan lalu menunjukkan bahwa para pekerja di Amerika Serikat melakukan pekerjaan lebih banyak dari yang diharapkan pada September untuk mendapatkan kepercayaan dalam pemulihan. Tapi, data yang dikeluarkan pada hari Kamis menunjukkan peningkatan penjualan dan sembilan bulan terendah dalam klaim pengangguran tentang optimisme kebangkitan ekonomi.

Dolar Amerika meranjak naik dari posisi terendah selama 14 bulan terhadap beberapa mata uang asing usai Bernanke memberikan komentar. Sementara kolega The Fed, Presiden Fed di Kansas City Thomas Hoenig, juga mengingatkan bahaya tentang mempertahankan tarif yang rendah untuk waktu yang lama.

"Saya tidak percaya perlu ada sebuah jangka waktu yang pasti dari kebijakan yang sangat akomodatif dalam jangka panjang merupakan kepentingan yang terbaik bagi negara," ucapnya dalam sebuah forum ekonomi yang diadakan banknya di Kota Oklahoma.

"Jika anda membiarkan hal itu (suku bunga) di nol persen untuk jangka waktu yang lama, maka kita akan memiliki masalah yang lain," kata Hoenig.

Dolar telah berada pada tekanan karena perekonomian Amerika telah tertinggal oleh yang lain dalam upaya pemulihan dari krisis yang melanda seluruh dunia.

Pada hari Selasa lalu, Australia menjadi yang pertama dari anggota negara industri dan bekembang G20 yang meningkatkan biaya pinjaman, dan mengatakan bahwa bahaya terburuk dari ekonomi telah berlalu.

Hoenig, ditanya perihal keputusan Bank Sentral Australia oleh para peserta, mengatakan ini sebagai refleksi dari kinerja yang lebih baik bagi perekonomian negara.

Di amerika serikat sendiri, kebanyakan analis tidak melihat Fed akan menaikkan suku bunga sampai pertengahan tahun depan.

Sementara Bank Sentral Eropa pada hari kamis memperingatkan harapan pemulihan ekonomi yang cepat pada 16 negara Uni Eropa karena meninggalkan suku bunga pada rekor terendah 1,0 persen untuk bulan kelima secara berturut-turut.

Presiden ECB Jean-Claude Trichet juga muncul untuk mendukung pemerintah melakukan pengendalian terhadap anggaran yang membengkak, dan ia mengatakan melihat tanda adanya harapan normalisasi di pasar uang yang memberikan permintaan lebih rendah untuk pinjaman bank sentral.

Meskipun Bernanke menunjukkan bahwa belum saatnya untuk memutar-balikkan kebijakan The Fed, ia mengatakan bank memiliki peralatan dan kemampuan untuk menarik uang tunai dan pinjaman secara besar kepda perekonomian dan untuk menaikkan suku bunga pada saat yang tepat.

"Ketika prospek ekonomi terlihat membaik, kita akan siap untuk memperketat kebijakan moneter dan akhirnya mengembalikan keseimbangan neraca kami untuk konfigurasi yang lebih normal," katanya.

Bernanke memberikan penjelasan rinci tentang aset dan kewajiban The Fed yang telah membengkak dari sekira hampir USD2,1 triliun dari USD900 miliar.

Ketika Amerika Serikat terlihat keluar dari resesi berkepanjangan dan menyakitkan ini, para pengamat mengawasi dengan cermat tanda-tanda kapan dan seberapa cepat The Fed berniat untuk menarik bantuan.

Bernanke mengatakan The Fed bisa menghapus kebijakan easy money sementara neraca tetap berkembang. Untuk melakukannya, The Fed akan menaikkan suku bunga untuk menjaga keseimbangan The Fed dan dengan tindakan-tindakan lain yang khususnya perjanjian pembelian kembali, deposito berjangka, dan penjualan dari kepemilikan asset jangka panjang. Langkah tersebut akan menarik uang tunai dan membantu meningkatkan suku bunga jangka pendek, katanya.


Eko Haryanto