Senin, 16 November 2009

APEC Siapkan Model Penyatuan Kawasan Abad 21

Para pemimpin Forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) sepakat untuk menyiapkan sebuah model penyatuan ekonomi kawasan Asia Pasifik pada abad 21.

Hal itu dikemukakan oleh para pemimpin ekonomi 21 negara anggota APEC dalam sebuah pernyataan bersama pascaberakhirnya pertemuan puncak ke-17 APEC, di Singapura, Minggu sore.

"Kami akan melakukan pendekatan komprehensif untuk membangun sebuah model penyatuan ekonomi abad 21," kata pernyataan itu.

Model penyatuan ekonomi itu akan menggabungkan perdagangan bebas "di perbatasan", meningkatkan lingkungan bisnis "di belakang perbatasan" (dalam negeri) dan mendorong keterhubungan rantai pasokan "antar perbatasan".

Sebelumnya, Direktur Kerjasama Intra Kawasan Asia Pasifik dan Afrika Departemen Luar Negeri Ibnu Hadi mengatakan bahwa untuk mendorong perdagangan bebas di perbatasan, APEC akan melanjutkan upaya mengeksplorasi cara guna menuju kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik di masa depan.

Para pemimpin APEC juga meluncurkan inisiatif yang dipimpin oleh Australia, Kanada, Jepang, Korea, Papua Nugini, Singapura, dan Amerika Serikat untuk mempraktekkan surat keterangan asal.

Sementara itu terkait dengan perbaikan di belakang perbatasan, menurut Ibnu Hadi, salah satu komponen kunci dari perubahan struktur adalah efisiensi pelaksanaan usaha, baik dari segi waktu maupun biaya.

Pada pernyataan itu para pemimpin APEC berkomitmen mencapai pengurangan biaya, waktu dan jumlah prosedur pelaksanaan usaha, memperoleh kredit, menjalankan kontrak dengan sungguh-sungguh, negosiasi perizinan, dan pengiriman barang melalui perbatasan sebanyak 25 persen pada 2015.

APEC juga akan mengurangi biaya transaksi usaha sebanyak 5 persen pada 2010, setelah sukses menurunkan sebesar 3,2 persen antara 2006-2008 melalui Rencana Aksi II Fasilitasi Perdagangan.

Sementara itu dalam bidang keterhubungan "antar perbatasan", inisiatif keterhubungan rantai pasokan APEC telah mengidentifikasi delapan kebuntuan dalam rantai pasokan kawasan dan aksi untuk mengatasinya.

Para pemimpin APEC akan mengeksplorasi keterhubungan multi modal melalui darat, laut dan udara untuk memfasilitasi perpindahan barang, jasa dari para pengusaha di Asia Pasifik.

APEC adalah forum kerja sama ekonomi Asia Pasifik yang terbentuk pada 1989. Pada awalnya terdapat 12 negara sebagai pendiri yaitu Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Indonesia, Jepang, Republik Korea, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Thailand, dan Amerika Serikat.

Sejak saat itu telah menjadi wahana utama di kawasan Asia Pasifik dalam meningkatkan keterbukaan dan praktik kerja sama ekonomi sehingga dapat menarik masukan beberapa negara yaitu Republik Rakyat China, Hongkong-China dan China Taipe untuk bergabung pada 1991 yang kemudian disusul masuknya Meksiko dan Papua Nugini tahun 1993 serta Chili pada 1994.

Sedangkan tiga anggota ekonomi terakhir yaitu Federasi Rusia, Peru dan Vietnam bergabung dalam forum APEC tahun 1998.

Beranggotakan 21 anggota ekonomi, APEC merupakan forum kerja sama ekonomi di wilayah Asia-Pasifik yang bersifat sukarela, informal, dan tidak mengikat.

APEC bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi kawasan dan memperkuat kerja sama ekonomi Asia-Pasifik melalui peningkatan volume perdagangan dan investasi.


Antara